SUMUTPOS.CO – Spekulasi tentang hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH-370 sejak Sabtu dini hari, 8 Maret 2014 lalu. Mulai terorisme, ledakan, kesalahan mekanik, jatuh mendadak, bahkan kesalahan pilot. Dari semua itu, belum ada satu pun yang bisa dipertanggungjawabkan.
Namun, ada sebuah kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas tragedi itu. Adalah Brigade Martir Tiongkok yang dimaksud. Pernyataan organisasi pendukung etnis minoritas Uyghur di Tiongkok dikirim via e-mail dalam format PDF ke sejumlah jurnalis yang bekerja untuk media di Tiongkok. Namun pernyataan itu dianggap tidak masuk akal, sehingga tidak digubris.
Pemerintah Malaysia juga tidak menanggapi pernyataan Brigade Martir Tiongkok itu. Pelaksana Menteri Transportasi Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengaku telah membaca surat pernyataan itu. “Tidak masuk akal untuk membenarkan klaim mereka itu,” kata Hishammudin kepada wartawan di Bandara Udara Internasional Kuala Lumpur, kemarin.
Etnis Uyghur tinggal di daerah otonomi khusus Xinjiang, Tiongkok. Entis Uyghur merupakan Muslim yang sering dituding sebagai separatis dan militan yang menginginkan lepas dari Tiongkok.
Di sisi lain, lima penumpang yang gagal ikut terbang dengan pesawat Malaysia Airlines MH370 sedang menjalani pemeriksaan. Kelima penumpang itu tak kunjung masuk pesawat, sehingga petugas maskapai Malaysia Airlines kemudian menurunkan bagasi mereka. Sejumlah petugas dari beberapa lembaga investigasi memeriksa kelima penumpang itu. Pemeriksaan mereka menambah panjang daftar penumpang Malaysian Airlines yang diselidiki.
Kliam juga dikemukakan pemerintah Vietnam. Mereka mengaku telah menemukan beberapa benda yang diduga bagian dari badan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang dilaporkan hilang. Benda-benda itu ditemukan sekitar 50 mil arah selatan-barat daya Pulau Tho Chu di Laut China Selatan, kemarin.
Time melaporkan, bagian badan yang ditemukan di antaranya pintu bagian dalam dan ekor pesawat jet Boing 777-200ER. Potongan badan pesawat ini ditemukan melalui serangkaian pencarian setelah angkatan udara Malaysia mengatakan pesawat yang hilang sempat berbalik arah sebelum menghilang. Namun, pihak angkatan udara Malaysia tidak menjelaskan lokasi saat pesawat itu berbalik arah atau berapa lama waktu tempuh ke arah yang baru.
Karena hari sudah malam, temuan puing-puing pesawat kurang jelas terlihat. Namun, pencarian terus dilakukan terhadap pesawat itu. Investigasi terhadap identitas empat penumpang pesawat juga terus dilakukan. Mereka adalah dua penumpang pengguna paspor hasil curian yang namanya tercantum di daftar penumpang dan duanya lagi pemilik paspor yang dicuri saat keduanya di Thailand. Kedua penumpang pengguna paspor hasil curian juga dilacak lewat rekaman kamera pemantau (Closed Circuit Camera Television/ CCCTV).
Sejumlah kejanggalan ditemukan terkait dengan hilangnya pesawat yang mengangkut 239 penumpang. Misalnya, cuaca saat itu baik, pilot tidak memberikan sinyal saat akan berbalik arah, dan keberadaan dua penumpang berpaspor hasil curian.(bbs/rbb)