JAKARTA-Jelang Pemilu 2014, partai politik terus melakukan manuvernya untuk meraup suara sebanyak-banyaknya. Salah satunya adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu belakangan rajin menggembar-gemborkan capres yang akan diusungnya. Setelah memunculkan nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Raja Dangdut Rhoma Irama, kemarin PKB mendeklarasikan pencapresan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin tampak ‘mesra’ bersama JK dalam acara itu. “Beberapa hari yang lalu, setelah ada dua capres yaitu Rhoma Irama dan Mahfud MD , muncul lagi nama pak JK. Ada beberapa DPW itu mengusungkan JK sebagai capres. Menurut mereka, hatinya lebih condong ke JK,” ujar dia di Hotel A Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (30/1).
Cak Imin menilai JK sebagai tokoh langka di Indonesia. JK merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama sesuai dengan warna dan nafas dari PKB. Bahkan, menurut Cak Imin, JK tidak berambisi dalam menjadi presiden mendatang.
“Tadi Pak JK cerita, konflik Aceh selama bertahun-tahun akhirnya damai di bawah kepemimpinan JK saat menjadi wapres. Kemudian, Poso juga damai karena JK ikut andil di sana. Tadi kata pak JK sepertinya siap untuk maju sebagai capres,” katanya.
Sebelumnya, Cak Imin kerap terlihat ‘mesra’ dengan Rhoma Irama. Bahkan Menakertrans itu sempat menegaskan bahwa pencapresan Rhoma Irama sudah final. Meskipun ada nama Mahfud MD dan Jusuf Kalla (JK) yang juga digadang-gadang menjadi bakal calon presiden PKB.
“Puluhan kali saya deklarasikan bang Haji Rhoma Capres PKB,” kata Muhaimin saat menggelar jumpa pers usai meresmikan posko pemenangan Rhoma di Jakarta Timur, Sabtu (14/12).
Terkait dengan Mahfud MD dan JK, Cak Imin mengaku hanya memberikan ruang dari aspirasi kader yang mendorong kedua tokoh itu maju sebagai capres.
“Menyangkut Pak Mahfud, jadi Pak Mahfud MD ini semua kan tuntutan kader, untuk Pak Mahfud maju. Orang PKB kita beri ruang karena dia didorong,” imbuhnya.
Rhoma Irama sendiri menanggapi santai deklarasi dan ‘kemesraan’ Jusuf Kalla dengan Cak Imin. Rhoma menilai hal itu hanya dinamika politik yang sah-sah saja.
“Politik itukan dinamis, taktis, strategis, tidak hitam putih. Besok saya di Jember sama Cak Imin. Komitmen pencapresan saya pertanggungjawabkan. Muncul Mahfud MD dan Jusuf Kalla hanya dinamika saja,” kata Rhoma semalam.
Menurutnya, sampai malam tadi Cak Imin tetap berkomitmen untuk mengusungnya sebagai capres dari PKB. Karenanya Rhoma mengaku tak khawatir dengan deklarasi Jusuf Kalla.
“Pertama saya gak mengejar jabatan, kedua saya gak buruk sangka, ketiga saya percaya takdir. Saya percaya Muhaimin gak main-main,” katanya.
Sementara, soal nasib PKB di Pemilu Legislatif Rhoma percaya PKB akan meraup suara yang baik. Sebab, berdasarkan survei yang dilakukan sejumlah lembaga, PKB bisa masuk ke tiga besar parpol peraih suara terbanyak.
Rhoma juga yakin pencapresannya didukung rakyat banyak. Sebab, selama dia menggelar tablig akbar, puluhan ribu orang datang tanpa diundang.
“Sekarang posko pemenangan saya di seluruh Indonesia sudah 52 posko dan itu dibangun atas swadaya masyarakat. Saya optimis. Optimis saya berdasarkan fakta real di lapangan, berdasarkan dukungan parpol dan rakyat,” kata Rhoma.
[dan]