MEDAN-Tes Kesehatan PSMS digelar Senin (20/1) kemarin di Rumah Sakit Materna Medan. Sebanyak 30 pemain menjalani pemeriksaan mulai dari jantung, urine, mata dan lainnya untuk dinilai kelayakannya untuk bisa bermain memperkuat Ayam Kinantan.
Tambahan satu pemain yang hadir adalah Zulkarnain. Gelandang PSMS musim lalu ini sebelumnya tak ikut berlatih pada seleksi sepekan terakhir. Sementara Nico Malau yang digadang-gadang hadir tak jelas keberadaannya. “Ya Zulkarnain sudah ikut latihan. Tapi Nico Malau memang tidak datang. Saya sudah telpon tapi tidak ada jawaban,” beber Pelatih kepala PSMS, Edy Syahputra di Rumah sakit kemarin.
Edy berharap hasil tes kesehatan para pemain nanti positif. Selanjutnya para pemain yang tak bermasalah dengan penyakit kronis ataupun mengkonsumsi obat-obatan terlarang akan mengikuti tes VO2 Max (ketahanan fisik) di Jasdam Bukit Barisan, Rabu (22/1) besok.
Edy menargetkan di tahap awal nanti pemain harus mencapai nilai 50. Selanjutnya para pemain akan digenjot hingga mencapai nilai VO2 Max 56 sebelum kick off. “Ya untuk awal ini saya minta nilai VO2 Max pemain 50 dulu. Selanjutnya nanti bisa digenjot di latihan reguler dan persiapan khusus dengan target 56 sampai 58,” jelasnya.
Namun nilai itu tak mutlak berlaku untuk seluruh pemain. Faktor umur dan posisi mempengaruhi. “Ini tidak berlaku semua poin segitu. Kita lihat dari usia sama posisi pemain. Klo kipper tidak mungkin segitu. Saya ingin tahun ini pemain punya daya tahan yang diharapkan. Kalau tahun lalu rata-rata di bawah 50 nilainya,” bebernya.
Sementara Ketua tim medis PSMS, Maryono mengatakan pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dengan para ahli. Hasil tes baru diketahui pada Selasa (21/1) hari ini. “Kita tentunya ingin mendapatkan hasil terbaik. Karena ini akan mempengaruhi penampilan pemain di lapangan. Nanti dari hasilnya akan kita evaluasi. Program selanjutnya kita serahkan ke pengurus,” ujarnya.
Hasil tes kesehatan ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan program gizi yang ideal. “Ya kami akan benahi apa yg masih kurang. Kita mau dapatkan kondisi yang maksimal. Gimanapun tekniknya tapi kalau skillnya bagus tapi tak didukung kesehatan gak didukung tidak bisa bermain sesuai harapan. Kita persiapkan untuk 2×60 menit bukan hanya sekedar 2×45 menit,” ujarnya.
Untuk para pemain yang tidak memenuhi tes kesehatan sesuai harapan namun masih bisa digenjot tetap akan diluluskan. “Walaupun pontennya 5 tapi masih bisa digenjot tetap kita luluskan dengan catatan-catatan,” bebernya. (don)
MEDAN-Tes Kesehatan PSMS digelar Senin (20/1) kemarin di Rumah Sakit Materna Medan. Sebanyak 30 pemain menjalani pemeriksaan mulai dari jantung, urine, mata dan lainnya untuk dinilai kelayakannya untuk bisa bermain memperkuat Ayam Kinantan.
Tambahan satu pemain yang hadir adalah Zulkarnain. Gelandang PSMS musim lalu ini sebelumnya tak ikut berlatih pada seleksi sepekan terakhir. Sementara Nico Malau yang digadang-gadang hadir tak jelas keberadaannya. “Ya Zulkarnain sudah ikut latihan. Tapi Nico Malau memang tidak datang. Saya sudah telpon tapi tidak ada jawaban,” beber Pelatih kepala PSMS, Edy Syahputra di Rumah sakit kemarin.
Edy berharap hasil tes kesehatan para pemain nanti positif. Selanjutnya para pemain yang tak bermasalah dengan penyakit kronis ataupun mengkonsumsi obat-obatan terlarang akan mengikuti tes VO2 Max (ketahanan fisik) di Jasdam Bukit Barisan, Rabu (22/1) besok.
Edy menargetkan di tahap awal nanti pemain harus mencapai nilai 50. Selanjutnya para pemain akan digenjot hingga mencapai nilai VO2 Max 56 sebelum kick off. “Ya untuk awal ini saya minta nilai VO2 Max pemain 50 dulu. Selanjutnya nanti bisa digenjot di latihan reguler dan persiapan khusus dengan target 56 sampai 58,” jelasnya.
Namun nilai itu tak mutlak berlaku untuk seluruh pemain. Faktor umur dan posisi mempengaruhi. “Ini tidak berlaku semua poin segitu. Kita lihat dari usia sama posisi pemain. Klo kipper tidak mungkin segitu. Saya ingin tahun ini pemain punya daya tahan yang diharapkan. Kalau tahun lalu rata-rata di bawah 50 nilainya,” bebernya.
Sementara Ketua tim medis PSMS, Maryono mengatakan pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dengan para ahli. Hasil tes baru diketahui pada Selasa (21/1) hari ini. “Kita tentunya ingin mendapatkan hasil terbaik. Karena ini akan mempengaruhi penampilan pemain di lapangan. Nanti dari hasilnya akan kita evaluasi. Program selanjutnya kita serahkan ke pengurus,” ujarnya.
Hasil tes kesehatan ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan program gizi yang ideal. “Ya kami akan benahi apa yg masih kurang. Kita mau dapatkan kondisi yang maksimal. Gimanapun tekniknya tapi kalau skillnya bagus tapi tak didukung kesehatan gak didukung tidak bisa bermain sesuai harapan. Kita persiapkan untuk 2×60 menit bukan hanya sekedar 2×45 menit,” ujarnya.
Untuk para pemain yang tidak memenuhi tes kesehatan sesuai harapan namun masih bisa digenjot tetap akan diluluskan. “Walaupun pontennya 5 tapi masih bisa digenjot tetap kita luluskan dengan catatan-catatan,” bebernya. (don)