SUMUTPOS.CO – Lama tinggal di Singapura, Nadya Hutagalung kembali merasakan kemacetan ibu kota. Kemarin (9/1), perempuan berdarah Batak itu datang untuk mempromosikan Asia’s Next Top Model season 2. Hanya hitungan jam, dia kembali ke Negeri Singa usai jumpa pers.
Nadya kembali dipercaya menjadi ketua juri ajang pencarian model yang diikuti 16 kontestan dari 11 negara itu. ”Sekarang sudah season 2. Saya sebagai juri dan host,” ujarnya usai jumpa pers Tresemme Persembahkan Asia’s Next Top Model season 2 di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Perempuan kelahiran Sydney, Australia, 28 Juli 1974 itu pun menjadi mentor bagi ke-16 kontestan, termasuk dari Indonesia yakni Jenice Jessica Hermijanto (21) dan Bona Dea Kometa (27). ”Dua peserta ini memiliki pengalaman yang berbeda, dan saya selalu mendukung mereka,” katanya.
Menurutnya, kecantikan bukan modal utama menjadi model. Tetapi dibutuhkan kerja keras yang ditunjang profesionalisme dan perilaku yang baik. ”Untuk menjadi model yang paling penting good looking, tetapi tidak harus cantik juga. Yang penting profesional dan happy. Kalau tidak. karirnya tidak akan lama. Dan harus kerja keras, selalu on time dalam pekerjaan, dan memiliki attitude yang bagus,” terangnya.
”Kadang ada yang datang (dalam kondisi) lelah dan kulitnya nggak bagus, tiba-tiba pingsan. Saya yakin ini tidak akan bertahan lama. Makanya, harus happy dan profesional,” tegas Nadya. Baginya, kecantikan kulit sangat penting. Lihat saja penampilannya, di usianya yang hampir menginjak 40 tahun, kulitnya tetap kencang.
Resepnya, makan makanan sehat dan rajin berolahraga. ”Setiap hari saya minum green juice yang 80 persen sayuran. Kalau bisa sayurannya organik supaya pengawetnya tidak terlalu banyak. Fruit not too much karena banyak gulanya,” ungkapnya yang rutin melakukan facial untuk menjaga kemulusan kulit wajah.
Mengenai kedatangannya ke Jakarta, tak banyak yang bisa dilakukan Nadya. Bertemu teman-teman lamanya pun, dia tidak sempat. Sebab, ketiga anaknya, Tyrone, Fynn, dan Nyla sudah menunggunya di rumah. ”Sore ini (kemarin sore, Red) saya harus kembali (ke Singapura). Nggak ada waktu untuk kumpul karena anak-anak sudah tunggu saya,” tutur istri Desmond Koh itu.
Tetapi Nadya sempat melahap gado-gado dan perkedel jagung. Itu adalah dua makanan Indonesia favoritnya. ”Indonesia negara paling kaya makanan, dan itu harus dihargai. Jangan kita lihat west terus, karena saya juga hobi masak perkedel jagung dan gado-gado,” pungkasnya. (ash)