SUMUTPOS.CO – Meskipun paham isu politik, Rosiana Silalahi, 41, tidak tertarik menjadi politikus. Perempuan asal Bangka Belitung itu mengakui pernah ditawari beberapa partai politik untuk menjadi calon anggota legislatif. “Dari 2004 sudah ditawarkan, tapi saya memang belum mau. Saya merasa tidak tepat berada di lembaga politik,” tuturnya ketika ditemui di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Rosi mengaku kagum dengan para politikus perempuan yang bisa bertahan dan membawa angin segar di dunia politik yang cukup pelik dirasakan, terutama bagi perempuan. Anak bungsu di antara lima bersaudara itu berharap para calon anggota legislatif terpilih, terutama perempuan, adalah orang baik yang bisa pembawa perubahan positif bagi tanah air.
Menjelang Pemilu 2014, Rosi juga sibuk dengan urusan politik. Perempuan yang pernah menjabat pimpinan redaksi Liputan 6 SCTV tersebut tengah sibuk dengan kegiatan barunya sebagai pembawa acara talk show Tatap Mata di Trans 7. Program itu membahas isu-isu politik yang mendatangkan beberapa caleg maupun pakar politik, namun dikemas dengan sisipan komedi.
Meski baru pertama membawakan acara yang tidak terlalu serius, Rosi tetap menikmati kegiatan tersebut. “Saya rasa sejak menjadi jurnalis bukan soal apakah program ini serius atau tidak, tapi bagaimana kita bisa masukin muatan-muatannya, nilai dan substansi, dalam program tersebut,” tegasnya. (yas/c10/kim)
SUMUTPOS.CO – Meskipun paham isu politik, Rosiana Silalahi, 41, tidak tertarik menjadi politikus. Perempuan asal Bangka Belitung itu mengakui pernah ditawari beberapa partai politik untuk menjadi calon anggota legislatif. “Dari 2004 sudah ditawarkan, tapi saya memang belum mau. Saya merasa tidak tepat berada di lembaga politik,” tuturnya ketika ditemui di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Rosi mengaku kagum dengan para politikus perempuan yang bisa bertahan dan membawa angin segar di dunia politik yang cukup pelik dirasakan, terutama bagi perempuan. Anak bungsu di antara lima bersaudara itu berharap para calon anggota legislatif terpilih, terutama perempuan, adalah orang baik yang bisa pembawa perubahan positif bagi tanah air.
Menjelang Pemilu 2014, Rosi juga sibuk dengan urusan politik. Perempuan yang pernah menjabat pimpinan redaksi Liputan 6 SCTV tersebut tengah sibuk dengan kegiatan barunya sebagai pembawa acara talk show Tatap Mata di Trans 7. Program itu membahas isu-isu politik yang mendatangkan beberapa caleg maupun pakar politik, namun dikemas dengan sisipan komedi.
Meski baru pertama membawakan acara yang tidak terlalu serius, Rosi tetap menikmati kegiatan tersebut. “Saya rasa sejak menjadi jurnalis bukan soal apakah program ini serius atau tidak, tapi bagaimana kita bisa masukin muatan-muatannya, nilai dan substansi, dalam program tersebut,” tegasnya. (yas/c10/kim)