SUMUTPOS.CO – Menteri BUMN Dahlan Iskan menegaskan Indonesia harus menabung batu bara untuk menjaga ketahanan energinya hingga seratus tahun mendatang. Ini mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh Amerika Serikat dan China.
“Masak kita kaya batu bara terus nanti malah kesulitan batu bara,” ujar Dahlan saat ditemui wartawan usai senam pagi di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Selasa (7/1).
Dia menambahkan, saat ini, ketahanan energi domestik begitu mudah dikorbankan, demi meraup untung di luar negeri.
“Anda tahun sendiri kan kadang-kadang orang nggak kirim ke PLN kalau harga luar negeri bagus. Nggak papa kena denda karena harga di luar negeri lebih mahal. Sehingga kepetingan dalam negeri itu dikorbankan.”
Menurutnya, perlu dilakukan langkah radikal dengan menginstruksikan daerah penghasil batu bara untuk menyimpan emas hitam itu. Hanya boleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam negeri.
“Jadi selama 100 tahun kita terjamin punya listrik punya yang murah,” ucapnya.
Dia mengatakan hal serupa dilakukan Amerika Serikat. Negeri Paman Sam itu mulai menimbun shale gas, sumber energi terbaru yang berasal dari serpihan batuan shale. Energi ini menghasilkan emisi karbon yang lebih sedikit ketimbang batu bara.
“Gas temuan teknologi baru. Mereka itu nggak boleh jual ke luar negeri,” ucapnya.
China setali tiga uang. Negeri Tirai Bambu itu banyak mengimpor minyak mentah bukan untuk dipakai, melainkan ditimbun dalam tanah.
“Amerika juga begitu, impor minyak mentah belum tentu dipakai tapi untuk cadangan di dalam tanah.”
[yud]
SUMUTPOS.CO – Menteri BUMN Dahlan Iskan menegaskan Indonesia harus menabung batu bara untuk menjaga ketahanan energinya hingga seratus tahun mendatang. Ini mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh Amerika Serikat dan China.
“Masak kita kaya batu bara terus nanti malah kesulitan batu bara,” ujar Dahlan saat ditemui wartawan usai senam pagi di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Selasa (7/1).
Dia menambahkan, saat ini, ketahanan energi domestik begitu mudah dikorbankan, demi meraup untung di luar negeri.
“Anda tahun sendiri kan kadang-kadang orang nggak kirim ke PLN kalau harga luar negeri bagus. Nggak papa kena denda karena harga di luar negeri lebih mahal. Sehingga kepetingan dalam negeri itu dikorbankan.”
Menurutnya, perlu dilakukan langkah radikal dengan menginstruksikan daerah penghasil batu bara untuk menyimpan emas hitam itu. Hanya boleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam negeri.
“Jadi selama 100 tahun kita terjamin punya listrik punya yang murah,” ucapnya.
Dia mengatakan hal serupa dilakukan Amerika Serikat. Negeri Paman Sam itu mulai menimbun shale gas, sumber energi terbaru yang berasal dari serpihan batuan shale. Energi ini menghasilkan emisi karbon yang lebih sedikit ketimbang batu bara.
“Gas temuan teknologi baru. Mereka itu nggak boleh jual ke luar negeri,” ucapnya.
China setali tiga uang. Negeri Tirai Bambu itu banyak mengimpor minyak mentah bukan untuk dipakai, melainkan ditimbun dalam tanah.