LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Hendra alias A Ping (32) nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di dalam rumahnya, Selasa (25/2) pagi. Kabar yang beredar di sekitar tempat tinggal korban di Jalan KL Yos Sudarso KM 13 Lingkungan 4, Keluraha Titipapan, Medan Labuhan, penyebab korban tewas karena ditinggal istri dan terlilit utang.
A Pin selama ini memiliki dua anak tinggal bersama istrinya, membuka usaha spare part kendaraan. Ternyata, dalam beberapa bulan belakangan A Ping memiliki banyak utang. Bahkan, hubungan pengusaha onderdil kendaraan tersebut dengan istrinya mulai retak.
Nah, diduga karena tak sanggup membayar utang ditambah lagi istrinya diduga pergi dari rumah dibawa lari sopir pribadinya. Sehingga pemilik usaha Sumber Jaya Mobil itu mulai stress menjalankan usahanya hingga akhirnya gantung diri di dalam rumahnya.
Aksi nekata A Pin dengan gantung diri diketahui pertama kali oleh keluarganya. Tak ingin aib keluarga diketahui oleh orang banyak, maka pihak keluarga membawa jenazah bapak anak dua itu ke persemayaman Angsapura Medan.
Tewasnya A Pin tidak wajar diterima oleh polisi. Petugas Polsek Medan Labuhan datang ke lokasi kejadian, sayangnya rumah A Pin telah tertutup rapat tak ada satupun pihak keluarga, bahkan warga sekitar pun tak ada yang mau memberikan komentar.
“Kalau kami dengar dia itu banyak utang ditinggal istrinya. Dan ada juga yang bilang istrinya kabur sama supirnya makanya dia stres gantung diri. Tadi langsung dibawa keluarganya pergi terus ke Medan,” oceh para warga di sekitaran di rumah korban.
Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, AKP Kusnadi mengatakan, korban telah dibawa pihak keluarga ke persemayaman di Medan. Keluarga tak keberatan dan telah membuat pernyataan. “Keluarga mengiklaskan kematian korban karena murni gantung diri,” kata Kusnadi. (ril/bd)