26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Di Medan, Buruh Dangdutan

RONALD SIAGIAN / BANTEN POS Seribuan buruh yang tergabung dalam Serikat buruh di Kota Cilegon memperingati Hari Bruh Se-dunia dengan aksi solidaritas secara bersama diHalaman Pemkot Cilegon, Kamis (1/5). Peringatan Mayday ini dilakukan dengan menggelar kegiatan dengan lomba orasi, senam sehat bahkan berjoget bersama memeriahkan hari buruh.
RONALD SIAGIAN / BANTEN POS
Seribuan buruh yang tergabung dalam Serikat buruh di Kota Cilegon memperingati Hari Bruh Se-dunia dengan aksi solidaritas secara bersama diHalaman Pemkot Cilegon, Kamis (1/5). Peringatan Mayday ini dilakukan dengan menggelar kegiatan dengan lomba orasi, senam sehat bahkan berjoget bersama memeriahkan hari buruh.

 

SUMUTPOS.CO – Turun ke jalan kini tak jadi pilihan utama para buruh dalam menyampaikan aspirasi dalam rangka Hari Buruh Internasional. Saat ribuan massa buruh melakukan aksi dan orasi di jalanan, ribuan pekerja lainnya memilih mensyukuri pengakuan pemerintah yang memberi hari libur dengan turut serta mengisi acara di panggung hiburan hingga berjoget oplosan di acara dangdutan.

Seperti yang terlihat di depan wisma PT Kawasan Industri Medan (Persero) di Jalan Pulau Batam, Kamis (1/5). Dari pantauan Sumut Pos, seribuan massa buruh dari berbagai elemen serikat pekerja berkumpul sejak pukul 08.30 WIB di pintu gerbang KIM 1 Jalan KL Yos Sudarso Km 14,5 Kecamatan Medan Deli. Selanjutnya, buruh berkonvoi menuju ke arah bundaran KIM 2 dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Persis di depan wisma, massa buruh berkumul menyaksikan pentas hiburan berupa dangdutan dari organ tunggal. Di sekeliling tempat berkumpulnya buruh terpampang papan bunga ucapan selamat hari buruh dari pengusaha, PT KIM (Persero), Pemprovsu dan Pemko Medan.

“Hari ini kami (buruh, Red) tidak melakukan aksi demo maupun sweeping, karena memang pabrik di KIM pada libur. Tahun ini, kegiatan May Day kami lakukan dengan acara syukuran dan suka cita,” kata Adi Jhon Sitanggang, Ketua SBSI 1992 Kota Medan.

Acara yang diikuti sebanyak 20 aliansi serikat buruh se Sumatera Utara itu juga digelar dengan kegiatan berbagi hadiah lucky draw kepada para buruh. Dalam kesempatan itu, buruh tetap menyampaikan aspirasi dan tuntutannya yakni hapuskan sistem kerja outsorcing, efektifkan kinerja kepengawasan, tolak upah murah, selesaikan kasus-kasus ketenagakerjaan, dan naikan upah buruh sebesar 20 persen pada 2015 mendatang.

“Kami sepakat menuntut kenaikan upah sebesar 20 persen pada 2015, menolak kenaikan TDL (Tarif Dasar Listrik) karena dianggap memberatkan. Dan buruh menekankan bagi pemerintah untuk menindak perusahaan yang tidak mengikutsertakan buruh dalam BPJS ketenagakerjaan dan kesehatan,” ungkapnya.

Selain dihadiri buruh, acara syukuran memperingati 1 Mei juga dihadiri Dirut PT KIM (Persero) Gandhi Tambunan, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut Parlindungan Purba, Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Heru Prakoso, Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumut Bukit Tambunan, dan Kadis Sosnaker Kota Medan Armansyah Lubis yang mewakili Plt Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin.

Kadis Sosnaker Kota Medan, Armansyah Lubis mengatakan, pihaknya sangat memahami berbagai isu yang menjadi pembicaraan di kalangan pekerja. Seperti persoalan outsourching, kontrak kerja, tingkat kesejahteraan, kenaikan harga pangan, dan lainnya. Bila ini tidak dikomunikasikan, tentu dapat menimbulkan suasana yang kurang kondusif di tengah-tengah masyarakat. “Mari kita mewujudkan iklim dan kondisi kerja yang tenang dan kepastian berusaha,” ujar Armansyah.

