26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Honorer K2 Medan Tak Diumumkan

Laporan:
Soetomo Samsu & Andika Tanjung

 

JAKARTA – Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sumatera Utara (Sumut) dipastikan bakal bertambah banyak. Ini menyusul telah diumumkannya kelulusan honorer kategori dua (K2) di wilayah Sumut, baik untuk Pemprov Sumut maupun Pemkab/Pemko. Hanya saja, dari 25 kabupaten/kota dan provinsi yang diumumkan itu, honorer K2 untuk Medan justru tak diumumkan. Hingga Kamis (13/2) malam, data kelulusan untuk K2 Medan masih terkesan misterius.

CPNS honorer
CPNS honorer

Berdasarkan penelusuran koran ini di website resmi yang digandeng Panselnas untuk mengumumkan kelulusan honorer K2 menjadi CPNS, jumlah total yang lulus di wilayah Sumut mencapai 6.530 orang.

Masih berdasar data di tampilan pengumuman, yang diumumkan kelulusannya honorer K2 dari Pemprov Sumut ada 19 kabupaten dan enam kota.

Sementara, berdasar rilis resmi Bagian Humas Kemenpan-RB, terdapat 23 kabupaten dan enam Kota di wilayah Sumut, dengan jumlah honorer K2 yang lulus sebanyak 8.318 orang.

Hingga Kamis (13/2) petang, koran ini belum mendapat keterangan dari pihak KemenPAN-RB mengenai perbedaan data ini. Hanya saja, penelurusan koran ini berulang-ulang di tampilan pengumuman, di website liputan6.com misalnya, untuk wilayah Sumut hanya ada nama Pemprov Sumut yakni 19 kabupaten, dan enam kota.

Tercatat honorer K2 Langkat paling banyak yang lulus, yakni 544 orang. Disusul Simalungun 514 orang, Serdang Bedagai 399 orang, dan Labuhanbatu 357 orang. Paling sedikit Pemprov Sumut yang hanya 19 orang yang dinyatakan lulus. (selengkapnya lihat grafis)

Untuk nama-nama yang lulus, bisa diakses di sejumlah website, antara lain JPNN.com (grup koran ini).

Pengumuman honorer K2 wilayah Sumut ini tidak terduga sebelumnya, mengingat jumlahnya cukup banyak. Sementara, masih ada beberapa daerah lainnya yang jumlah honorernya lebih sedikit, seperti Aceh, belum diumumkan.

Mengapa Sumut bisa diumumkan relatif lebih cepat dibanding yang diperkirakan? Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Informasi Publik (KIP) KemenPANRB Herman Suryatman menjelaskan, karena data para honorer K2 wilayah Sumut valid, sehingga lebih gampang divalidasi.

“Meski honorer K2 Sumut banyak, Panselnas bisa mempercepat pemeriksaan karena datanya banyak yang valid,” ujar Herman kepada koran ini di kantornya, kemarin siang.

Dikatakan, lembar jawaban komputer peserta tes CPNS honorer K2 asal Sumut juga relatif baik dan gampang terbaca komputer.

“Data banyak yang valid sehingga memudahkan Panselnas melakukan validasi, mulai pemeriksaan LJK sampai penentuan afirmasi,” imbuhnya lagi.

Di situs resminya, MenPAN-RB Azwar Abubakar malah sudah memastikan bahwa yang lulus ini pasti bakal menjadi PNS. Padahal, sebelumnya sejumlah petinggi Kemenpan-RB dan BKN mengatakan, jika saat pemberkasan NIP ditemukan data manipulasi, maka NIP tak bisa diterbitkan alias kelulusannya dianulir.

“Selamat dan sukses kepada tenaga honorer K2 yang lulus dan otomatis jadi CPNS,” ujar Azwar dalam tayangan ucapan selamat.

Pengumuman honorer K2 asal Sumut kemarin bersamaan dengan pengumuman untuk honorer Riau, Nusa Tenggara Barat, dan lima kabupaten di Kalimantan Utara.

Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah. (BKD) Kota Medan, Lahum Lubis tidak mengetahui alasan mengapa nama-nama peserta ujian tes kemampuan bidang (TKB) dan Tes Kemampuan Dasar (TKD) kategori honorer K2 Kota Medan belum diumumkan.

“Tak tahu saya kenapa belum diumumkan, bisa jadi pengumuman secara bertahap dilakukan,” ujar Lahum.

Dia memastikan seluruh lembar jawaban dan soal TKD dan TKB Honorer K2 tiba dengan utuh di Kantor BKN di Jakarta. Maka dari itu dia membantah jika lembar jawaban  peserta honorer K2 hilang atau tidak sampai ke Panselnas.

