MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kampanye Partai Amanat Nasional (PAN) di lapangan Gajah Mada Medan, Sabtu (5/4) lalu, berujung ke kantor polisi. Ana (47) warga Pasar Satu Tengah, Kec. Medan Marelan dipolisikan Nur Asiyah Tanjung (43) ke Polsek Medan Timur. Wanita yang belakangan diketahui istri anggota DPRD Sumut, Parluhutan Siregar itu dilapor atas kasus penganiayaan
Peristiwa ini bermula saat korban (Nur) yang juga Caleg DPRD Medan, Dapil I, warga Jl. Bromo Ujung itu sedang melakukan kampaye bersama caleg lain, kader dan simpatisan PAN di Lapangan Gajah Mada Medan. Namun saat korban bersama caleg lain sedang bernyanyi di atas panggung, tiba-tiba Ana datang menerobos pintu masuk panggung. Detik berikutnya, pelaku mendekati korban dan langsung menyiram wajahnya dengan saus cabai kemasan yang diduga sebelumnya telah dipersiapkan Ana.
Nur yang kaget sontak menjerit menahan pedih karena saus masuk ke matanya. Tapi pelaku bukannya kasihan. Sebaliknya, Ana kembali menyerang dengan mencakar wajah korban. Aksi nekat Ana sempat membuat suasana geger dan ricuh. Beruntung, salah seorang kader partai yang melihat hal itu lekas datang menolong dengan cara membasuh wajah korban dengan air bersih. Sementara pelaku diamankan caleg dan kader partai lain dari atas panggung.
Ternyata persoalan tak berhenti sampai disitu saja. Seusai kampanye, korban yang datang bersama suaminya kembali ditantang pelaku. “Mau apa kau, di sinilah kalau berani,” kata Ana seperti ditirukan Nur pada awak koran ini.
Namun, ucapan pelaku tak dihiraukan korban yang memilih melaporkan pelaku ke Polsek Medan Timur dan melakukan visum. Iwan salah seorang saksi mata menuturkan, pasca kejadian, korban langsung buat laporan dengan bukti LP/402/IV/14/resta Medan/Sektor Polsek Medan Timur, tanggal 5 April 2014 yang diterima Ka SPK Aiptu T. Hutapea.
“Waktu kejadian, aku di lokasi. Makanya aku jadi saksi. Mungkin besok mereka datang lagi ke polsek. Memang terlapor adalah istri anggota dewan dan pelapor adalah caleg dari Partai PAN,”bebernya.
Sementara itu, Nur yang ditemui kru koran ini mengaku tak punya masalah dengan pelaku. Apalagi, selama ini mereka jarang bertemu. “Saya dan Ana tidak ada masalah. Selama ini hubungan kerja antara aku dan suaminya juga baik. Saya juga heran mengapa dia melakukan itu kepadaku. Mungkin dia terlalu mendengarkan cakap orang sehingga melakukan itu. Apalagi, kejadian ini sudah diketahui oleh rekan-rekan lainnya. Karena sewaktu kejadian, Parluhutan tidak berada di tempat,”ungkapnya.
Mengenai motifnya, Nur tidak berani banyak berkomentar dengan alasan kasusnya sudah dilapor ke polisi. “Karena kurang senang makanya saya melapor ke polisi, kalau motifnya saya juga tidak tau karena kejadian itu tiba-tiba. Mungkin hanya salah paham saja. Usai kampanye, saya juga bertemu dengan Parluhutan dan kami tidak ada membicarakan soal itu, karena kami profesional dan hanya membicarakan partai,”pungkasnya. Ditanya salah paham seperti apa? Nur mengaku sesuai info yang diterimanya, pelaku emosi karena menuduh Nur numpang tenar gratis di spanduk suaminya.
Terpisah, Kapolsek Medan Timur, Kompol Juliani Prihartini yang dikonfirmasi melalui Kanit Reskrim AKP Syarifur Rahman membenarkan laporan korban.
“Benar, kemarin korban ada melapor soal penganiayaan. Kalau tidak salah mereka baru saja kampanye partai. Mungkin besok akan kita konfrontir untuk pendalaman,” ucapnya. Lebih lanjut, Rahman menegaskan akan terus melanjutkan kasus itu meskipun korban adalah caleg dan pelaku berstatus istri anggota dewan dari partai yang sama. “Siapapun yang melanggar hukum akan kita tindak. Kami lihat dulu bagaimana kasusnya, lalu akan kita dalami dengan pimpinan,”tandasnya. (gib/deo)