MEDAN- Bintang Medan tampaknya memang niat membenahi tim menatap putaran kedua Liga Primer Indonesia (LPI). Salah satu yang digeber adalah membongkar skuad lama dan menggantinya dengan pemain baru.
Setelah mendepak dua pemain asing, Ahn Hyo Yeon dan Gutti Ribeiro Senin (31/5) lalu, satu pemain lokal Bintang Medan asal Makassar Edo Welong menjadi korban. Edo Welong resmi meninggalkan Bintang Medan kemarin. Tidak banyak yang bisa dilakukan pemain muda ini selama menjadi bagian dari Bintang Medan karena cedera.
“Kesempatan yang diberikan kepada Edo tidak bisa dimaksimalkannya. Maka itu kami harap keputusan ini keputusan yang benar,” terang pelatih Bintang Medan, Michael Feichtenbeiner kemarin.
Di samping itu, konsorsium LPI juga mengeluarkan kebijakan baru soal pemain. Dikatakan Michael, setiap klub di LPI hanya boleh memiliki 25 pemain. “Kami harus memutuskan untuk mengganti pemain yang tidak berkontribusi terhadap tim. Saat ini, LPI hanya memperbolehkan 25 pemain setiap klub,” kata pelatih asal Jerman itu.
Edo bukanlah satu-satunya pemain lokal yang didepak. Dijelaskan Michael sendiri, masih ada pemain yang akan dibuang dari skuadnya. Tapi kalau pemain yang masuk daftar coret menunjukkan perkembangan, maka Michael tidak jadi mencoret pemain tersebut.
“Terus terang dengan kualitas pemain lokal seperti yang ada sekarang, kami tidak yakin tim ini akan bisa berbicara banyak di putaran kedua nanti,” paparnya.
Dengan harapan bisa lebih baik di putaran kedua, Michael Feichtenbeiner saat ini tengah memantau pemain lokal kelahiran Medan yang saat ini bermain di liga super Indonesia untuk direkrut. Menurutnya, untuk memperbaiki kualitas Bintang Medan, sangat layak untuk mendatangkan empat atau lima pemain lokal asli Medan yang memliki pengalaman di liga super.
“Persebaya, PSM Makassar salah satu contoh tim yang memakai tenaga lokal. Itu pula yang rencananya akan saya lakukan di Bintang Medan.
Saya rasa, 4 atau 5 pemain lokal kelas liga super, tim ini akan mampu berbicara di putaran kedua LPI,” ungkapnya.
Memulai kompetisi di saat sebagian besar pemain bermutu telah lebih dulu dipinang klub-klub liga super dan Divisi Utama, menjadi kendala bagi Bintang Medan untuk mencari pemain berkualitas. Namun, di masa akhir kompetisi saat ini, kesempatan untuk klub-klub LPI terutama papan bawah mendapatkan pemain bermutu akan terbuka lebar. Profesionalitas yang tersaji pada liga bentukan konsorsium di bawah pimpinan Arifin Panigoro tersebut diyakini akan mampu menggaet pesepakbola andal Indonesia.
Alasan itu pula yang membuatnya tidak mau sembarangan memilih pemain kendati saat ini melakukan seleksi. (ful)