25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Dua Mahasiswa Hilang di Gunung Arjuno

SURABAYA – Dua mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia) Surabaya dilaporkan hilang di Gunung Kembar II. Gunung itu masuk wilayah pegunungan Arjuno-Welirang, Pasuruan, Jawa Timur.

Dua mahasiswa tersebut berasal dari jurusan manajemen. Yaitu, Alif Hazen, 21, asal Surabaya, dan Dian Meitanti, 18, asal Gresik. Mereka tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam (Mahapala) Stiesia. Hingga kini upaya pencarian masih dilakukan. Namun, tim SAR gabungan belum menemukan jejak keduanya.

Alif dan Dian dinyatakan hilang sejak Minggu lalu (19/1).

Kampus juga membenarkan berita hilangnya mereka di gunung dengan ketinggian 3.126 mdpl tersebut. “Langsung kami bergerak melakukan pencarian sejak Senin,” jelas Humas Mahapala Stiesia Arif R. Nur.

Selain Alif dan Dian, tim pendaki kecil itu diikuti Budi Utomo, 21. Mereka berangkat pada Jumat malam (17/1) untuk mendaki Gunung Kembar II. Mereka berangkat dari Desa Tunggangan, Cangar, Batu.

Pada hari yang sama, mereka bertemu dengan tujuh anggota Mahapala Stiesia lain yang juga melakukan pendakian. Namun, tujuh orang tersebut sedang mengadakan kegiatan pendidikan resmi di bawah organisasi. “Tujuh orang itu berangkat sejak Rabu malam (15/1),” ujar Arif.

Rombongan tersebut berpisah pada keesokannya. Tujuh mahasiswa tersebut turun ke Pos Daan. Sementara itu, Alif, Dian, dan Budi tetap mendaki hingga puncak Gunung Kembar II walaupun saat itu cuaca buruk.

Di tengah perjalanan, Budi memilih tinggal di Lembah Sabana. Pos itu berjarak setengah jam dari puncak Gunung Kembar II. Dia memilih menunggu dan menjaga barang serta perbekalan yang ditinggalkan Alif dan Dian. Alif dan Dian pun melanjutkan pendakian tanpa membawa makanan dan alas tidur. Mereka hanya membawa kamera DSLR, pakaian yang melekat di badan, dan korek api. Mereka berdua dikabarkan tidak melewati jalur umum pendakian.

Karena merasa janggal kedua temannya tidak kunjung turun hingga sore, Budi lalu turun menuju pos pendakian pertama di Daan. Kepada petugas dia melaporkan bahwa dua temannya itu hilang. Selanjutnya, upaya pencarian dilakukan petugas Taman Hutan Raya R. Soeryo sejak Senin (20/1). (kus/nw)

SURABAYA – Dua mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia) Surabaya dilaporkan hilang di Gunung Kembar II. Gunung itu masuk wilayah pegunungan Arjuno-Welirang, Pasuruan, Jawa Timur.

Dua mahasiswa tersebut berasal dari jurusan manajemen. Yaitu, Alif Hazen, 21, asal Surabaya, dan Dian Meitanti, 18, asal Gresik. Mereka tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam (Mahapala) Stiesia. Hingga kini upaya pencarian masih dilakukan. Namun, tim SAR gabungan belum menemukan jejak keduanya.

Alif dan Dian dinyatakan hilang sejak Minggu lalu (19/1).

Kampus juga membenarkan berita hilangnya mereka di gunung dengan ketinggian 3.126 mdpl tersebut. “Langsung kami bergerak melakukan pencarian sejak Senin,” jelas Humas Mahapala Stiesia Arif R. Nur.

Selain Alif dan Dian, tim pendaki kecil itu diikuti Budi Utomo, 21. Mereka berangkat pada Jumat malam (17/1) untuk mendaki Gunung Kembar II. Mereka berangkat dari Desa Tunggangan, Cangar, Batu.

Pada hari yang sama, mereka bertemu dengan tujuh anggota Mahapala Stiesia lain yang juga melakukan pendakian. Namun, tujuh orang tersebut sedang mengadakan kegiatan pendidikan resmi di bawah organisasi. “Tujuh orang itu berangkat sejak Rabu malam (15/1),” ujar Arif.

Rombongan tersebut berpisah pada keesokannya. Tujuh mahasiswa tersebut turun ke Pos Daan. Sementara itu, Alif, Dian, dan Budi tetap mendaki hingga puncak Gunung Kembar II walaupun saat itu cuaca buruk.

Di tengah perjalanan, Budi memilih tinggal di Lembah Sabana. Pos itu berjarak setengah jam dari puncak Gunung Kembar II. Dia memilih menunggu dan menjaga barang serta perbekalan yang ditinggalkan Alif dan Dian. Alif dan Dian pun melanjutkan pendakian tanpa membawa makanan dan alas tidur. Mereka hanya membawa kamera DSLR, pakaian yang melekat di badan, dan korek api. Mereka berdua dikabarkan tidak melewati jalur umum pendakian.

Karena merasa janggal kedua temannya tidak kunjung turun hingga sore, Budi lalu turun menuju pos pendakian pertama di Daan. Kepada petugas dia melaporkan bahwa dua temannya itu hilang. Selanjutnya, upaya pencarian dilakukan petugas Taman Hutan Raya R. Soeryo sejak Senin (20/1). (kus/nw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/