26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Bupati Bener Meriah Diberondong OTK

ACEH-Aksi teror mengunakan senjata api kembali terjadi di wilayah Aceh. Kali ini menimpa mobil Bupati Bener Meriah, Ir H Tagore Abubakar. Mobil yang ditumpangi bupati bersama sopirnya, Gempar, diberondong orang tak dikenal (OTK) dari jarak berlawanan yang mengendarai Toyota Avanza hitam di kawasan jembatan totor besi Uning Bersah, Kecamatan Bukit, Bener Meriah pukul 21.30 WIB, kemarin malam (1/6).

Akibat penembakan, kaca depan sebelah kiri mobil bupati pecah serta sisi kiri bamper depan mobil ditembus dua peluru. Tidak ada korban jiwa dalam insinden tersebut. Tagore dan sopirnya selamat meski Gempar terkena serpihan amunisi yang menembus kaca mobil. Setelah mengumbar empat peluru, pelaku teror langsung tancap gas ke arah jalan Tritit–Bireuen.

Tagore Abubakar kepada Metro Aceh (grup Sumut Pos) menceritakan kronologis kejadian. Pukul 21.20 WIB, dirinya bersama supir, Gempar, pulang dari rumah pribadinya, di kawasan Komplek Non Perumnas, Takengon menuju rumah dinas di Pendopo Bener Meriah, menggunakan mobil jenis Honda CR-V, Nopol BL 1 YA, warna silver.
Di tengah perjalanan, Tagore sempat melihat dua unit mobil Avanza berwarna hitam berhenti di sisi kiri jalan, “Saat (mobil kami) belok melintasi jembatan, kami langsung diberondong,” sebut Tagore di rumah dinasnya Kamis pagi (2/6).

Meski demikian, Tagore tidak panik. Apalagi dia sering diancam terror. Tagore sempat mengatakan kepada supirnya agar tetap tenang. “Ancaman sering, tapi selama dua bulan terakhir tidak ada, bentuknya macam-macam,” terang Putra Gayo asal kampung Bintang Takengon ini.

Tagore menduga, ancaman ini terkait keinginannya kembali maju dalam pemilihan bupati Bener Meriah periode berikutnya. Hanya dia agak takjub, ternyata Tuhan masih melindunginya. Menurutnya, melihat proses penembakan, wajar bila dia dan sopirnya terkena peluru. “Kalau dihitung-hitung anak-anak yang belajar menggunakan senjata pun pasti kena. Alhamdulillah  saya selamat karena kebesaran Allah,” cetus Tagore bersyukur.

Pasca kejadian itu, terlihan puluhan personel polisi dan TNI AD, berjaga ketat di Pendopo Bupati Bener Meriah. Di hadapan Kapolres Bener Meriah, AKBP Hari Apriyono, Danyon 114 SM, Letkol Inf Muhammad Hasan dan unsur Muspida, Tagore menyampaikan kepada pemerintah pusat melalui media masa bahwa kondisi Aceh yang selama ini telah dijaga dengan rapi, ada oknum yang ingin memperkeruhnya.

Hingga kemarin, petugas Polres Bener Meriah masih melakukan penyisiran di lokasi TKP untuk mencari selongsong peluru yang digunakan pelaku. Sedangkan mobil milik Bupati diamankan sementara di Mapolres Bener Meriah, guna penyelidikan lebih lanjut.

“Dari tadi malam, personel kami masih melakukan penyisiran di TKP untuk mencari selongsong peluru, yang sejauh ini belum ditemukan, terang Kapolres Bener Meriah AKBP. Hari Apriyono kepada Metro Aceh (grup Sumut Pos) seraya menambahkan jadi kita belum mengetahui jenis senjata apa, yang pasti senjata laras panjang.
Kapolres menduga, aksi OTK itu telah direncanakan untuk menakut-nakuti, bahkan ingin menghilangkan nyawa korban. Kapolres belum bisa memastikan motif teror OTK tersebut..

Kapolres juga mengakui ada upaya memperkeruh suasana perdamaian di Aceh, apalagi Aceh dalam waktu dekat akan mengadakan Pemilihan Kepala daerah (Pilkada). “Peristiwa ini merupakan bukti bahwa di beberapa tempat masih menyimpan dan menggunakan senjata api ilegal,” kata Hari.

Pengguna senjata api itu dapat dikatakan semi professional, telah dapat mengenai sasaran yang dituju. Sebab, menurut Kapolres, bila pengguna senjata amatir, tidak mungkin dapat mengenai mobil karena suasana gelap.

Di Bireuen, pasca mendapat informasi terjadinya penembakan mobil Bupati Bener Meriah yang dilakukan OTK, sejumlah personil Polres Bireuen dikerahkan untuk melakukan penjagaan ketat dan penyisiran di kawasan perbatasan Bireuen–Bener Meriah.

“Setiap mobil yang melintas dilakukan pemeriksa baik kendaraan roda empat dan roda dua, langkah itu dilakukan untuk mengempung pelaku agar tidak melarikan diri ke luar daerah, demikian diungkapkan Kapolres Bireuen AKBP H.R. Dadik Junaedi S.H melalui Kasat Reskrim Iptu Novi Edyanto kepada wartawan Metro Aceh di Bireuen.