“Soal dan lembar jawaban tidak sempat bermalam di Kota Medan, setelah ujian selesai seluruhnya diterbangkan ke Jakarta dan saya ikut mengawalnya,” ungkap Lahum.

Mantan Kadis Pendapatan Kota Medan ini juga tidak mengetahui alasan pasti mengenai alasan belum diumumkannya nama-nama peserta honorer K2 dari Kota Medan.

Sampai saat ini, dia juga mengaku belum menerima pemberitahuan dari KemenPAN RB atau BKN terkait pengumuman honorer K2.

“Saya justru tak tahu ada pengumuman. Nanti saya lihat dulu. Kalau Medan belum keluar, mungkin pengumumannya dilakukan secara bertahap,” tandasnya.

Ketua Forum Honorer Indonesia (FHI) Sumatera Utara, Andi Subakti mengatakan dirinya sudah melihat pengumuman tenaga honorer K2 dan tidak menemukan peserta dari Kota Medan diumumkan.

“Kalau hanya Kota Medan yang belum keluar sedangkan yang lainnya sudah, maka honorer di Kota Medan akan melakukan aksi. Saat ini kami hanya menunggu,” tandasnya. (val)

FHI Tuding Ada Permainan

PIMPINAN Forum Honorer Indonesia (FHI) mengklaim telah menerima masukan dari para pengurus tingkat daerah, terkait telahn
diumumkannya kelulusan honorer kategori dua (K2) untuk sejumlah daerah.

Sekretaris Jenderal Dewan Presidium FHI Eko Imam Suryanto menyebutkan, para tenaga honorer kecewa dengan format pengumuman yang tidak menyantumkan data nama-nama yang lulus secara lengkap.

Tidak lengkapnya data yang ditampilkan di pengumuman ini, tuding Eko, menjadi indikasi adanya permainan penetapan kelulusan.

“Dari masukan korwil/korda FHI di beberapa daerah melaporkan adanya indikasi bahwa pemerintah kurang fair dalam menilai dan menetapkan kelulusan. Indikasi permainan data sangat kuat. Apalagi dengan tidak dicantumkan data lengkap seperti TMT (terhitung mulai tanggal kerja sebagai honorer), tanggal lahir, semakin menguatkan adanya dugaan ini,” ujar Eko dalam keterangan pers yang diterima koran ini kemarin (13/2).

Dia menduga, permainan penentuan kelulusan dilakukan oleh oknum-oknum yang bekerja di lembaga tehnis birokrasi, di daerah dan pusat.

Ditegaskan, pihaknya melalui jaringan FHI yang ada di daerah-daerah, akan menelusuri data nama-nama honorer K2 yang lulus. “Jika ditemukan nama-nama yang mungkin manipulasi maka FHI akan melakukan tuntutan,” ucapnya.

Terkait banyaknya yang tak lulus CPNS, FHI mendesak pemerintah agar dapat mengakomodir honorer kategori dua (K2) menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) secara otomatis tanpa tes dengan alasan pengabdiaan kerja.

“Dalam waktu dekat ini FHI akan melaksanakan konsolidasi nasional tanggal 15-16 Februari untuk menyikapi penyelesaian pengangkatan tenaga honorer secara nasional sebelum masa pemerintahan SBY berakhir,” kata Ketua Dewan Pembina FHI Hasbi, Kamis (13/2).

FHI, lanjutnya, akan melakukan aksi besar-besaran jika pemerintah tidak secara baik dan bijak menyelesaikan permasalahan tenaga honorer. “P3K harga mati bagi honorer, ini demi rasa kemanusiaan dan keadilan,” pungkasnya. (sam/val)

[table caption=”Jumlah Honorer K2 Lulus CPNS” ai=”1″ th=”0″]

Pemprov Sumut,19
Deliserdang,360
Karo,177
Langkat,544
Tapanuli Tengah,269
Simalungun,514
Labuhanbatu,357
Dairi,178
Tapanuli Utara,281
Tapanuli Selatan,194
Asahan,376
Toba Samosir,298
.Humbahas,276
Pakpak Bharat,47
Samosir,201
Serdang Bedagai,399
Padang Lawas,263
Padang Lawas Utara,325
Batubara,339
Labuhanbatu Selatan,269
Kota Tebingtinggi,111
Kota Binjai,127,
Kota Tanjungbalai,167
Kota Sibolga,52
Kota Padangsidimpuan,53
Kota Gunungsitoli,224[/table]

Laporan:
Soetomo Samsu & Andika Tanjung

 

JAKARTA – Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sumatera Utara (Sumut) dipastikan bakal bertambah banyak. Ini menyusul telah diumumkannya kelulusan honorer kategori dua (K2) di wilayah Sumut, baik untuk Pemprov Sumut maupun Pemkab/Pemko. Hanya saja, dari 25 kabupaten/kota dan provinsi yang diumumkan itu, honorer K2 untuk Medan justru tak diumumkan. Hingga Kamis (13/2) malam, data kelulusan untuk K2 Medan masih terkesan misterius.