Ketua Apindo Sumut, Parlindungan Purba meminta para pengusaha agar mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku dalam mensejahterakan pekerjanya. Begitupun dia mengingatkan para serikat buruh untuk meningkatkan kualitas para pekerja, karena pada Januari 2015 akan diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean, yang dikhawatirkan berimbas bagi buruh.

Aksi buruh joget juga berlangsung di Balairung Pemkab Deliserdang. Massa yang tergabung dari belasan serikat buruh dan pekerja yang ada di kabupaten ini berjoget ria diiringi musik dangdut. Mereka berasal dari SBRI, K-SBSI, KSPSI, F-SBRI, SBSU, SBMI, SBSI 1992 dan SBMI Sumut.

Turut ambil bagian sejumlah anggota Polisi, TNI, birokrat, dan Satpol PP Pemkab Deliserdang. Termasuk Kapolres Deliserdang AKBP Dicky P, Dandim 0204/ DS Letkol Syaeful Mukti, serta Asisten I Pemkab Deliserdang Syafrullah dan Kadisnaker Pemkab Deliserdang.

“Ini perubahan bentuk perjuangan politik yang kita lakukan sejak 4 tahun lalu. Bukan berarti kita tidak akan turun ke jalan. Namun, bila ada pihak yang memandang skeptis ataupun pesimis, itu hak mereka. Pastinya akan kita buktikan kalau perjuangan kita akan bermanfaat untuk buruh,” ungkap Baginda Harahap, Ketua SBMI Sumut.

Kapolres Deliserdang, AKBP Dicky P mengapresiasi acara ini. “Sebagai dukungan, kita siapkan hiburan musik keyboard ini pada acara ini,” tegas pria dengan dua melati di pundaknya itu.

 

Sementara itu, ribuan massa buruh, mahasiswa dan pelajar juga turun ke jalan. Mereka melakukan aksi long march diikuti dengan berbagai aksi lainnya seperti berorasi, membawa spanduk, bernyanyi bahkan sampai mencoret-coret tubuh dan berjoget ria. Aksi berlangsung di sekitar Lapangan Merdeka dan Bundaran Majestik Jalan Gatot Subroto.

Tingkah para pendemo juga terbilang unik. Seperti di antaranya ada yang membuka baju kemudian berbaris berjejer sebanyak 21 orang dengan tulisan di badan, ‘Tolak Politik Upah Murah’.

“Berikan jaminan sosial gratis bagi seluruh rakyat yang ditanggung negara, hapuskan politik upah murah, tetapkan upah layak bagi buruh beserta keluarganya, hapuskan sistem kontrak dan outsourching, laksanakan refor agraria sejati dan bangun industri nasional, wujudkan pendidikan gratis, ilmiah dan demokratis, turunkan harga sembako, dan stop kriminalisasi yang dilakukan penegak hukum tehadap rakyat,” teriak Ahmad Syah selaku Koordinator Front Perjuangan Rakyat Sumatera Utara (FPR Sumut) melalui pengeras suara.

Selain FBR turut begabung organisasi dan lembaga lain seperti: GSBI-SBSI 1992, SBMI Merdeka, FKUI, KSBSI, FPBS, FMN, KDAS, GEMA PARLI, Gemadem, LBH Medan, Kontras, Walhi, Ikohi, dan juga Teplok.

Ketua DPD SBSI Sumut Pahala Napitupulu menambahkan, pemerintah daerah dan dinas ketenagakerjaan harus mencari solusi menjembatani buruh dengan pihak pengusaha dan pemerintah. “Bagi saya, hingga hari ini Dinas Tenaga Kerja tidak bertugas di mana tidak mampu memberi solusi antara pemerintah, pengusaha dan buruh,” kata Pahala kepada wartawan.

Di tengah kegembiraan ribuan buruh di KIM merayakan libur Hari Buruh Sedunia, para buruh tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Pelabuhan Belawan, beraktivitas seperti biasa. Mereka disibukan dengan kegiatan bongkar muat barang dari kapal ke dermaga pelabuhan maupun sebaliknya.

Pemandangan serupa juga terpantau di terminal peti kemas Gabion Belawan yang kini berganti nama menjadi Belawan International Container Terminal (BICT). Sejak pagi hari, aktivitas di pelabuhan khusus peti kemas ini tetap berlangsung normal, sebab truk banyak yang beroperasi.