Pantauan Koran ini di pendopo Bupati Bener Meriah, dari tadi padi, terlihat ratusan warga berdatangan ke Pendopo Bener Meriah. Mereka ingin memastikan dengan melihat langsung keadaan Bupati Bener Meriah. Tampak juga sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda serta seluruh pejabat teras kebupaten setempat. Bahkan sebagian warga rela duduk dilantai, demi kepastian kabar sang pemimpin wilayah Tugu Radio Rimba Raya itu.(ra/smg)

ACEH-Aksi teror mengunakan senjata api kembali terjadi di wilayah Aceh. Kali ini menimpa mobil Bupati Bener Meriah, Ir H Tagore Abubakar. Mobil yang ditumpangi bupati bersama sopirnya, Gempar, diberondong orang tak dikenal (OTK) dari jarak berlawanan yang mengendarai Toyota Avanza hitam di kawasan jembatan totor besi Uning Bersah, Kecamatan Bukit, Bener Meriah pukul 21.30 WIB, kemarin malam (1/6).

Akibat penembakan, kaca depan sebelah kiri mobil bupati pecah serta sisi kiri bamper depan mobil ditembus dua peluru. Tidak ada korban jiwa dalam insinden tersebut. Tagore dan sopirnya selamat meski Gempar terkena serpihan amunisi yang menembus kaca mobil. Setelah mengumbar empat peluru, pelaku teror langsung tancap gas ke arah jalan Tritit–Bireuen.

Tagore Abubakar kepada Metro Aceh (grup Sumut Pos) menceritakan kronologis kejadian. Pukul 21.20 WIB, dirinya bersama supir, Gempar, pulang dari rumah pribadinya, di kawasan Komplek Non Perumnas, Takengon menuju rumah dinas di Pendopo Bener Meriah, menggunakan mobil jenis Honda CR-V, Nopol BL 1 YA, warna silver.
Di tengah perjalanan, Tagore sempat melihat dua unit mobil Avanza berwarna hitam berhenti di sisi kiri jalan, “Saat (mobil kami) belok melintasi jembatan, kami langsung diberondong,” sebut Tagore di rumah dinasnya Kamis pagi (2/6).

Meski demikian, Tagore tidak panik. Apalagi dia sering diancam terror. Tagore sempat mengatakan kepada supirnya agar tetap tenang. “Ancaman sering, tapi selama dua bulan terakhir tidak ada, bentuknya macam-macam,” terang Putra Gayo asal kampung Bintang Takengon ini.

Tagore menduga, ancaman ini terkait keinginannya kembali maju dalam pemilihan bupati Bener Meriah periode berikutnya. Hanya dia agak takjub, ternyata Tuhan masih melindunginya. Menurutnya, melihat proses penembakan, wajar bila dia dan sopirnya terkena peluru. “Kalau dihitung-hitung anak-anak yang belajar menggunakan senjata pun pasti kena. Alhamdulillah  saya selamat karena kebesaran Allah,” cetus Tagore bersyukur.

Pasca kejadian itu, terlihan puluhan personel polisi dan TNI AD, berjaga ketat di Pendopo Bupati Bener Meriah. Di hadapan Kapolres Bener Meriah, AKBP Hari Apriyono, Danyon 114 SM, Letkol Inf Muhammad Hasan dan unsur Muspida, Tagore menyampaikan kepada pemerintah pusat melalui media masa bahwa kondisi Aceh yang selama ini telah dijaga dengan rapi, ada oknum yang ingin memperkeruhnya.

Hingga kemarin, petugas Polres Bener Meriah masih melakukan penyisiran di lokasi TKP untuk mencari selongsong peluru yang digunakan pelaku. Sedangkan mobil milik Bupati diamankan sementara di Mapolres Bener Meriah, guna penyelidikan lebih lanjut.

“Dari tadi malam, personel kami masih melakukan penyisiran di TKP untuk mencari selongsong peluru, yang sejauh ini belum ditemukan, terang Kapolres Bener Meriah AKBP. Hari Apriyono kepada Metro Aceh (grup Sumut Pos) seraya menambahkan jadi kita belum mengetahui jenis senjata apa, yang pasti senjata laras panjang.
Kapolres menduga, aksi OTK itu telah direncanakan untuk menakut-nakuti, bahkan ingin menghilangkan nyawa korban. Kapolres belum bisa memastikan motif teror OTK tersebut..

Kapolres juga mengakui ada upaya memperkeruh suasana perdamaian di Aceh, apalagi Aceh dalam waktu dekat akan mengadakan Pemilihan Kepala daerah (Pilkada). “Peristiwa ini merupakan bukti bahwa di beberapa tempat masih menyimpan dan menggunakan senjata api ilegal,” kata Hari.

Pengguna senjata api itu dapat dikatakan semi professional, telah dapat mengenai sasaran yang dituju. Sebab, menurut Kapolres, bila pengguna senjata amatir, tidak mungkin dapat mengenai mobil karena suasana gelap.

Di Bireuen, pasca mendapat informasi terjadinya penembakan mobil Bupati Bener Meriah yang dilakukan OTK, sejumlah personil Polres Bireuen dikerahkan untuk melakukan penjagaan ketat dan penyisiran di kawasan perbatasan Bireuen–Bener Meriah.

“Setiap mobil yang melintas dilakukan pemeriksa baik kendaraan roda empat dan roda dua, langkah itu dilakukan untuk mengempung pelaku agar tidak melarikan diri ke luar daerah, demikian diungkapkan Kapolres Bireuen AKBP H.R. Dadik Junaedi S.H melalui Kasat Reskrim Iptu Novi Edyanto kepada wartawan Metro Aceh di Bireuen.

Pantauan Koran ini di pendopo Bupati Bener Meriah, dari tadi padi, terlihat ratusan warga berdatangan ke Pendopo Bener Meriah. Mereka ingin memastikan dengan melihat langsung keadaan Bupati Bener Meriah. Tampak juga sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda serta seluruh pejabat teras kebupaten setempat. Bahkan sebagian warga rela duduk dilantai, demi kepastian kabar sang pemimpin wilayah Tugu Radio Rimba Raya itu.(ra/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/