B
ERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Udara sejuk di Lingkungan Listrik Atas, Kel. Gundaling I, Berastagi, mendadak panas akibat amukan si jago merah pada Minggu (23/2) sekira pukul 03.00 WIB. Musibah ini mengakibatkan sedikitnya 30 rumah rata dengan tanah. Sedangkan 3 rumah lainnya terpaksa dirusak untuk mencegah merambatnya api.
Meski tak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun seorang wanita paruh baya, Nurmaida boru Situmorang (53) mengalami luka pada kaki kiri, usai melompat dari lantai 2 rumahnya karena panik.
Info diperoleh, api bersumber dari salah satu rumah warga. Kencangnya angin pada dinihari kemarin menyebabkan api cepat menjalar ke rumah-rumah di sebelahnya yang kebanyakan masih semi permanen. Selain itu, sulitnya akses jalan membuat mobil pemadam kebakaran sempat kesulitan masuk ke lokasi. Tidak ingin pasrah dengan kondisi, ratusan warga setempat bersama pihak kepolisian serta petugas pamadam, akhirnya bahu-membahu memadamkan api menggunakan air selokan.
Walau cara kerja tersebut lambat, namun akhirnya api dipastikan padam sekira pukul 06.30 WIB. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Namun kerugian diperkirakan mencapai Rp3 miliar lebih.
“Penyebab pasti kebakaran belum diketahui. Kita akan kirim laporan ke Poldasu terlebih dahulu. Setelah itu mereka akan menurunkan tim Labfor guna identifikasi tempat kejadian kebakaran. Dugaan sementara, sumber api berasal dari rumah seorang warga yang ikut terbakar bernama Saritua Sagala (53). Diduga, ia memasak makanan ternak babi dan lupa mematikan api,” ujar Kapolsek Berastagi, Kompol Juben MS Sagala saat ditemui di ruang kerjanya.
Kepala lingkungan II, Lingkungan Listrik Atas, Ardin Simanjorang menyebutkan, titik api memang mulai terlihat dari kediaman Saritua dan Mardingot Siboro sekira pukul 03.00 WIB. Dimana, kedua rumah tersebut bersebelahan.
Pemadam baru tiba ke lokasi sekitar satu setengah jam kemudian. Namun kedatangan mereka tidak bisa langsung dimaksimalkan, karena terkendala sulitnya akses menuju lokasi. Terpisah, Camat Berastagi, Edison Karo–Karo menyebutkan, pihaknya telah mengusulkan para korban untuk mengungsi sementara di gedung kesenian, Open Stage Mejuah-juah Berastagi.
“Hanya saja, sebagian besar warga memilih tinggal di rumah keluarganya tak jauh dari lokasi. Untuk kebutuhan logistik, kita telah menyalurkannya pagi tadi,” ujar Edison sembari menyebutkan, pihaknya masih menunggu keputusan para korban untuk menempati sementara gedung kesenian, agar pendataan seluruh korban menjadi lebih mudah dilakukan.
Sementara itu, Saritua Sagala (57) membantah kalau sumber api berasal dari rumahnya. Ketika ditemui di rumah keluarganya di Gang Merek, Berastagi, Minggu (23/2) sore, pria ini menegaskan kalau sejak Januari lalu mereka tidak pernah lagi memasak makanan ternak babi.
“Tidak benar itu. Sejak Januari, saya tidak pernah lagi memasak makanan ternak babi, melainkan membeli kepada beberapa pedagang nasi di seputaran Pasar Kaget, Berastagi. Kalau tidak percaya silahkan tanyakan kepada tetangga–tetangga di sana,” tegasnya.
Disebutkannya, saat kebakaran terjadi, dia sedang tak berada di rumah karena menjemput makanan babi. “Aku meninggalkan istri, Nurmaida boru Situmorang (53) dan anak kami, Putri boru Sagala (7) sekira pukul 00.00 WIB. Dan kembali ke rumah pada pukul 16.00 WIB,” tandasnya. (riz/ras/smg/deo)
Pemilik Rumah Terbakar
Nurdin Girsang
Ganda Situmorang
Tupal Siboro
Cinta Sitanggang
Krisbul Sembiring
Udin Purba
Saritua Sagala
Mardingot Siboro
Gogoli Boasa
Sahap Surbakti
Jenner Simbolon
Brima Barus
Ani br Purba
Kesmi br Tumorang
Juseng Naibaho
Pak Kristin Simbolon
Antonius siboro
Pardomuan Naibaho
Ida br Surbakti
Tua Sidabariba
Mak Adop br Manik
Jenner Sijabat
Lasinga Sihaloho
Sinta br Sinaga
Edison Sianipar
Sawal Nainggolan
Darma Aritonang
Marhadai Sagala
Tumpak Panjaitan
Simon Karo Sekali
Pemilik Rumah Dirusak
Sukri Sitepu
Pinondang Sianturi
Kantor Sagala