26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Sehari, Penjambret Beraksi di Tiga Lokasi di Medan

Foto: Gibson/PM Christina Natalias, korban jambret melapor ke Polsek Medan Timur.
Foto: Gibson/PM
Christina Natalias, korban jambret melapor ke Polsek Medan Timur.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi ‘tembak di tempat’ yang dilakukan polisi terhadap pelaku penjambretan ternyata tak cukup memberi efek jera. Buktinya, hari ke hari aksi kejahatan jalanan yang sangat meresahkan masyarakat ini kian mengganas. Bayangkan, dalam sehari saja ada 3 kasus penjambretan siang bolong terjadi di Medan. Padahal, tiga hari sebelumnya polisi baru menembak tiga pelaku lain dalam kasus terpisah.

Korban pertama adalah Leni Vina Dewi Malau (31). Tas sandang milik wanita yang menetap di Jl. Perjuangan Medan itu raib dijambret dua pria mengendarai sepeda motor jenis bebek, Senin (13/5) sekira pukul 11.00 WIB. Peristiwa ini terjadi saat korban melintas di Jl. Irian Barat Medan menuju PT TBI, perusahaan tempatnya bekerja. Akibatnya, Leni mengalami kerugian uang Rp5,6 juta, 1 laptop, kalung emas, dan dokumen penting lainnya.

Di lokasi terpisah tapi masih dalam waktu bersamaan, tas sandang milik Fat Aminah (60) warga Jl. Lau Dendang Medan, juga dijambret dua pria mengendarai sepeda motor matic. Dosen Universitas Tjut Nyak Dien itu dirampok pelaku saat becak yang ditumpanginya melintas du Jl. Gatot Subroto/Tomang Elok, Medan Sunggal. Akibat kejadian itu, korban berniat pergi mengajar itu pun mengalami kerugian satu buah handphone, uang Rp2 juta dan dokumen penting lainnya.

Usai dirampok, wanita berjilbab itu sempat berteriak rampok. Namun upayanya tak membuahkan hasil. Kedua pelaku tetap berhasil kabur dengan cara masuk ke gang-gang tikus. Berharap pelaku ditangkap, siang juga korban mendatangi Mapolsek Sunggal untuk membuat pengaduan.

“Saya tadi mau pergi mengajar nak. Tiba-tiba tas saya dirampas sama anak-anak lajang dua orang itu. Keduanya naik sepeda motor. Kemudian mereka kabur mengarah ke Binjai,” ucap korban di kantor polisi.

“Padahal masih pagi lagi, sudah nekad mereka seperti itu. Luar biasa mereka. Kalau dapat nanti, cocoknya ditembak saja mereka itu,” kata korban geram. Nah, tiga jam pasca Fat Aminah buat pengaduan, atau sekira pukul 14.00 WIB, giliran Christina Imelda Natalia (23) yang jadi korban. Warga Pulo Brayan Medan itu dijambret dua pria mengendarai Yamaha Vixion di Jl. Krakatau Medan, persisnya di depan warung Joko Solo.

Siang itu, korban berniat pulang ke rumahnya mengendarai sepeda motor bersama teman prianya bernama Che Min (28). Akibat kejadian itu, wanita berdarah Tionghoa yang menjual jajanan anak-anak di Jl. Brigjend Katamso itu pun kehilangan tas berisi uang Rp300 ribu, Ipad, 2 hape Blackberry dan dokumen penting lainnya. “Pelakunya naik kereta Vixion berbadan besar. Saya tak hafal plat kereta pelaku,” beber korban pada kru koran ini di Polsek Medan Timur.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Syarifur Rahman yang dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima laporan korban. Anggotanya juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Saat disinggung langkah apa yang akan ia lakukan untuk meredam maraknya aksi penjambretan di wilayah hukumnya?

Mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Barat itu berjanji akan meningkatkan patroli di titik-titik rawan. “Untuk mengantisipasi para pelaku penjambretan, kita akan lakukan patroli rutin di titik-titik rawan. Dan, kepada masyarakat, agar jangan memakai perhiasan yang mencolok ketika keluar rumah,” imbaunya. (gib/bar/deo)

Foto: Gibson/PM Christina Natalias, korban jambret melapor ke Polsek Medan Timur.
Foto: Gibson/PM
Christina Natalias, korban jambret melapor ke Polsek Medan Timur.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi ‘tembak di tempat’ yang dilakukan polisi terhadap pelaku penjambretan ternyata tak cukup memberi efek jera. Buktinya, hari ke hari aksi kejahatan jalanan yang sangat meresahkan masyarakat ini kian mengganas. Bayangkan, dalam sehari saja ada 3 kasus penjambretan siang bolong terjadi di Medan. Padahal, tiga hari sebelumnya polisi baru menembak tiga pelaku lain dalam kasus terpisah.

Korban pertama adalah Leni Vina Dewi Malau (31). Tas sandang milik wanita yang menetap di Jl. Perjuangan Medan itu raib dijambret dua pria mengendarai sepeda motor jenis bebek, Senin (13/5) sekira pukul 11.00 WIB. Peristiwa ini terjadi saat korban melintas di Jl. Irian Barat Medan menuju PT TBI, perusahaan tempatnya bekerja. Akibatnya, Leni mengalami kerugian uang Rp5,6 juta, 1 laptop, kalung emas, dan dokumen penting lainnya.

Di lokasi terpisah tapi masih dalam waktu bersamaan, tas sandang milik Fat Aminah (60) warga Jl. Lau Dendang Medan, juga dijambret dua pria mengendarai sepeda motor matic. Dosen Universitas Tjut Nyak Dien itu dirampok pelaku saat becak yang ditumpanginya melintas du Jl. Gatot Subroto/Tomang Elok, Medan Sunggal. Akibat kejadian itu, korban berniat pergi mengajar itu pun mengalami kerugian satu buah handphone, uang Rp2 juta dan dokumen penting lainnya.

Usai dirampok, wanita berjilbab itu sempat berteriak rampok. Namun upayanya tak membuahkan hasil. Kedua pelaku tetap berhasil kabur dengan cara masuk ke gang-gang tikus. Berharap pelaku ditangkap, siang juga korban mendatangi Mapolsek Sunggal untuk membuat pengaduan.

“Saya tadi mau pergi mengajar nak. Tiba-tiba tas saya dirampas sama anak-anak lajang dua orang itu. Keduanya naik sepeda motor. Kemudian mereka kabur mengarah ke Binjai,” ucap korban di kantor polisi.

“Padahal masih pagi lagi, sudah nekad mereka seperti itu. Luar biasa mereka. Kalau dapat nanti, cocoknya ditembak saja mereka itu,” kata korban geram. Nah, tiga jam pasca Fat Aminah buat pengaduan, atau sekira pukul 14.00 WIB, giliran Christina Imelda Natalia (23) yang jadi korban. Warga Pulo Brayan Medan itu dijambret dua pria mengendarai Yamaha Vixion di Jl. Krakatau Medan, persisnya di depan warung Joko Solo.

Siang itu, korban berniat pulang ke rumahnya mengendarai sepeda motor bersama teman prianya bernama Che Min (28). Akibat kejadian itu, wanita berdarah Tionghoa yang menjual jajanan anak-anak di Jl. Brigjend Katamso itu pun kehilangan tas berisi uang Rp300 ribu, Ipad, 2 hape Blackberry dan dokumen penting lainnya. “Pelakunya naik kereta Vixion berbadan besar. Saya tak hafal plat kereta pelaku,” beber korban pada kru koran ini di Polsek Medan Timur.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Syarifur Rahman yang dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima laporan korban. Anggotanya juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Saat disinggung langkah apa yang akan ia lakukan untuk meredam maraknya aksi penjambretan di wilayah hukumnya?

Mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Barat itu berjanji akan meningkatkan patroli di titik-titik rawan. “Untuk mengantisipasi para pelaku penjambretan, kita akan lakukan patroli rutin di titik-titik rawan. Dan, kepada masyarakat, agar jangan memakai perhiasan yang mencolok ketika keluar rumah,” imbaunya. (gib/bar/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/