26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dari Wushu hingga Kardio

Tasya Kamila
Tasya Kamila

SUMUTPOS.CO – Meski melakoni segudang aktivitas, kondisi Tasya tetap fit. Bukan karena mengonsumsi vitamin, tetapi pelantun Libur T’lah Tiba itu selalu meluangkan waktu untuk berolahraga. ”Semasa SMA aku suka ikutan wushu dan dance. Rutinitas itu aku kerjakan sebagai sarana mengisi kekosongan waktu setelah selesai jam belajar,” katanya.

Menurutnya, gerakan wushu membuat tubuh luwes dan lentur. Ketertarikannya pada olahraga itu berawal saat menyaksikan acara olahraga beladiri di televisi. Sementara dance, sudah ditekuninya sejak anak-anak. ”Di televisi itu juga ada acara musik yang pakai dance. Nah, aku lihat gerakannya begitu bervariasi, bernyanyi jadi terlihat lebih bagus,” tuturnya.

”Boleh dibilang, antara dance dan wushu ada gerakan-gerakan yang mirip, karena prinsipnya sudah seperti tarian. Nah, karena kalem seperti itu jadi aku suka,” sambung alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu. Tetapi belakangan dia banyak membakar kalori di pusat kebugaran.

Dia memilih gerakan yang mengutamakan ketahanan fisik dan pernafasan. ”Makanya, aku rutin datang ke pusat kebugaran. Di sana, aku mulai dengan ola raga ringan seperti treadmill dan kardio,” terangnya diiringi senyum.

Selain itu, Tasya juga mengikuti program body combat. Fungsinya lebih ke arah kelincahan fisik dan ketahanan nafas. ”Aku kan nyanyi, jadi butuh olah nafas yang baik. Sedangkan gerakan di panggung juga banyak, aku butuh kelincahan dan keluwesan,” katanya.

Selain berolahraga, dia mengonsumsi makanan sehat untuk menjaga tubuh. Perempuan kelahiran Jakarta, 22 November 1992 itu mengaku tubuhnya cepat gemuk. ”Aku ini suka makan. Jadi, supaya terkontrol aku makan yang rendah karbohidrat. Kalau nasi sudah sangat jarang, hanya sesekali saja. Untuk keseharian nasi aku ganti kentang dan pasta,” ungkapnya.

Dua jenis makanan itu dipilihnya karena kandungan karbohidrat lebih rendah, tetapi tetap bisa bikin perut kenyang. ”Awalnya sih terasa kurang nyaman, tapi jika sudah terbiasa sih nggak masalah kok. Aku sudah terbiasa, karena keinginan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan terjaga bentuknya,” ucapnya. (ash)

Tasya Kamila
Tasya Kamila

SUMUTPOS.CO – Meski melakoni segudang aktivitas, kondisi Tasya tetap fit. Bukan karena mengonsumsi vitamin, tetapi pelantun Libur T’lah Tiba itu selalu meluangkan waktu untuk berolahraga. ”Semasa SMA aku suka ikutan wushu dan dance. Rutinitas itu aku kerjakan sebagai sarana mengisi kekosongan waktu setelah selesai jam belajar,” katanya.

Menurutnya, gerakan wushu membuat tubuh luwes dan lentur. Ketertarikannya pada olahraga itu berawal saat menyaksikan acara olahraga beladiri di televisi. Sementara dance, sudah ditekuninya sejak anak-anak. ”Di televisi itu juga ada acara musik yang pakai dance. Nah, aku lihat gerakannya begitu bervariasi, bernyanyi jadi terlihat lebih bagus,” tuturnya.

”Boleh dibilang, antara dance dan wushu ada gerakan-gerakan yang mirip, karena prinsipnya sudah seperti tarian. Nah, karena kalem seperti itu jadi aku suka,” sambung alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu. Tetapi belakangan dia banyak membakar kalori di pusat kebugaran.

Dia memilih gerakan yang mengutamakan ketahanan fisik dan pernafasan. ”Makanya, aku rutin datang ke pusat kebugaran. Di sana, aku mulai dengan ola raga ringan seperti treadmill dan kardio,” terangnya diiringi senyum.

Selain itu, Tasya juga mengikuti program body combat. Fungsinya lebih ke arah kelincahan fisik dan ketahanan nafas. ”Aku kan nyanyi, jadi butuh olah nafas yang baik. Sedangkan gerakan di panggung juga banyak, aku butuh kelincahan dan keluwesan,” katanya.

Selain berolahraga, dia mengonsumsi makanan sehat untuk menjaga tubuh. Perempuan kelahiran Jakarta, 22 November 1992 itu mengaku tubuhnya cepat gemuk. ”Aku ini suka makan. Jadi, supaya terkontrol aku makan yang rendah karbohidrat. Kalau nasi sudah sangat jarang, hanya sesekali saja. Untuk keseharian nasi aku ganti kentang dan pasta,” ungkapnya.

Dua jenis makanan itu dipilihnya karena kandungan karbohidrat lebih rendah, tetapi tetap bisa bikin perut kenyang. ”Awalnya sih terasa kurang nyaman, tapi jika sudah terbiasa sih nggak masalah kok. Aku sudah terbiasa, karena keinginan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan terjaga bentuknya,” ucapnya. (ash)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/