SUMUTPOS.CO – Terkait tewasnya Dodi Solin, yang menurut keterangan dari Dirnarkoba Poldasu, Toga H. Panjaitan, yang mengatakan kalau korban tewas lantaran menelan sabu terlalu banyak.
Namun hal ini justru bertolak belakang dengan ilmu medis. Sebab menurut keterangan dr. Delyuzar, Sp.PA sabu-sabu adalah stimulan yang dapat menyebabkan faktor konfliktor. Akibat dari proses tersebut adalah pecahnya pembuluh darah di otak akibat terjadinya penyempitan pembuluh darah.
“Biasanya orang yang menelan sabu-sabu itu mengalami penyempitan pembuluh darah dan akhirnya tekanan darah tinggi yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak,” terangnya.
Untuk lebih jelasnya lagi, dr. Delyuzar mencoba menerangkan lebih mudah ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mata telanjang yakni, akan keluar buih dari mulut korban ketika menelan sabu-sabu.
“Biasanya ciri-ciri dari luar itu, keluar buih dari mulut, dan kalau soal badan yang membiru itu seragam untuk setiap korban yang tewas, kalau penyempitan pembuluh darah atau kekurangan oksigen,” ungkapnya dengan mengatakan kalau tanda-tanda itu dapat diketahui sebelum korban meninggal atau pada saat korban dalam keadaan sakit dan apapun itu hasil otopsi lah yang dapat menjawab semuanya. (bay/bd)
SUMUTPOS.CO – Terkait tewasnya Dodi Solin, yang menurut keterangan dari Dirnarkoba Poldasu, Toga H. Panjaitan, yang mengatakan kalau korban tewas lantaran menelan sabu terlalu banyak.
Namun hal ini justru bertolak belakang dengan ilmu medis. Sebab menurut keterangan dr. Delyuzar, Sp.PA sabu-sabu adalah stimulan yang dapat menyebabkan faktor konfliktor. Akibat dari proses tersebut adalah pecahnya pembuluh darah di otak akibat terjadinya penyempitan pembuluh darah.
“Biasanya orang yang menelan sabu-sabu itu mengalami penyempitan pembuluh darah dan akhirnya tekanan darah tinggi yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak,” terangnya.
Untuk lebih jelasnya lagi, dr. Delyuzar mencoba menerangkan lebih mudah ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mata telanjang yakni, akan keluar buih dari mulut korban ketika menelan sabu-sabu.
“Biasanya ciri-ciri dari luar itu, keluar buih dari mulut, dan kalau soal badan yang membiru itu seragam untuk setiap korban yang tewas, kalau penyempitan pembuluh darah atau kekurangan oksigen,” ungkapnya dengan mengatakan kalau tanda-tanda itu dapat diketahui sebelum korban meninggal atau pada saat korban dalam keadaan sakit dan apapun itu hasil otopsi lah yang dapat menjawab semuanya. (bay/bd)