26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sumut Lima Besar Swasembada Beras Nasional

 Sumut Lima Besar Swasembada Beras Nasional

Sumut Lima Besar Swasembada Beras Nasional

MEDAN,SUMUTPOS.CO-Provinsi Sumatera Utara (Sumut) selama tahun 2013 mampu mempertahankan posisinya di lima besar lumbung beras nasional. Tak hanya surplus beras, Sumut juga mempertahankan prestasi swasembada jagung seperti tahun sebelumnya.

Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSi meminta capaian ini harus terus ditingkatkan pada tahun 2014 dengan berbagai pendekatan mutu dan nilai tambah produk termasuk aplikasi paket teknologi pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Sumut Ir HM Roem S MSi didampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumut Ir Setyo Purwadi MM dan Kasubag Humas Pimpinan Harvina Zuhra SPT MSi mengemukakan itu kepada wartawan di Kantor Gubsu di Medan, Senin (6/1/14), sehubungan refleksi 2013 dan proyeksi 2014 Sumut bidang pertanian dan ketahanan pangan.

“Produksi padi Sumut pada 2013 sebesar 3.665.433 ton gabah kering giling (angka ramalan atau ARAM II) yang setara 2.299.693 ton beras. Dengan produksi tersebut maka Sumut telah mampu berswasembada beras sebesar 122,50 persen sehingga provinsi ini merupakan salah satu lumbung beras nasional atau terbesar ke-5 di Indonesia,” ujar Roem.

Dijelaskannya atas dasar statistik jumlah penduduk Sumut 13.717.595 jiwa dengan produksi beras 2.299.693 ton maka Sumut surplus 422.440 ton atau swasembada 122,50 persen karena kebutuhan beras per tahun 1.877.253 ton. Sementara konsumsi beras masyarakat 136,85 kg per kapita per tahun.

Roem menjelaskan pada tahun 2013 Sumut juga masih tetap swasembada jagung di mana kebutuhan jagung 904.236 ton dengan produksi 1.171.607 ton maka terdapat surplus 267.371 ton atau swasembada 129,57 persen.

Dalam periode tahun 2003-2012, lanjutnya, laju pertumbuhan produksi padi juga cukup baik dengan pertumbuhan produksi sebesar 0,98 persen dan  produktivitas 1,83 persen. Dari data tersebut peningkatan produksi berasal dari peningkatan produktivitas.

“Ditinjau dari ketersediaan sumber daya lahan dan air, kemajuan teknologi, serta dukungan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pertanian, maka produksi padi di Sumatera Utara masih dapat ditingkatkan baik melalui kegiatan pencetakan areal sawah baru, meningkatkan luas panen, dan meningkatkan produktivitas lahan. Apabila ketiga komponen tersebut kita laksanakan insya Allah dapat meningkatkan ketahanan pangan di Sumatera Utara,” jelasnya.

Kadis mengakui sesuai arahan Gubsu, berbagai program ke depan harus lebih signifikan, terutama beras yang merupakan komoditas strategis karena menjadi makanan pokok penduduk di Sumut sehingga pertumbuhan produksi beras harus meningkat setiap tahunnya dan merupakan salah satu program pemerintah pusat dalam rangka swasembada beras 10 juta ton pada 2014 yang memerlukan upaya-upaya untuk peningkatan produksi pangan. [REL]

 Sumut Lima Besar Swasembada Beras Nasional

Sumut Lima Besar Swasembada Beras Nasional

MEDAN,SUMUTPOS.CO-Provinsi Sumatera Utara (Sumut) selama tahun 2013 mampu mempertahankan posisinya di lima besar lumbung beras nasional. Tak hanya surplus beras, Sumut juga mempertahankan prestasi swasembada jagung seperti tahun sebelumnya.

Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSi meminta capaian ini harus terus ditingkatkan pada tahun 2014 dengan berbagai pendekatan mutu dan nilai tambah produk termasuk aplikasi paket teknologi pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Sumut Ir HM Roem S MSi didampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumut Ir Setyo Purwadi MM dan Kasubag Humas Pimpinan Harvina Zuhra SPT MSi mengemukakan itu kepada wartawan di Kantor Gubsu di Medan, Senin (6/1/14), sehubungan refleksi 2013 dan proyeksi 2014 Sumut bidang pertanian dan ketahanan pangan.

“Produksi padi Sumut pada 2013 sebesar 3.665.433 ton gabah kering giling (angka ramalan atau ARAM II) yang setara 2.299.693 ton beras. Dengan produksi tersebut maka Sumut telah mampu berswasembada beras sebesar 122,50 persen sehingga provinsi ini merupakan salah satu lumbung beras nasional atau terbesar ke-5 di Indonesia,” ujar Roem.

Dijelaskannya atas dasar statistik jumlah penduduk Sumut 13.717.595 jiwa dengan produksi beras 2.299.693 ton maka Sumut surplus 422.440 ton atau swasembada 122,50 persen karena kebutuhan beras per tahun 1.877.253 ton. Sementara konsumsi beras masyarakat 136,85 kg per kapita per tahun.

Roem menjelaskan pada tahun 2013 Sumut juga masih tetap swasembada jagung di mana kebutuhan jagung 904.236 ton dengan produksi 1.171.607 ton maka terdapat surplus 267.371 ton atau swasembada 129,57 persen.

Dalam periode tahun 2003-2012, lanjutnya, laju pertumbuhan produksi padi juga cukup baik dengan pertumbuhan produksi sebesar 0,98 persen dan  produktivitas 1,83 persen. Dari data tersebut peningkatan produksi berasal dari peningkatan produktivitas.

“Ditinjau dari ketersediaan sumber daya lahan dan air, kemajuan teknologi, serta dukungan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pertanian, maka produksi padi di Sumatera Utara masih dapat ditingkatkan baik melalui kegiatan pencetakan areal sawah baru, meningkatkan luas panen, dan meningkatkan produktivitas lahan. Apabila ketiga komponen tersebut kita laksanakan insya Allah dapat meningkatkan ketahanan pangan di Sumatera Utara,” jelasnya.

Kadis mengakui sesuai arahan Gubsu, berbagai program ke depan harus lebih signifikan, terutama beras yang merupakan komoditas strategis karena menjadi makanan pokok penduduk di Sumut sehingga pertumbuhan produksi beras harus meningkat setiap tahunnya dan merupakan salah satu program pemerintah pusat dalam rangka swasembada beras 10 juta ton pada 2014 yang memerlukan upaya-upaya untuk peningkatan produksi pangan. [REL]

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/