NEWYORK, SUMUTPOS.CO – Perusahaan investasi yang dikelola miliuner Amerika Serikat, Warren Buffett, mencatat rekor keuntungan untuk tahun 2013. Keuntungan Berkshire Hathaway 2013 mencapai USD 19,5 miliar atau Rp 214,5 triliun, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar USD14,8 miliar.
“Dalam operasi, hampir semuanya berjalan baik bagi kami tahun lalu, dan dalam beberapa kasus amat baik,” tulis Buffett dalam pesannya kepada para pemegang saham, seperti dilansir BBC, Minggu (2/3).
Meski mencatat rekor keuntungan di tahun lalu, namun untuk lima tahun berturut-turut, penampilan perusahaan Buffet masih di bawah indeks saham S&P 500. Pertumbuhan dalam nilai buku perusahaan pada 2013 sebesar 18,2 persen sementara S&P meningkat 32,4 persen.
Buffett sendiri beralasan kondisi ini sudah diperkirakan karena S&P yang tumbuh dengan baik. “Kami memperkirakan tidak mencapainya, dalam tahun-tahun ketika pasar kuat, seperti yang terjadi tahun 2013,” ujarnya.
Orang terkaya keempat dunia berdasarkan daftar Majalah Forbes itu juga mengatakan, perusahaannya memiliki kinerja yang positif, baik di bidang asuransi, kereta api, dan bisnis energi. Berkshire Hathaway antara lain memiliki saham di beberapa perusahaan global Amerika Serikat, seperti Coca-Cola, American Express, IBM, dan Wells Fargo.(esy/jpnn)
NEWYORK, SUMUTPOS.CO – Perusahaan investasi yang dikelola miliuner Amerika Serikat, Warren Buffett, mencatat rekor keuntungan untuk tahun 2013. Keuntungan Berkshire Hathaway 2013 mencapai USD 19,5 miliar atau Rp 214,5 triliun, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar USD14,8 miliar.
“Dalam operasi, hampir semuanya berjalan baik bagi kami tahun lalu, dan dalam beberapa kasus amat baik,” tulis Buffett dalam pesannya kepada para pemegang saham, seperti dilansir BBC, Minggu (2/3).
Meski mencatat rekor keuntungan di tahun lalu, namun untuk lima tahun berturut-turut, penampilan perusahaan Buffet masih di bawah indeks saham S&P 500. Pertumbuhan dalam nilai buku perusahaan pada 2013 sebesar 18,2 persen sementara S&P meningkat 32,4 persen.
Buffett sendiri beralasan kondisi ini sudah diperkirakan karena S&P yang tumbuh dengan baik. “Kami memperkirakan tidak mencapainya, dalam tahun-tahun ketika pasar kuat, seperti yang terjadi tahun 2013,” ujarnya.
Orang terkaya keempat dunia berdasarkan daftar Majalah Forbes itu juga mengatakan, perusahaannya memiliki kinerja yang positif, baik di bidang asuransi, kereta api, dan bisnis energi. Berkshire Hathaway antara lain memiliki saham di beberapa perusahaan global Amerika Serikat, seperti Coca-Cola, American Express, IBM, dan Wells Fargo.(esy/jpnn)