CPNS honorer
CPNS honorer

Berdasarkan penelusuran koran ini di website resmi yang digandeng Panselnas untuk mengumumkan kelulusan honorer K2 menjadi CPNS, jumlah total yang lulus di wilayah Sumut mencapai 6.530 orang.

Masih berdasar data di tampilan pengumuman, yang diumumkan kelulusannya honorer K2 dari Pemprov Sumut ada 19 kabupaten dan enam kota.

Sementara, berdasar rilis resmi Bagian Humas Kemenpan-RB, terdapat 23 kabupaten dan enam Kota di wilayah Sumut, dengan jumlah honorer K2 yang lulus sebanyak 8.318 orang.

Hingga Kamis (13/2) petang, koran ini belum mendapat keterangan dari pihak KemenPAN-RB mengenai perbedaan data ini. Hanya saja, penelurusan koran ini berulang-ulang di tampilan pengumuman, di website liputan6.com misalnya, untuk wilayah Sumut hanya ada nama Pemprov Sumut yakni 19 kabupaten, dan enam kota.

Tercatat honorer K2 Langkat paling banyak yang lulus, yakni 544 orang. Disusul Simalungun 514 orang, Serdang Bedagai 399 orang, dan Labuhanbatu 357 orang. Paling sedikit Pemprov Sumut yang hanya 19 orang yang dinyatakan lulus. (selengkapnya lihat grafis)

Untuk nama-nama yang lulus, bisa diakses di sejumlah website, antara lain JPNN.com (grup koran ini).

Pengumuman honorer K2 wilayah Sumut ini tidak terduga sebelumnya, mengingat jumlahnya cukup banyak. Sementara, masih ada beberapa daerah lainnya yang jumlah honorernya lebih sedikit, seperti Aceh, belum diumumkan.

Mengapa Sumut bisa diumumkan relatif lebih cepat dibanding yang diperkirakan? Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Informasi Publik (KIP) KemenPANRB Herman Suryatman menjelaskan, karena data para honorer K2 wilayah Sumut valid, sehingga lebih gampang divalidasi.

“Meski honorer K2 Sumut banyak, Panselnas bisa mempercepat pemeriksaan karena datanya banyak yang valid,” ujar Herman kepada koran ini di kantornya, kemarin siang.

Dikatakan, lembar jawaban komputer peserta tes CPNS honorer K2 asal Sumut juga relatif baik dan gampang terbaca komputer.

“Data banyak yang valid sehingga memudahkan Panselnas melakukan validasi, mulai pemeriksaan LJK sampai penentuan afirmasi,” imbuhnya lagi.

Di situs resminya, MenPAN-RB Azwar Abubakar malah sudah memastikan bahwa yang lulus ini pasti bakal menjadi PNS. Padahal, sebelumnya sejumlah petinggi Kemenpan-RB dan BKN mengatakan, jika saat pemberkasan NIP ditemukan data manipulasi, maka NIP tak bisa diterbitkan alias kelulusannya dianulir.

“Selamat dan sukses kepada tenaga honorer K2 yang lulus dan otomatis jadi CPNS,” ujar Azwar dalam tayangan ucapan selamat.

Pengumuman honorer K2 asal Sumut kemarin bersamaan dengan pengumuman untuk honorer Riau, Nusa Tenggara Barat, dan lima kabupaten di Kalimantan Utara.

Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah. (BKD) Kota Medan, Lahum Lubis tidak mengetahui alasan mengapa nama-nama peserta ujian tes kemampuan bidang (TKB) dan Tes Kemampuan Dasar (TKD) kategori honorer K2 Kota Medan belum diumumkan.

“Tak tahu saya kenapa belum diumumkan, bisa jadi pengumuman secara bertahap dilakukan,” ujar Lahum.

Dia memastikan seluruh lembar jawaban dan soal TKD dan TKB Honorer K2 tiba dengan utuh di Kantor BKN di Jakarta. Maka dari itu dia membantah jika lembar jawaban  peserta honorer K2 hilang atau tidak sampai ke Panselnas.