”Buruh di pelabuhan ini tidak ada yang ikut May Day, semuanya harus melaksanakan giliran kerja. Karena kalau tidak bongkar muat barang bisa terganggu,” ungkap Samsul Lubis, buruh TKBM.(ain/rul/mag-6/mag-8/dik/rud/tom

RONALD SIAGIAN / BANTEN POS Seribuan buruh yang tergabung dalam Serikat buruh di Kota Cilegon memperingati Hari Bruh Se-dunia dengan aksi solidaritas secara bersama diHalaman Pemkot Cilegon, Kamis (1/5). Peringatan Mayday ini dilakukan dengan menggelar kegiatan dengan lomba orasi, senam sehat bahkan berjoget bersama memeriahkan hari buruh.
RONALD SIAGIAN / BANTEN POS
Seribuan buruh yang tergabung dalam Serikat buruh di Kota Cilegon memperingati Hari Bruh Se-dunia dengan aksi solidaritas secara bersama diHalaman Pemkot Cilegon, Kamis (1/5). Peringatan Mayday ini dilakukan dengan menggelar kegiatan dengan lomba orasi, senam sehat bahkan berjoget bersama memeriahkan hari buruh.

 

SUMUTPOS.CO – Turun ke jalan kini tak jadi pilihan utama para buruh dalam menyampaikan aspirasi dalam rangka Hari Buruh Internasional. Saat ribuan massa buruh melakukan aksi dan orasi di jalanan, ribuan pekerja lainnya memilih mensyukuri pengakuan pemerintah yang memberi hari libur dengan turut serta mengisi acara di panggung hiburan hingga berjoget oplosan di acara dangdutan.

Seperti yang terlihat di depan wisma PT Kawasan Industri Medan (Persero) di Jalan Pulau Batam, Kamis (1/5). Dari pantauan Sumut Pos, seribuan massa buruh dari berbagai elemen serikat pekerja berkumpul sejak pukul 08.30 WIB di pintu gerbang KIM 1 Jalan KL Yos Sudarso Km 14,5 Kecamatan Medan Deli. Selanjutnya, buruh berkonvoi menuju ke arah bundaran KIM 2 dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Persis di depan wisma, massa buruh berkumul menyaksikan pentas hiburan berupa dangdutan dari organ tunggal. Di sekeliling tempat berkumpulnya buruh terpampang papan bunga ucapan selamat hari buruh dari pengusaha, PT KIM (Persero), Pemprovsu dan Pemko Medan.

“Hari ini kami (buruh, Red) tidak melakukan aksi demo maupun sweeping, karena memang pabrik di KIM pada libur. Tahun ini, kegiatan May Day kami lakukan dengan acara syukuran dan suka cita,” kata Adi Jhon Sitanggang, Ketua SBSI 1992 Kota Medan.

Acara yang diikuti sebanyak 20 aliansi serikat buruh se Sumatera Utara itu juga digelar dengan kegiatan berbagi hadiah lucky draw kepada para buruh. Dalam kesempatan itu, buruh tetap menyampaikan aspirasi dan tuntutannya yakni hapuskan sistem kerja outsorcing, efektifkan kinerja kepengawasan, tolak upah murah, selesaikan kasus-kasus ketenagakerjaan, dan naikan upah buruh sebesar 20 persen pada 2015 mendatang.

“Kami sepakat menuntut kenaikan upah sebesar 20 persen pada 2015, menolak kenaikan TDL (Tarif Dasar Listrik) karena dianggap memberatkan. Dan buruh menekankan bagi pemerintah untuk menindak perusahaan yang tidak mengikutsertakan buruh dalam BPJS ketenagakerjaan dan kesehatan,” ungkapnya.

Selain dihadiri buruh, acara syukuran memperingati 1 Mei juga dihadiri Dirut PT KIM (Persero) Gandhi Tambunan, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut Parlindungan Purba, Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Heru Prakoso, Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumut Bukit Tambunan, dan Kadis Sosnaker Kota Medan Armansyah Lubis yang mewakili Plt Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin.

Kadis Sosnaker Kota Medan, Armansyah Lubis mengatakan, pihaknya sangat memahami berbagai isu yang menjadi pembicaraan di kalangan pekerja. Seperti persoalan outsourching, kontrak kerja, tingkat kesejahteraan, kenaikan harga pangan, dan lainnya. Bila ini tidak dikomunikasikan, tentu dapat menimbulkan suasana yang kurang kondusif di tengah-tengah masyarakat. “Mari kita mewujudkan iklim dan kondisi kerja yang tenang dan kepastian berusaha,” ujar Armansyah.

Ketua Apindo Sumut, Parlindungan Purba meminta para pengusaha agar mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku dalam mensejahterakan pekerjanya. Begitupun dia mengingatkan para serikat buruh untuk meningkatkan kualitas para pekerja, karena pada Januari 2015 akan diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean, yang dikhawatirkan berimbas bagi buruh.

