30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Golkar & Hanura Pastikan Koalisi

Partai Golkar memastikan berkoalisi dengan Partai Hanura dalam Pilpres 9 Juli mendatang. Proses komunikasi antar-kedua partai untuk jalinan koalisi ini tinggal selangkah lagi. ARB dalam kapasitasnya sebagai ketum dan sekaligus capres dari Golkar sudah beberapa kali bertemu dengan Ketua Umum DPP Hanura, Wiranto. Kini, ARB tengah melirik Ketum DPP PKB dan peserta konvensi capres Partai Demokrat Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya.

Golkar, Hanura
Golkar, Hanura

“Sejauh ini yang pasti dengan Hanura, dan itu sedang dilakukan komunikasi,” kata Luhut di kantornya, Wisma Bakrie 2 Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (14/4). Meski begitu, Luhut menyebut partainya juga tetap menjajaki koalisi dengan partai lain.

“Memang ini pertemuan yang kita tahu sudah beberapa kali antara Pak ARB dengan Pak Wiranto, dan saya pikir mereka memiiliki platform yang sama,” kata Luhut. Selain dengan Hanura, lanjut dia, Golkar juga sudah melakukan lobi-lobi dengan partai lain. Dua partai yang mulai rapat dengan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Hanya saja Luhut enggan membeber nama-nama bakal cawapres pendamping ARB. Dengan alasan tak mau melanggar etika, mantan Duta Besar RI untuk Singapura itu memilih mengunci rapat nama-nama yang tengah dikaji untuk mendampingi ARB di Pilpres.

“Sudah ada tiga nama. Semua didiskusikan dengan partai dan tidak terlalu lama juga akan disampaikan Pak ARB (Aburizal). Saya sendiri juga sudah menghubungi beberapa nama itu,” ungkapnya.

Namun saat didesak tentang latar belakang kandidat cawapres Ical, Luhut hanya menbawab bahwa  dua diantaranya bukan dari militer. “Tapi yang satu bisa saja dari militer, tapi saya belum lihat,” kilahnya sambil tertawa.

Seorang sumber yang duduk dalam kepengurusan inti Partai Golkar menyebutkan, dua nama yang sudah dilirik ARB untuk diajak berkoalisi dan menjadi pasangannya adalah Muhaimin Iskandar dan Pramono Edhie Wibowo. Dikatakan, penjajakan untuk mengajak dua tokoh itu sebagai cawapres sudah dilakukan ARB.

“Tampaknya, ARB tertarik dengan dua tokoh tersebut. Namun, keputusan tentang siapa cawapres ARB belum ditentukan sekarang. Paling lama, awal Mei nanti Partai Golkar akan mengumumkan pasangan ARB sebagai cawapres,” ujarnya di Jakarta, Senin (14/1).

Dikatakan, berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei, Partai Golkar hanya membutuhkan dukungan satu partai menengah untuk mengajukan capres sendiri. Dukungan dari Partai Hanura dianggap penting untuk bisa mengajukan capres karena perolehan kursi di parlemen diperkirakan lebih dari 20 persen sesuai syarat yang ada dalam UU Pilpres.

Soal ajakan menggandeng Muhaimin, sejumlah pengurus DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung penuh rencana Muhaimin maju sebagai cawapres. Karena ia dianggap sebagai kader terbaik partai.

“Kami para pengurus, juga arus bawah, tetap menginginkan Cak Imin (panggilan akrab Muhaimin) maju sebagai cawapres,” kata Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding di Jakarta, Senin (14/4).

Karding menegaskan, DPP mendorong Muhaimin masuk bursa cawapres sebagai apresiasi terhadap keberhasilannya memimpin partai itu. Perolehan suara PKB di atas sembilan persen versi hitung cepat tidak bisa dilepaskan dari peran dan kepemimpinannya.

Pada pemilu 2009, katanya, PKB sangat terpuruk. Sehingga pada pemilu kali ini banyak yang memandang rendah. Ternyata perolehan suara PKB justru naik dua kali lipat.

Hal itu menunjukkan, Muhaimin sukses memimpin dan mengonsolidasikan potensi kekuatan PKB. Sehingga mampu bergerak luar biasa pada pileg 9 April 2014.

“Ibarat konduktor, Cak Imin mampu memimpin oskestra PKB sehingga menghasilkan simfoni yang apik,” kata Karding.

Dari segi kapasitas, kata Karding, Muhaimin merupakan sosok muda yang memiliki pengalaman lengkap. Pernah memimpin organisasi mahasiswa, pemuda, partai politik, wakil ketua DPR, dan sekarang menjabat menteri.

Selain itu, lanjut dia, Muhaimin juga merupakan keturunan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri. Sedangkan basis utama PKB adalah kalangan NU.

