MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai Demokrat (PD) terlalu lamban dalam mengumumkan Meneg BUMN, Dahlan Iskan sebagai pemenang dalam konvensi calon presiden (Capres) dari partai berlambang bintang mercy tersebut.
“Berbagai survei menilai Dahlan Iskan yang memiliki nilai tertinggi dibanding capres PD lainnya,” ujar Deklarator Forum Dahlan Iskan (Fordis), Gandi Parapat kepada wartawan, Rabu (7/5).
Gandi mengatakan, persepsi miring oleh masyarakat terhadap Demokrat, utamanya Ketua Umum merangkap Ketua Dewan Pembina, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di balik bursa konvensi itu, semakin besar.
“Masyarakat menganggap Demokrat, utamanya SBY menjadikan Dahlan Iskan sebagai boneka. Ini terlihat saat sebelum pelaksanaan pemilu legislatif, SBY tidak mengumumkan pemenang konvensi,” ungkapnya.
Menurutnya, Demokrat belum terlambat dalam mengusung capres untuk berkoalisi dengan partai lain. Bahkan, peluang capres dari Demokrat untuk memenangkan pemilu presiden (Pilpres) masih besar.
Jika Dahlan Iskan dijagokan sebagai capres Demokrat maka berpeluang untuk memenangkan pilpres. Pertanyaannya, apakah SBY dan Demokrat merelakan Dahlan Iskan sebagai capres Demokrat?
“SBY harus meniru Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yang mengusung Joko Widodo sebagai capres. Jiwa besar Mega jika juga dilakukan SBY, mengusung Dahlan Iskan sebagai capres Demokrat, sangat positif,” sebutnya.
Diungkapkan, Dahlan Iskan mempunyai banyak kelebihan. Selain sebagai simbol pekerja keras, pejabat negara itu juga sering turun ke lapangan. Bahkan, Dahlan sangat dekat dengan rakyat di Tanah Air.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman mengatakan, saat mengusung capres atau cawapres tak hanya ditentukan oleh angka survei elektabiltas peserta konvensi. Melainkan juga dipadukan dengan angka approval rating atau tingkat kepuasan publik atas pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Hayono menyebut approval rating SBY saat ini mencapai 60 persen. Apabila nanti ada peserta konvensi yang menurut hasil survei, elektabilitasnya mencapai angka minimal untuk digabungkan dengan approval rating SBY, maka Demokrat akan mengusung capres sendiri.
Menurut Hayono approval rating SBY sekarang akan mempengaruhi elektabilitas calon presiden yang akan diusung Partai Demokrat.
“Syaratnya approval rating Pak SBY yang tinggi harus didukung capres konvensi dengan hasil survei di angka minimal. Sehingga kekuatan SBY efektif,” kata Hayono, Rabu (7/5).
Namun Hayono mengaku tidak tahu pasti angka minimal hasil survei terhadap capres peserta konvensi yang efektif untuk digabung dengan approval rating SBY. “Itu Pak SBY dan ketua komite yang tahu,” kata Hayono. (net/bbs)