x
JAKARTA – Pemilihan presiden (Pilpres) 9 Juli nanti hampir dipastikan hanya akan diikuti dua pasangan capres-cawapres. Mereka adalah Joko Widodo (Jokowi)- Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Di tempat berbeda, kedua pasangan itu akhirnya sama-sama dideklarasikan, Senin (19/5).
Jokowi-JK mendeklarasikan kepastian duet mereka di Gedung Joeang-45, Jakarta. Sedangkan, Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta. Rumah yang nantinya dijadikan posko pemenangan Prabowo-Hatta itu dulunya pernah ditinggali Presiden pertama RI Soekarno.
Meski sama-sama dideklarasikan di hari sama, Prabowo-Hatta memilih untuk tidak seperti duet Jokowi-JK yang langsung berangkat mendaftarkan diri ke KPU. Pasangan tersebut justru melanjutkan roadshow politik mereka dan terus menggalang dukungan.
Hingga tadi malam, sudah ada enam partai politik yang resmi berada di belakang pasangan ini. Mereka adalah Partai Gerindra, PAN, PPP, dan PKS. Plus, dua partai yang menyusul bergabung mendukung, yaitu Partai Golkar dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Usai dideklarasikan 6 partai politik itu, Prabowo-Hatta langsung bertandang ke kediaman Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical). Saat deklarasi, keberadaan Ical memang hanya diwakilkan pada Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham.
“Pak ARB (Ical, Red) menawarkan pada saya, bagaimana kalau Golkar bergabung, tapi ARB nggak ikut. Tidak bisa, saya butuh Golkar, tapi saya juga butuh ARB,” kata Prabowo Subianto usai berkunjung di kediaman Ical.
Menurut ketua Dewan Pembina Gerindra itu, keputusan menerima bergabungnya Golkar ke dalam barisan koalisi sudah melewati pembicaraan di internal partai-partai anggota koalisi lainnya. Ical disiapkan untuk sebuah jabatan khusus di pemerintahan yang akan membantu presiden dan wakil presiden di bidang pengendalian ekonomi dan kesejahteraan.
Usai dari sana, Prabowo-Hatta juga bertemu dengan adik Megawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra. Anggota DPR dari PDIP itu selama ini dikenal kerap bersuara lantang mengkritisi pencapresan Jokowi oleh partainya. Rhoma Irama yang beberapa waktu terakhir menarik dukungannya dari PKB termasuk yang juga ditemui.
Perjalanan berikutnya, duet Prabowo-Hatta kemudian bertolak ke Cikeas, yaitu ke kediaman Ketua Umum DPP PD Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Ketua Umum DPP Gerindra Suhardi, SBY yang mengundang pasangan itu untuk datang. “Mungkin Pak SBY memberi dukungan juga, kami berharap itu,” kata Suhardi.
Dari sisi perolehan suara partai-partai pendukung, untuk sementara pasangan Prabowo-Hatta yang didukung enam partai peserta pemilu 2014 lalu, jumlahnya lebih besar ketimbang pasangan Jokowi-JK. Yaitu, sebesar 48,93 persen. Total suara pasangan yang diusung PDIP dan koalisinya hanya 39,97 persen. Kedua total perolehan suara itu minus Demokrat (10,19 persen) karena sikap resminya baru akan diungkap hari ini.
Begitupun dengan perolehan kursi di parlemen. Jika terpilih, duet Prabowo-Hatta akan disokong 292 anggota DPR, atau sekitar 52,1 persen dari total 560 kursi yang ada. Jumlah itu didapat dari kelima partai pendukung, minus PBB yang tidak lolos parliamentary threshold. Sedangkan pasangan Jokowi-JK jika nantinya hanya akan disokong 207 kursi di parlemen atau cuma 36,96 persen.
“Insya Allah, (persentase suara dan kursi) itu sebuah syarat cukup untuk dukungan mayoritas di parlemen jika saatnya Prabowo-Hatta mendapatkan amanah sebagai presiden-wapres RI,” kata Sekjen DPP PPP M. Romahurmuziy usai deklarasi.
Atas hal tersebut, PPP kemudian mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk memilih pemimpin sesuai kebutuhan nasional kedepan. Bangsa Indonesia, menurut dia, terlalu besar untuk diombang-ambingkan jika kepemimpinan nasional tidak tegas, visioner, penuh dedikasi, dan pengorbanan.
“DPP PPP juga menginstruksikan pada seluruh fungsionaris dan keluarga besar PPP di seluruh Indonesia untuk memberi dukungan penuh memenangkan dwi tunggal Prabowo-Hatta,” imbuh Romi, sapaan akrabnya. (ind/dms/dyn/dim)