ZURICH-Kesuksesan Qatar dalam memenangi bidding untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 diminta untuk ditinjau ulang, sehubungan dengan mencuatnya skandal korupsi di tubuh FIFA.
Permintaan tersebut dilontarkan oleh Presiden Federasi Sepakbola Jerman (DFB) Dr Theo Zwanziger. Hal ini terkait dengan tuduhan bahwa ajang itu sudah “dibeli” Qatar.
“Ada kecurigaan dalam tingkat cukup besar yang tidak dapat diabaikan begitu saja dan saya pikir keputusan untuk tuan rumah Piala Dunia dalam kondisi-kondisi ini mesti mendapatkan peninjauan baru,” ujar Zwanziger seperi dilansir Reuters.
“Pertama-tama saya ingin berkomentar lebih banyak mengenai bagaimana caranya setelah saya tahu lebih banyak mengenai fakta-faktanya. Seperti yang sudah saya katakan, saya adalah orang luar dan bukan anggota Exco,” imbuhnya.
Zwanziger sedang berebut kursi di dalam tubuh Exco FIFA dalam proses pemilihan pada 1 Juni ini.
Tudingan terhadap Qatar kali pertama diungkap Presiden CONCACAF Jack Warner dalam komentarnya pasca dihukum FIFA. Warner, yang bersama Presiden AFC Mohamed Bin Hammam, diduga terlibat penyuapan anggota Persatuan Sepakbola Karibia (CFU), menyebut Sekjen FIFA Jerome Valcke pernah mengiriminya surat elektronik yang membahas pencalonan Bin Hammam dalam pemilihan presiden FIFA.
Dalam surat elektronik tersebut Valcke secara tak langsung menyinggung kemenangan Qatar dalam bidding Piala Dunia 2022, di mana Bin Hammam menjadi salah satu tim sukses negara Timur Tengah itu. Valcke menyebut Qatar “membeli” Piala Dunia 2022.
Valcke kemudian berusaha mengklarifikasi tulisannya tersebut. Ia bersikeras bahwa maksud sebenarnya dalam surat elektronik tersebut adalah Qatar menggunakan “kekuatan finansial” melakukan lobi secara sah untuk meraih suara. (net/jpnn)