29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rumah Ini Dibangun dengan Printer 3D

Rumah hasil cetakan printer 3D. Sejumlah arsitek bereksperimen untuk memakai printer 3D dalam sektor konstruksi.
Rumah hasil cetakan printer 3D. Sejumlah arsitek bereksperimen untuk memakai printer 3D dalam sektor konstruksi.

SUMUTPOS.CO – Sebuah perusahaan di Cina menggunakan printer 3D raksasa untuk membangun 10 rumah dalam sehari.

Kesepuluh rumah itu berbentuk rumah terpisah yang terdiri dari satu lantai.

Perusahaan bernama WinSun memakai printer berukuran 10×6,6 meter untuk menyemprotkan campuran semen dan limbah bangunan untuk membangun dinding, lapis demi lapis, demikian dilaporkan kantor berita Xinhua.

Bahan bangunan murah dipakai saat proses pencetakan dan kurangnya pemakaian tenaga kerja kasar berarti setiap rumah bisa dicetak dengan biaya US$5.000 atau sekitar Rp57,8 juta.

“Kami dapat mencetak bangunan dalam desain digital apa pun seperti yang dibawa oleh konsumen kami. Ini sangat cepat dan murah,” ungkap kepala eksekutif WinSun, Ma Yihe.

Ia juga berharap printer-printernya bisa dipakai untuk membangun gedung pencakar langit di masa depan.

Tetapi saat ini peraturan bangunan Cina tidak mengizinkan pembangunan rumah bertingkat dengan printer 3D.

Metode pemakaian printer 3D semakin luas dipergunakan dalam beberapa tahun terakhir.

Perusahaan manufaktur dan desain dapat membuat berbagai barang sehari-hari seperti perhiasan, perabot, dan berbagai obyek yang lebih khusus seperti komponen-komponen industri. (NET)

Rumah hasil cetakan printer 3D. Sejumlah arsitek bereksperimen untuk memakai printer 3D dalam sektor konstruksi.
Rumah hasil cetakan printer 3D. Sejumlah arsitek bereksperimen untuk memakai printer 3D dalam sektor konstruksi.

SUMUTPOS.CO – Sebuah perusahaan di Cina menggunakan printer 3D raksasa untuk membangun 10 rumah dalam sehari.

Kesepuluh rumah itu berbentuk rumah terpisah yang terdiri dari satu lantai.

Perusahaan bernama WinSun memakai printer berukuran 10×6,6 meter untuk menyemprotkan campuran semen dan limbah bangunan untuk membangun dinding, lapis demi lapis, demikian dilaporkan kantor berita Xinhua.

Bahan bangunan murah dipakai saat proses pencetakan dan kurangnya pemakaian tenaga kerja kasar berarti setiap rumah bisa dicetak dengan biaya US$5.000 atau sekitar Rp57,8 juta.

“Kami dapat mencetak bangunan dalam desain digital apa pun seperti yang dibawa oleh konsumen kami. Ini sangat cepat dan murah,” ungkap kepala eksekutif WinSun, Ma Yihe.

Ia juga berharap printer-printernya bisa dipakai untuk membangun gedung pencakar langit di masa depan.

Tetapi saat ini peraturan bangunan Cina tidak mengizinkan pembangunan rumah bertingkat dengan printer 3D.

Metode pemakaian printer 3D semakin luas dipergunakan dalam beberapa tahun terakhir.

Perusahaan manufaktur dan desain dapat membuat berbagai barang sehari-hari seperti perhiasan, perabot, dan berbagai obyek yang lebih khusus seperti komponen-komponen industri. (NET)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/