Aksi buruh joget juga berlangsung di Balairung Pemkab Deliserdang. Massa yang tergabung dari belasan serikat buruh dan pekerja yang ada di kabupaten ini berjoget ria diiringi musik dangdut. Mereka berasal dari SBRI, K-SBSI, KSPSI, F-SBRI, SBSU, SBMI, SBSI 1992 dan SBMI Sumut.

Turut ambil bagian sejumlah anggota Polisi, TNI, birokrat, dan Satpol PP Pemkab Deliserdang. Termasuk Kapolres Deliserdang AKBP Dicky P, Dandim 0204/ DS Letkol Syaeful Mukti, serta Asisten I Pemkab Deliserdang Syafrullah dan Kadisnaker Pemkab Deliserdang.

“Ini perubahan bentuk perjuangan politik yang kita lakukan sejak 4 tahun lalu. Bukan berarti kita tidak akan turun ke jalan. Namun, bila ada pihak yang memandang skeptis ataupun pesimis, itu hak mereka. Pastinya akan kita buktikan kalau perjuangan kita akan bermanfaat untuk buruh,” ungkap Baginda Harahap, Ketua SBMI Sumut.

Kapolres Deliserdang, AKBP Dicky P mengapresiasi acara ini. “Sebagai dukungan, kita siapkan hiburan musik keyboard ini pada acara ini,” tegas pria dengan dua melati di pundaknya itu.

 

Sementara itu, ribuan massa buruh, mahasiswa dan pelajar juga turun ke jalan. Mereka melakukan aksi long march diikuti dengan berbagai aksi lainnya seperti berorasi, membawa spanduk, bernyanyi bahkan sampai mencoret-coret tubuh dan berjoget ria. Aksi berlangsung di sekitar Lapangan Merdeka dan Bundaran Majestik Jalan Gatot Subroto.

Tingkah para pendemo juga terbilang unik. Seperti di antaranya ada yang membuka baju kemudian berbaris berjejer sebanyak 21 orang dengan tulisan di badan, ‘Tolak Politik Upah Murah’.

“Berikan jaminan sosial gratis bagi seluruh rakyat yang ditanggung negara, hapuskan politik upah murah, tetapkan upah layak bagi buruh beserta keluarganya, hapuskan sistem kontrak dan outsourching, laksanakan refor agraria sejati dan bangun industri nasional, wujudkan pendidikan gratis, ilmiah dan demokratis, turunkan harga sembako, dan stop kriminalisasi yang dilakukan penegak hukum tehadap rakyat,” teriak Ahmad Syah selaku Koordinator Front Perjuangan Rakyat Sumatera Utara (FPR Sumut) melalui pengeras suara.

Selain FBR turut begabung organisasi dan lembaga lain seperti: GSBI-SBSI 1992, SBMI Merdeka, FKUI, KSBSI, FPBS, FMN, KDAS, GEMA PARLI, Gemadem, LBH Medan, Kontras, Walhi, Ikohi, dan juga Teplok.

Ketua DPD SBSI Sumut Pahala Napitupulu menambahkan, pemerintah daerah dan dinas ketenagakerjaan harus mencari solusi menjembatani buruh dengan pihak pengusaha dan pemerintah. “Bagi saya, hingga hari ini Dinas Tenaga Kerja tidak bertugas di mana tidak mampu memberi solusi antara pemerintah, pengusaha dan buruh,” kata Pahala kepada wartawan.

Di tengah kegembiraan ribuan buruh di KIM merayakan libur Hari Buruh Sedunia, para buruh tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Pelabuhan Belawan, beraktivitas seperti biasa. Mereka disibukan dengan kegiatan bongkar muat barang dari kapal ke dermaga pelabuhan maupun sebaliknya.

Pemandangan serupa juga terpantau di terminal peti kemas Gabion Belawan yang kini berganti nama menjadi Belawan International Container Terminal (BICT). Sejak pagi hari, aktivitas di pelabuhan khusus peti kemas ini tetap berlangsung normal, sebab truk banyak yang beroperasi.

”Buruh di pelabuhan ini tidak ada yang ikut May Day, semuanya harus melaksanakan giliran kerja. Karena kalau tidak bongkar muat barang bisa terganggu,” ungkap Samsul Lubis, buruh TKBM.(ain/rul/mag-6/mag-8/dik/rud/tom

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/