“Karena itu, kami pengurus DPP PKB juga arus bawah berharap Cak Imin tidak menolak diajukan sebagai cawapres,” katanya. (dil/jpnn/bbs/val)

Partai Golkar memastikan berkoalisi dengan Partai Hanura dalam Pilpres 9 Juli mendatang. Proses komunikasi antar-kedua partai untuk jalinan koalisi ini tinggal selangkah lagi. ARB dalam kapasitasnya sebagai ketum dan sekaligus capres dari Golkar sudah beberapa kali bertemu dengan Ketua Umum DPP Hanura, Wiranto. Kini, ARB tengah melirik Ketum DPP PKB dan peserta konvensi capres Partai Demokrat Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya.

Golkar, Hanura
Golkar, Hanura

“Sejauh ini yang pasti dengan Hanura, dan itu sedang dilakukan komunikasi,” kata Luhut di kantornya, Wisma Bakrie 2 Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (14/4). Meski begitu, Luhut menyebut partainya juga tetap menjajaki koalisi dengan partai lain.

“Memang ini pertemuan yang kita tahu sudah beberapa kali antara Pak ARB dengan Pak Wiranto, dan saya pikir mereka memiiliki platform yang sama,” kata Luhut. Selain dengan Hanura, lanjut dia, Golkar juga sudah melakukan lobi-lobi dengan partai lain. Dua partai yang mulai rapat dengan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Hanya saja Luhut enggan membeber nama-nama bakal cawapres pendamping ARB. Dengan alasan tak mau melanggar etika, mantan Duta Besar RI untuk Singapura itu memilih mengunci rapat nama-nama yang tengah dikaji untuk mendampingi ARB di Pilpres.

“Sudah ada tiga nama. Semua didiskusikan dengan partai dan tidak terlalu lama juga akan disampaikan Pak ARB (Aburizal). Saya sendiri juga sudah menghubungi beberapa nama itu,” ungkapnya.

Namun saat didesak tentang latar belakang kandidat cawapres Ical, Luhut hanya menbawab bahwa  dua diantaranya bukan dari militer. “Tapi yang satu bisa saja dari militer, tapi saya belum lihat,” kilahnya sambil tertawa.

Seorang sumber yang duduk dalam kepengurusan inti Partai Golkar menyebutkan, dua nama yang sudah dilirik ARB untuk diajak berkoalisi dan menjadi pasangannya adalah Muhaimin Iskandar dan Pramono Edhie Wibowo. Dikatakan, penjajakan untuk mengajak dua tokoh itu sebagai cawapres sudah dilakukan ARB.

“Tampaknya, ARB tertarik dengan dua tokoh tersebut. Namun, keputusan tentang siapa cawapres ARB belum ditentukan sekarang. Paling lama, awal Mei nanti Partai Golkar akan mengumumkan pasangan ARB sebagai cawapres,” ujarnya di Jakarta, Senin (14/1).

Dikatakan, berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei, Partai Golkar hanya membutuhkan dukungan satu partai menengah untuk mengajukan capres sendiri. Dukungan dari Partai Hanura dianggap penting untuk bisa mengajukan capres karena perolehan kursi di parlemen diperkirakan lebih dari 20 persen sesuai syarat yang ada dalam UU Pilpres.

Soal ajakan menggandeng Muhaimin, sejumlah pengurus DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung penuh rencana Muhaimin maju sebagai cawapres. Karena ia dianggap sebagai kader terbaik partai.

“Kami para pengurus, juga arus bawah, tetap menginginkan Cak Imin (panggilan akrab Muhaimin) maju sebagai cawapres,” kata Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding di Jakarta, Senin (14/4).

Karding menegaskan, DPP mendorong Muhaimin masuk bursa cawapres sebagai apresiasi terhadap keberhasilannya memimpin partai itu. Perolehan suara PKB di atas sembilan persen versi hitung cepat tidak bisa dilepaskan dari peran dan kepemimpinannya.

Pada pemilu 2009, katanya, PKB sangat terpuruk. Sehingga pada pemilu kali ini banyak yang memandang rendah. Ternyata perolehan suara PKB justru naik dua kali lipat.

Hal itu menunjukkan, Muhaimin sukses memimpin dan mengonsolidasikan potensi kekuatan PKB. Sehingga mampu bergerak luar biasa pada pileg 9 April 2014.

“Ibarat konduktor, Cak Imin mampu memimpin oskestra PKB sehingga menghasilkan simfoni yang apik,” kata Karding.

Dari segi kapasitas, kata Karding, Muhaimin merupakan sosok muda yang memiliki pengalaman lengkap. Pernah memimpin organisasi mahasiswa, pemuda, partai politik, wakil ketua DPR, dan sekarang menjabat menteri.

Selain itu, lanjut dia, Muhaimin juga merupakan keturunan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri. Sedangkan basis utama PKB adalah kalangan NU.

“Karena itu, kami pengurus DPP PKB juga arus bawah berharap Cak Imin tidak menolak diajukan sebagai cawapres,” katanya. (dil/jpnn/bbs/val)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/