JAKARTA-Pembagian wilayah yang dinilai bobotnya kurang seimbang juga dikeluhkan oleh klub-klub asal pulau Jawa di wilayah timur. Pasalnya, bukan hanya efisiensi, klub-klub juga mengkhawatirkan pendapatan klub dari hak siar dan penonton.
Kuncoro Mangkunegoro, Marketing and DevelopmentĀ Persepam memang tidak akan protes dengan pembagian ini. Hanya, mereka akan mempertanyakan dasar pemindahan mereka yang lebih sreg berada di wilayah barat.
āPasti akan kami tanyakan saat rapat RUPS nanti,ā ujarnya.
Selain itu, dari pembagian wilayah PT LI ini,Ā Kuncoro menilai dari delapan tim unggulan, ada ketidakseimbangan ketersebaran di wilayah barat dan timur.
āDi barat ada lima tim unggulan, diĀ timur cuma tiga unggulan,ā terang dia.
Dengan kondisi ini, pengaruhnya nanti kepada kualitas persaingan dan juga persentase pembagian hak siar. Dia yakin, televisi akan lebih memilih wilayah yang berisi tim-tim dengan tradisi sepak bola yang kuat dan memiliki nama besar.
Persela dan Persiba pun setali tiga uang dengan Persepam. Tapi, bukan hanya peluang penayangan pertandingan yang dikhawatirkan, tapi juga peluang untuk meraup untung saat melawan tim yang memiliki nama besar.
āKalau di grup barat, tim seperti Persija, Persib, Sriwijaya, Arema, Persegres, atau tim jawa barat lainnnya memberikan pemasukan tambahan dengan datangnya supporter dari sana. Peluang ditayangkan besar juga,ā tuturnya.
Persiba pun demikian, dia menyebut berada di wilayah barat bisa memberi pemasukan tambahan. Dengan letaknya di wilayah Jogja, supporter dari Jabar dan Jatim lebih sering datang dan jumlahnya ribuan.
āKalau di timur, siapa mau datang kemari. Pengeluaran kami malah bisa dua kali lipat,ā tutur dia.
Menanggapi kondisi ini, Joko Driyono mempersilahkan klub-klub protes, dia akan menjawab dan menjelaskan alasannya. Tapi, dari awal dia menegaskan bahwa keputusan pembagian ini tidak akan berubah. (aam/jpnn)