26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Usai Duel, Adik Tikami Abang Ipar hingga Tewas

Tersangka pembunuh abang ipar.
Tersangka pembunuh abang ipar.

SUMBUL, SUMUTPOS.CO – Tengkar karena rebutan sepeda motor, Sarwo Sagala (34) tewas ditikam adik iparnya, Juni Ansen Marpaung (26), Sabtu (8/2) sekira pukul 09.00 WIB. Peristiwa berdarah ini sontak menggegerkan warga Desa Barisan Nauli, Kec. Sumbul, Kab. Dairi. Saat ditemui di Mapolsek Sumbul, ibu kandung korban Delima boru Sianturi mengatakan, penikaman itu berawal saat ia meminjamkan sepeda motor pada Juni satu jam sebelum kejadian.

Ya, selama ini Delima memang berencana memberikan sepeda motor yang jarang dipakai itu pada menantunya. “Sepeda motor itu kuberi pada dia (Juni-red) untuk dibayarinya karena kurang bermanfaat di rumah,” kenang Delima.

Ternyata niat Delima membuat Sarwo tak senang dan sakit hati. Karena tak terima, Sarwo pun mendatangi adik iparnya yang bekerja sebagai buruh bangunan itu di belakang rumah. Karena tak ada yang mengalah, ketegangan antara Sarwo dan Juni pun berakhir dengan aksi baku hantam. Melihat itu, Delima sempat datang untuk melerai.

Tapi usahanya tak membuahkan hasil. Pasalnya, Juni keburu menikami Sarwo secara membabi buta. “Sudah kulerai mereka yang beripar itu supaya jangan ribut gara-gara kereta itu pak. Tapi mereka makin panas dan si Juni langsung menikami si Sarwo,” lirih Delima berlinang air mata.

Usai menikam korban, Juni langsung melarikan diri. Sementara Sarwo yang bersimbah darah dilarikan warga dan keluarganya ke Puskesmas Tanjung Beringin. Tapi takdir berkata lain, belum sempat dapat perawatan medis, Sarwo keburu menghembuskan nafas terakhirnya dengan 3 liang di paha kanan, dua dada dua dan satu liang di punggung.

Menurut Kepala Pustu Tanjung Beringin bermarga Sibarani, korban menghembuskan nafas terakhir karena urat nadi di paha putus sehingga mengeluarkan darah cukup banyak. “Urat nadi sebelah kanan putus sehingga mengeluarkan darah cukup banyak,” jelasnya. Enam jam kemudian, tepatnya pukul 14.00 WIB, Juni berhasil diamankan petugas Polsek Sumbul dari tempat persembunyianya di Desa Hari Hara Pintu, Kab. Samosir. Penangkapan itu tersangka dipimpin langsung oleh Kapolsek Sumbul, AKP Isdiprio.

Saat diperiksa, Juni mengaku nekat menikam adik iparnya karena saat berkelahi itu, ia sempat ditunjang sama korban. “Aku ditunjangnya, makanya kutikam,” ujarnya. Saat itu, lanjut Juni, pelaku sempat berusaha lari ke belakang rumah. Namun ia terus mengejar. Begitu dapat, dengan emosi Juni lalu menikam paha, perut dan dada Sarwo sebanyak 5 liang. Saat itu juga, korban terjatuh ke tanah. Melihat korban tak berdaya, Juni yang ketakutan langsung melarikan diri ke arah jalan raya. Selanjutnya ia kabur menumpangi minibus Sampri jurusan Samosir-Medan.

Tersangka kemudian diburu Polsek Sumbul bekerjasama dengan Pospol Simpang Tiga Tela. Kab. Samosir. Saat mobil yang ditumpangi tersangka distop, Juni tak ada di dalam. “Berkat pengembangan bekerjasama dengan Kanit Ranmor Polres Dairi, Aiptu P.Lumban Toruan terhadap sopir bus tersebut, akhirnya tersangka berhasil diringkus di rumah keluarganya di Desa Harihara Pintu Kab. Samosir,” ujar AKP Isdiprio. Tersangka mengaku menyesali perbuatannya. “Saya menyesal dan minta maaf kepada keluarga,” tandasnya. (smg/pan/sor/deo)

Tersangka pembunuh abang ipar.
Tersangka pembunuh abang ipar.