“Soal dan lembar jawaban tidak sempat bermalam di Kota Medan, setelah ujian selesai seluruhnya diterbangkan ke Jakarta dan saya ikut mengawalnya,” ungkap Lahum.

Mantan Kadis Pendapatan Kota Medan ini juga tidak mengetahui alasan pasti mengenai alasan belum diumumkannya nama-nama peserta honorer K2 dari Kota Medan.

Sampai saat ini, dia juga mengaku belum menerima pemberitahuan dari KemenPAN RB atau BKN terkait pengumuman honorer K2.

“Saya justru tak tahu ada pengumuman. Nanti saya lihat dulu. Kalau Medan belum keluar, mungkin pengumumannya dilakukan secara bertahap,” tandasnya.

Ketua Forum Honorer Indonesia (FHI) Sumatera Utara, Andi Subakti mengatakan dirinya sudah melihat pengumuman tenaga honorer K2 dan tidak menemukan peserta dari Kota Medan diumumkan.

“Kalau hanya Kota Medan yang belum keluar sedangkan yang lainnya sudah, maka honorer di Kota Medan akan melakukan aksi. Saat ini kami hanya menunggu,” tandasnya. (val)

FHI Tuding Ada Permainan

PIMPINAN Forum Honorer Indonesia (FHI) mengklaim telah menerima masukan dari para pengurus tingkat daerah, terkait telahn
diumumkannya kelulusan honorer kategori dua (K2) untuk sejumlah daerah.

Sekretaris Jenderal Dewan Presidium FHI Eko Imam Suryanto menyebutkan, para tenaga honorer kecewa dengan format pengumuman yang tidak menyantumkan data nama-nama yang lulus secara lengkap.

Tidak lengkapnya data yang ditampilkan di pengumuman ini, tuding Eko, menjadi indikasi adanya permainan penetapan kelulusan.

“Dari masukan korwil/korda FHI di beberapa daerah melaporkan adanya indikasi bahwa pemerintah kurang fair dalam menilai dan menetapkan kelulusan. Indikasi permainan data sangat kuat. Apalagi dengan tidak dicantumkan data lengkap seperti TMT (terhitung mulai tanggal kerja sebagai honorer), tanggal lahir, semakin menguatkan adanya dugaan ini,” ujar Eko dalam keterangan pers yang diterima koran ini kemarin (13/2).

Dia menduga, permainan penentuan kelulusan dilakukan oleh oknum-oknum yang bekerja di lembaga tehnis birokrasi, di daerah dan pusat.

Ditegaskan, pihaknya melalui jaringan FHI yang ada di daerah-daerah, akan menelusuri data nama-nama honorer K2 yang lulus. “Jika ditemukan nama-nama yang mungkin manipulasi maka FHI akan melakukan tuntutan,” ucapnya.

Terkait banyaknya yang tak lulus CPNS, FHI mendesak pemerintah agar dapat mengakomodir honorer kategori dua (K2) menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) secara otomatis tanpa tes dengan alasan pengabdiaan kerja.

“Dalam waktu dekat ini FHI akan melaksanakan konsolidasi nasional tanggal 15-16 Februari untuk menyikapi penyelesaian pengangkatan tenaga honorer secara nasional sebelum masa pemerintahan SBY berakhir,” kata Ketua Dewan Pembina FHI Hasbi, Kamis (13/2).

FHI, lanjutnya, akan melakukan aksi besar-besaran jika pemerintah tidak secara baik dan bijak menyelesaikan permasalahan tenaga honorer. “P3K harga mati bagi honorer, ini demi rasa kemanusiaan dan keadilan,” pungkasnya. (sam/val)

[table caption=”Jumlah Honorer K2 Lulus CPNS” ai=”1″ th=”0″]

Pemprov Sumut,19
Deliserdang,360
Karo,177
Langkat,544
Tapanuli Tengah,269
Simalungun,514
Labuhanbatu,357
Dairi,178
Tapanuli Utara,281
Tapanuli Selatan,194
Asahan,376
Toba Samosir,298
.Humbahas,276
Pakpak Bharat,47
Samosir,201
Serdang Bedagai,399
Padang Lawas,263
Padang Lawas Utara,325
Batubara,339
Labuhanbatu Selatan,269
Kota Tebingtinggi,111
Kota Binjai,127,
Kota Tanjungbalai,167
Kota Sibolga,52
Kota Padangsidimpuan,53
Kota Gunungsitoli,224[/table]

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/