26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ayu Azhari Kepincut Batik Singo Edan

 Ayu Azhari Kepincut Batik Singo Edan

Ayu Azhari Kepincut Batik Singo Edan

ARTIS cantik Ayu Azhari terpesona melihat keindahan batik khas Malang, Singo Edan. Dalam kunjungannya di Batik Celaket, Jl Jaksa Agung Suprapto, Sabtu (4/1), Ayu yang didampingi suaminya, Mike Tramp memuji keindahan batik tulis khas Malang itu.

”Motif singa itu sangat bagus dan modern. Saya sangat suka,” ujar Ayu sambil memperhatikan beberapa kain batik tergantung rapi seperti yang dilansir Radar Malang (JPNN Group).

Ayu tiba di Kampung Celaket, sekitar pukul 14.30. Perempuan berusia 44 tahun itu langsung masuk ke gerai Batik Celaket dan mengamati beberapa motif batik. Bersama suaminya, Ayu yang berbalut busana hitam dipadukan dengan kebaya cokelat itu menyempatkan belajar membatik.

Di atas kain katun berwarna putih, Ayu dan Mike Tramp memegang canting, lalu menggoreskan ke kain yang sudah ada gambar singa itu. ”Saya juga mau belajar membatik di rumah,” kata Ayu usai belajar membatik.

Kedatangan Ayu ke Malang memang untuk mengetahui keindahan batik tulis. Rencananya, Ayu membuka batik shop di rumahnya, Jakarta. Dia menekuni usaha batik lantaran mengetahui keunikannya.

Selain coraknya indah, lanjutnya, batik mempunyai cerita. Dia mencontohkan batik tulis bermotif singa di Malang, menceritakan sejarah Malang. Termasuk tradisi warga Malang yang kental dengan Aremania. Demikian juga batik di daerah lain seperti Madura, Pekalongan, dan Solo.

Untuk itu, ciri khas batik di masing-masing daerah tidak sama. Corak dan motif yang dikembangkan tergantung pada potensi lokal di daerah tersebut. ”Motif batik itu bukan asal. Tapi menggambarkan identitas dan ada ceritanya,” tutur perempuan kelahiran Jakarta, 19 November 1969 itu.

Kedatangannya ke Malang juga dimanfaatkan untuk survei. Ayu akan menyurvei kualitas batik di beberapa butik. Motif, corak batik, dan bahan yang dianggap berkualitas akan diajak kerja sama. Ayu mendirikan batik shop dan batik yang dipasarkan berasal dari berbagai daerah.

Seusai kunjungan di Malang, Ayu melanjutkan ke daerah lain. ”Kebetulan saya mencari sumber untuk menyuplai batik. Saya ingin memasarkan batik di beberapa daerah,” kata artis bernama asli Siti Khadijah itu.

Di batik shop tersebut, Ayu juga menyediakan penjahit. Bagi pembeli yang ingin membuat busana batik dalam waktu singkat, Ayu siap melayani. ”Mau tiga jam selesai atau satu hari selesai, kami siap membuatkan,” kata dia.

Sementara itu, pemilik gerai Batik Celaket yang dikunjungi Ayu, Hanan Jalil mengatakan, dia siap menyuplai persediaan batik di batik shop milik Ayu. Selain memasarkan produksinya, Hanan juga ingin mengenalkan batik Singo Edan ke Jakarta. ”Meski batik Singo Edan ini khas Malang, tapi pecinta batik seluruh Indonesia perlu memakainya,” tuturnya. (dan/c1/lia)

 Ayu Azhari Kepincut Batik Singo Edan

Ayu Azhari Kepincut Batik Singo Edan

ARTIS cantik Ayu Azhari terpesona melihat keindahan batik khas Malang, Singo Edan. Dalam kunjungannya di Batik Celaket, Jl Jaksa Agung Suprapto, Sabtu (4/1), Ayu yang didampingi suaminya, Mike Tramp memuji keindahan batik tulis khas Malang itu.

”Motif singa itu sangat bagus dan modern. Saya sangat suka,” ujar Ayu sambil memperhatikan beberapa kain batik tergantung rapi seperti yang dilansir Radar Malang (JPNN Group).

Ayu tiba di Kampung Celaket, sekitar pukul 14.30. Perempuan berusia 44 tahun itu langsung masuk ke gerai Batik Celaket dan mengamati beberapa motif batik. Bersama suaminya, Ayu yang berbalut busana hitam dipadukan dengan kebaya cokelat itu menyempatkan belajar membatik.

Di atas kain katun berwarna putih, Ayu dan Mike Tramp memegang canting, lalu menggoreskan ke kain yang sudah ada gambar singa itu. ”Saya juga mau belajar membatik di rumah,” kata Ayu usai belajar membatik.

Kedatangan Ayu ke Malang memang untuk mengetahui keindahan batik tulis. Rencananya, Ayu membuka batik shop di rumahnya, Jakarta. Dia menekuni usaha batik lantaran mengetahui keunikannya.

Selain coraknya indah, lanjutnya, batik mempunyai cerita. Dia mencontohkan batik tulis bermotif singa di Malang, menceritakan sejarah Malang. Termasuk tradisi warga Malang yang kental dengan Aremania. Demikian juga batik di daerah lain seperti Madura, Pekalongan, dan Solo.

Untuk itu, ciri khas batik di masing-masing daerah tidak sama. Corak dan motif yang dikembangkan tergantung pada potensi lokal di daerah tersebut. ”Motif batik itu bukan asal. Tapi menggambarkan identitas dan ada ceritanya,” tutur perempuan kelahiran Jakarta, 19 November 1969 itu.

Kedatangannya ke Malang juga dimanfaatkan untuk survei. Ayu akan menyurvei kualitas batik di beberapa butik. Motif, corak batik, dan bahan yang dianggap berkualitas akan diajak kerja sama. Ayu mendirikan batik shop dan batik yang dipasarkan berasal dari berbagai daerah.

Seusai kunjungan di Malang, Ayu melanjutkan ke daerah lain. ”Kebetulan saya mencari sumber untuk menyuplai batik. Saya ingin memasarkan batik di beberapa daerah,” kata artis bernama asli Siti Khadijah itu.

Di batik shop tersebut, Ayu juga menyediakan penjahit. Bagi pembeli yang ingin membuat busana batik dalam waktu singkat, Ayu siap melayani. ”Mau tiga jam selesai atau satu hari selesai, kami siap membuatkan,” kata dia.

Sementara itu, pemilik gerai Batik Celaket yang dikunjungi Ayu, Hanan Jalil mengatakan, dia siap menyuplai persediaan batik di batik shop milik Ayu. Selain memasarkan produksinya, Hanan juga ingin mengenalkan batik Singo Edan ke Jakarta. ”Meski batik Singo Edan ini khas Malang, tapi pecinta batik seluruh Indonesia perlu memakainya,” tuturnya. (dan/c1/lia)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/