Sepanjang 5 Km Jalan Lintas Provinsi Tertimbun Longsor
LUBUK PAKAM- Tanah longsor di Kecamatan Gunung Meriah, Deli Serdang, mengakibatkan empat desa terisolir, yakni Desa Ujung Meriah, Gunung Seribu, Marjandi dan Gunung Sinembah, Senin (23/5) dinihari. Terisolirnya keempat desa tersebut, disebabkan material longsor menutupi ruas jalan lintas provinsi sepanjang 5 kilometer, yang merupakan jalan penghubung ke empat desa tersebut.
Jhonson, pengguna jalan lintas provinsi Gunung Meriah asal Kecamatan Bangun Purba mengaku mengetahui kondisi jalan tertutup tanah longsor sekira pukul 05.00 WIB. Saat itu, pria yang sehari-hari melintas di jalan ini, hendak pergi ke ladang sawitnya di Kecamatan Gunung Meriah. “Karna longsor, terpaksa saya batalkan pergi ke ladang,” bilangnya.
Camat Gunung Meriah Taufik Harahap, ketika dikonfirmasi mem benarkan peristiwa tanah longsor itu. Disebutkannya, penyebab longsor diperkirakan karena tingginya curah hujan yang melanda kawasan tersebut.
Ditambahkanya, untuk membersihkan material tanah longsor yang menutupi badan jalan, pihaknya sudah minta bantuan dua unit eskapator dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Utara.
Sementara, alat berat yang diturunkan merupakan alat berat yang kebetulan berada di lokasi kejadian, karena sedang memperbaiki dan memperbesar jalan lintas provinsi di Kecamatan Gunung Meriah.
Pembersihan tanah longsor membutuhkan waktu tiga jam. Meski sebagian ruas jalan sudah dibersihkan, hanya dua desa yang dapat dilalui, sedangkan tiga lainnya masih terisolir. Dua desa yang sudah dapat dilalui kendaran roda empat yaitu, Desa Ujung Meriah dan Marjandi.
“Kita perkirakan, evakuasi jalan sudah selesai besok (hari ini, Red), mudah-mudahan malam nanti tidak turun hujan,” harapnya.
Sementara, longsor juga terjadi di Kecamatan Haranggaol Horisan, Kabupatan Simalungun, Minggu (22/4) malam pukul 21.00 WIB. Informasi dihimpun Metro Siantar (grup Sumut Pos), lokasi terjadinya longsoran berada di wilayah Nagori Purba Horison, Nagori Purba Pasir dan wilayah objek wisata Sigumbagumba. Diketahui, di tiga lokasi itu didiami penduduk sebanyak 600 kepala keluarga.
Menurut Dulus Simbolon, warga Nagori Purba Horisan, Kecamatan Haranggaol Horisan, hujan deras disertai angin kencang terjadi mulai Minggu (22/5) sekitar pukul 19.00 WIB. “Awalnya, tidak ada tanda-tanda terjadinya longsor. Namun tiba-tiba sekitar pukul 21.00 WIB, dari perbukitan terdengar gemuruh dan tanah berjatuhan ke pemukiman warga,” ujar Simbolon sembari mengaku rumah miliknya terkena longsoran tanah dari bukit.
Camat Haranggaol, Ir Ruslan Sitepu dikonfirmasi mengatakan, bencana longsor ini merupakan hal kecil yang tak perlu merepotkan bupati, karena masih bisa diatasinya sendiri. “Tak usahlah diekspos, nanti bupati pusing, saya masih bisa mengatasi ini,” kata Ruslan.(btr/sp/smg)