LE MANS – Euforia lima kemenangan beruntun Marc Marquez tahun ini sudah lewat. Yang tersisa dan masih jadi perbincangan hangat adalah betapa frustasinya Jorge Lorenzo di lintasan balap motor paling bergengsi musim ini.
Lorenzo adalah pembalap yang dianggap bisa menyaingi Marquez di Le Mans. Kendati hanya start dari posisi keenam, pembalap Movistar Yamaha itu adalah satu-satunya yang bisa mengalahkan catatan waktu si Baby Alien, julukan Marquez, dengan waktu di bawah 1 menit dan 34 detik di sesi pemanasan.
Namun ternyata hasilnya jauh di bawah harapan. Lorenzo hanya mampu finis di posisi keenam. Akibatnya pembalap berusia 27 tahun ini makin tertinggal di klasemen sementara. Lorenzo saat ini menempati posisi kelima dengan koleksi 45 poin, tertinggal 80 poin dari Marquez yang berada di posisi puncak.
“Well, saya mengharapkan hasil yang jauh lebih baik dari kualifikasi karena kecepatan yang saya tunjukkan bagus di sesi yang berbeda-beda,” ucap Lorenzo di situs resmi Yamaha Racing seperti dilansir crash.
“Start saya tidak terlalu buruk, tapi saya tak bisa menyalip satu pun pembalap pada lap-lap awal dan itu membuat saya melaju dengan kecepatan yang tidak bagus. Saya mencoba, tapi tidak beruntung,” lanjutnya.
Valentino Rossi yang sukses merebut podium kedua, mencoba memahami situasi yang tengah dihadapi rekan setimnya tersebut. “Saya sedikit memahami Jorge karena secara pribadi saya berada dalam situasi yang berbeda. Jadi, bagi saya bisa naik podium dan berada di belakang Marquez bisa diterima. Saya tahu bahwa saya bisa mencoba bertarung dengannya, tapi saya lebih rileks,” ujar Rossi di Crash.
Pembalap yang dikenal dengan julukan The Doctor itu menggaris bawahi kata rileks karena ia menanggap Lorenzo kurang menikmati balapan akibat tampil di bawah tekanan. “Bagi Jorge situasinya berbeda karena ia ingin menang. Menurut saya, tahun lalu Lorenzo tampil impresif pada beberapa balapan – yang terbaik dalam kariernya – meski pada akhirnya dia tidak juara,” imbuhnya.
Posisinya semakin tertinggal karena Marquez yang jadi rival utamanya justru makin berpengalaman dan selalu menikmati membalap di atas motor Hondanya. Namun menurut Rossi itu bukan satu-satunya alasan Marquez bisa merebut lima Grand Prix beruntun musim ini.
“Pada saat ini Honda secara teknis sedikit lebih baik daripada Yamaha. Jadi, bagi Jorge situasi ini sedikit membuat frustrasi karena dia tahu ini cukup mustahil dan dia tidak ingin berada di posisi kedua,” tutur Rossi.
Rossi : Lorenzo tak Bahagia
Jorge Lorenzo kembali gagal membendung Marc Marquez. Jagoan Movistar Yamaha itu harus rela melihat Marquez melaju ke podium juara balapan MotoGP seri Le Mans, Minggu (18/5) malam WIB.
Dalam balapan itu, Lorenzo hanya finish di urutan keenam di akhir balapan. Bagi Lorenzo, hasil itu tentu sangat menyesakkan. Pasalnya, Marquez sempat melorot ke urutan kesepuluh di tengah balapan.
Nah, kondisi yang menimpa Lorenzo membuat rekan setimnya Valentino Rossi turut berkomentar. Menurut Rossi, Lorenzo memang tengah berada dalam periode negatif musim ini.
“Untuk Lorenzo, hal itu membuatnya frustasi. Sebab, dia tahu menjadi juara cukup mustahil. Dia juga tak mau berada di urutan kedua. Dia tak bahagia,” terang Rossi di laman Crash, Senin (19/5).
Hasil di Le Mans membuat ambisi Lorenzo menjadi juara dunia semakin berat. Pasalnya, Lorenzo kini berada di urutan kelima setelah tertinggal 80 poin dari Baby Alien, julukan Marquez.
“Untuk Lorenzo, situasinya berbeda dengan saya. Sebab, dia ingin menang. Musim lalu, Lorenzo menjalani beberapa balapan dengan mengesankan meski tak bisa menjadi juara dunia,” tegas Rossi.(jos/jpnn/dim)