26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Puluhan Mahasiswa Kecewa Tak Bisa Kuliah

 

Parlindungan Harahap- Mahasiswa masih segel kampus
Parlindungan Harahap- Mahasiswa masih segel kampus

MEDAN, SUMUTPOS- Hingga hari ketiga, kampus Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Al Munawwarah, Jalan Sisingamangaraja Medan masih disegel oleh ratusan mahasiswa yang didominasi mahasiswa Fakultas Hukum.

Pantauan di lokasi, Jumat (28/3) pagi, puluhan mahasiswa yang ingin mengikuti mata kuliah merasa kecewa dengan penyegelan tersebut.

Mereka berharap konflik di UISU ini bisa cepat diselesaikan hingga tidak ada lagi mahasiswa yang menjadi korban keegosian birokrasi kampus.

“Kita minta konflik UISU ini bisa segera diatasi. Jangan hanya karena kepentingan ataupun keegoisan para birokrasi kampus, mahasiswa jadi korban. Apalagi kami mendekati semester akhir,” ujar salah seorang mahasiwa yang enggan namanya disebutkan.

Sebagaimana diketahui, aksi tersebut akan terus dilakukan tanpa batasan waktu hingga unsur Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah) turun menyelesaikan konflik dualisme pimpinan UISU.

Hal itu disampaikan juru bicara aksi mahasiswa, Toha Panjaitan. “Aksi kali ini masih sama seperti yang kemarin dengan tuntutan penyatuan UISU dan kita tetap didukung warga sekitar kampus yang merasa resah,”sebutnya.

Ia menyatakan, aksi akan dihentikan jika unsur Muspida turun untuk menanggapi langsung aspirasi mahasiswa dan merealisasikannya. “Perjuangan belum selesai sampai Muspida menyatukan UISU,” tukasnya. (mag6/uma)

 

 

Parlindungan Harahap- Mahasiswa masih segel kampus
Parlindungan Harahap- Mahasiswa masih segel kampus

MEDAN, SUMUTPOS- Hingga hari ketiga, kampus Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Al Munawwarah, Jalan Sisingamangaraja Medan masih disegel oleh ratusan mahasiswa yang didominasi mahasiswa Fakultas Hukum.

Pantauan di lokasi, Jumat (28/3) pagi, puluhan mahasiswa yang ingin mengikuti mata kuliah merasa kecewa dengan penyegelan tersebut.

Mereka berharap konflik di UISU ini bisa cepat diselesaikan hingga tidak ada lagi mahasiswa yang menjadi korban keegosian birokrasi kampus.

“Kita minta konflik UISU ini bisa segera diatasi. Jangan hanya karena kepentingan ataupun keegoisan para birokrasi kampus, mahasiswa jadi korban. Apalagi kami mendekati semester akhir,” ujar salah seorang mahasiwa yang enggan namanya disebutkan.

Sebagaimana diketahui, aksi tersebut akan terus dilakukan tanpa batasan waktu hingga unsur Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah) turun menyelesaikan konflik dualisme pimpinan UISU.

Hal itu disampaikan juru bicara aksi mahasiswa, Toha Panjaitan. “Aksi kali ini masih sama seperti yang kemarin dengan tuntutan penyatuan UISU dan kita tetap didukung warga sekitar kampus yang merasa resah,”sebutnya.

Ia menyatakan, aksi akan dihentikan jika unsur Muspida turun untuk menanggapi langsung aspirasi mahasiswa dan merealisasikannya. “Perjuangan belum selesai sampai Muspida menyatukan UISU,” tukasnya. (mag6/uma)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/