JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Proyek pembangunan jalan Tol Trans Sumatera masih terbengkalai. Pasalnya progres jalan sepanjang 2.771 km itu belum banyak bergerak. Akibatnya, jalan yang akan menghubungkan Aceh hingga Lampung itu dikhawatirkan belum bisa dibangun tahun ini.
Data dihimpun, pemerintah berencana menggarap empat ruas terlebih dahulu pada jalan yang panjangnya mencapai 2.771 kilometer itu. Yakni, ruas Pekanbaru-Dumai (135 km), Indralaya-Palembang (22 km), Medan-Binjai (16,8 km), dan Bakauheni-Terbanggi Besar (150 km).
Keempat ruas tol itu diperkirakan menelan anggaran sebanyak 31,5 triliun. Nah, dari empat ruas itu, pembebasan lahan tersendat. Hanya pada ruas Pekanbaru-Dumai dan Palembang-Indralaya yang lancar.
Kepala Bidang Pengadaan Tanah II Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) “Sri Sudono tidak menampik saat dikonfirmasi mengenai kendala tersebut. Menurut dia ada beberapa permasalahan yang dihadapi ketika di lapangan.
Di antaranya terkait pembebasan lahan. Misalnya” ruas Pekanbaru-Dumai yang sudah dibebaskan sekitar 7 kilometer dari total panjang tol yang direncanakan 135 kilometer.
Sri mengatakan, meskipun progresnya masih 7 kilometer, lahan di ruas Pekanbaru-Dumai ada yang milik BUMN. Panjangnya sekitar 17 kilometer. “Sehingga bisa cepat dibebaskan,” paparnya.
Sama halnya ruas Palembang-Indralaya total panjangnya 22 kilometer. Namun baru 7 kilometer yang dibebaskan. Lambatnya pembebasan lahan itu terkendala air pasang. “Ketika akan kami ukur, lahan terendam air pasang,” katanya.
Sedangkan untuk dua ruas yang lain, yakni Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi Besar, sampai kini belum ada pengerjaan. “Kami baru mulai pembebasan lahan untuk kedua ruas itu,” jelasnya.
Meskipun lambat, dia mengatakan, pihaknya terus mempercepat pembangunan tol tersebut. Dia mentargetkan tahun ini bisa dibangun. “Sampai saat ini kami terus melakukan percepatan pembebasan lahan,” jelasnya, Senin (30/6).
Lebih lanjut, Sri mengatakan pihaknya akan menggenjot proses pembebasan lahan berjalan cepat. Khususnya pada ruas palembang Indralaya dan Pekanbaru-Kadisdumai. Untuk Palembang-Indralaya sekitar 70 persen lahan milik BUMN.
Pihak kementerian PU akan melakukan pendekatan dengan kementerian BUMN. Seksi pertma sudah dibebaskan 9,2 kilo. Sedangkan seksi ke dua lahan yang dibebaskan sekitar 7 kilo. Sedangkan lahan di Palembang-Indralaya progresnya dari 22 kilo yang bebas 7 kilo. (aph)