SUMBUL, SUMUTPOS.CO – Tengkar karena rebutan sepeda motor, Sarwo Sagala (34) tewas ditikam adik iparnya, Juni Ansen Marpaung (26), Sabtu (8/2) sekira pukul 09.00 WIB. Peristiwa berdarah ini sontak menggegerkan warga Desa Barisan Nauli, Kec. Sumbul, Kab. Dairi. Saat ditemui di Mapolsek Sumbul, ibu kandung korban Delima boru Sianturi mengatakan, penikaman itu berawal saat ia meminjamkan sepeda motor pada Juni satu jam sebelum kejadian.

Ya, selama ini Delima memang berencana memberikan sepeda motor yang jarang dipakai itu pada menantunya. “Sepeda motor itu kuberi pada dia (Juni-red) untuk dibayarinya karena kurang bermanfaat di rumah,” kenang Delima.

Ternyata niat Delima membuat Sarwo tak senang dan sakit hati. Karena tak terima, Sarwo pun mendatangi adik iparnya yang bekerja sebagai buruh bangunan itu di belakang rumah. Karena tak ada yang mengalah, ketegangan antara Sarwo dan Juni pun berakhir dengan aksi baku hantam. Melihat itu, Delima sempat datang untuk melerai.

Tapi usahanya tak membuahkan hasil. Pasalnya, Juni keburu menikami Sarwo secara membabi buta. “Sudah kulerai mereka yang beripar itu supaya jangan ribut gara-gara kereta itu pak. Tapi mereka makin panas dan si Juni langsung menikami si Sarwo,” lirih Delima berlinang air mata.

Usai menikam korban, Juni langsung melarikan diri. Sementara Sarwo yang bersimbah darah dilarikan warga dan keluarganya ke Puskesmas Tanjung Beringin. Tapi takdir berkata lain, belum sempat dapat perawatan medis, Sarwo keburu menghembuskan nafas terakhirnya dengan 3 liang di paha kanan, dua dada dua dan satu liang di punggung.

Menurut Kepala Pustu Tanjung Beringin bermarga Sibarani, korban menghembuskan nafas terakhir karena urat nadi di paha putus sehingga mengeluarkan darah cukup banyak. “Urat nadi sebelah kanan putus sehingga mengeluarkan darah cukup banyak,” jelasnya. Enam jam kemudian, tepatnya pukul 14.00 WIB, Juni berhasil diamankan petugas Polsek Sumbul dari tempat persembunyianya di Desa Hari Hara Pintu, Kab. Samosir. Penangkapan itu tersangka dipimpin langsung oleh Kapolsek Sumbul, AKP Isdiprio.

Saat diperiksa, Juni mengaku nekat menikam adik iparnya karena saat berkelahi itu, ia sempat ditunjang sama korban. “Aku ditunjangnya, makanya kutikam,” ujarnya. Saat itu, lanjut Juni, pelaku sempat berusaha lari ke belakang rumah. Namun ia terus mengejar. Begitu dapat, dengan emosi Juni lalu menikam paha, perut dan dada Sarwo sebanyak 5 liang. Saat itu juga, korban terjatuh ke tanah. Melihat korban tak berdaya, Juni yang ketakutan langsung melarikan diri ke arah jalan raya. Selanjutnya ia kabur menumpangi minibus Sampri jurusan Samosir-Medan.

Tersangka kemudian diburu Polsek Sumbul bekerjasama dengan Pospol Simpang Tiga Tela. Kab. Samosir. Saat mobil yang ditumpangi tersangka distop, Juni tak ada di dalam. “Berkat pengembangan bekerjasama dengan Kanit Ranmor Polres Dairi, Aiptu P.Lumban Toruan terhadap sopir bus tersebut, akhirnya tersangka berhasil diringkus di rumah keluarganya di Desa Harihara Pintu Kab. Samosir,” ujar AKP Isdiprio. Tersangka mengaku menyesali perbuatannya. “Saya menyesal dan minta maaf kepada keluarga,” tandasnya. (smg/pan/sor/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/