32.8 C
Medan
Saturday, April 27, 2024

PPP-PKB Serius Duetkan Jokowi-Gatot

ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/kye/15
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan (kiri), Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (keempat kiri), KSAL Laksamana TNI Ade Supandi (ketiga kiri), KSAD Jenderal TNI Mulyono (tengah), menghadiri pembukaan Rapat Pimpinan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (15/12).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Usulan Partai NasDem menduetkan Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mulai diserius dua partai politik pendukung pemerintah.  Dua partai yang mulai melirik duet tersebut adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sekretaris Jendral (Sekjen) PPP, Arsul Sani mengatakan, Jendral Gatot Nurmantyo sudah masuk dalam radar untuk diusung dalam pilpres 2019 mendatang. Hal itu muncul dari aspirasi kader PPP saat melakukan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) bulan Juli lalu.

“Pada saat Mukernas PPP bulan Juli di Ancol itu, ketika Gatot presentasi, banyak usulan spontan, atau aspirasi spontan yang menginginkan agar Pak Gatot menjadi Cawapres berdampingan dengan Pak Jokowi. Itu sempat mengemuka,” ungkapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (9/10).

Menurut dia, sosok Gatot adalah seorang yang dekat dengan kelompok Islam dan juga nasionalis. Sehingga, PPP menganggap akan serasi jika Presiden Jokowi disandingkan dengan Gatot di pilpres 2019.  “Kalau sekarang Pak Gatot itu diidentifikasi dekat dengan kelompok Islam, religius nasionalis, kalau Pak Jokowi nasionalis religius, nah itu dianggap klop gitu. Belum civil militer,” ujarnya.

Arsul menegaskan, kader PPP tidak merasa keberatan dengan nama Gatot yang berencana disandingkan dengan Jokowi. Namun, dia menyerahkan putusan sepenuhnya pada Jokowi. “Kalau terhadap Pak Gatot sejauh ini tidak ada yang keberatan. Tapi tentu berpulang kepada Pak Jokowi lah nanti,” ucapnya.

Di lain hal, anggota Komisi III DPR RI itu menuturkan, PPP akan selalu terbuka jika Jendral Gatot ingin masuk dunia politik melalui partai berlambang Kabah. Karena, PPP membutuhkan seorang yang berkompetensi untuk berbicara isu pertahanan, khususnya di DPR.

“PPP itu kan juga secara prinsip partai terbuka. Saat ini bahkan PPP itu sudah dan terus mendekati beberapa purnawirawan TNI berbintang kemudian juga Polri untuk masuk. Karena apa? Karena kami juga butuh, misalnya untuk DPR yang akan datang misalnya berasal dari TNI, agar kalau kita bicara isu-isu pertahanan itu lebih mumpuni,” imbuhnya.

Wakil Sekjen PKB, Daniel Johan mengatakan hal serupa. Dia juga menegaskan, partainya terbuka dengan semua pihak yang ingin berpolitik terutama Gatot yang telah memberikan banyak kontribusi kepada negara. “PKB tentu sangat welcome dong. Bahkan, kepada semua anak bangsa mulai petani nelayan, wartawan, aktivis, apalagi Pak Gatot yang sumbangsihnya kepada bangsa dan negara sudah besar,” kata Daniel saat dihubungi, Senin (9/10).

ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/kye/15
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan (kiri), Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (keempat kiri), KSAL Laksamana TNI Ade Supandi (ketiga kiri), KSAD Jenderal TNI Mulyono (tengah), menghadiri pembukaan Rapat Pimpinan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (15/12).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Usulan Partai NasDem menduetkan Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mulai diserius dua partai politik pendukung pemerintah.  Dua partai yang mulai melirik duet tersebut adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sekretaris Jendral (Sekjen) PPP, Arsul Sani mengatakan, Jendral Gatot Nurmantyo sudah masuk dalam radar untuk diusung dalam pilpres 2019 mendatang. Hal itu muncul dari aspirasi kader PPP saat melakukan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) bulan Juli lalu.

“Pada saat Mukernas PPP bulan Juli di Ancol itu, ketika Gatot presentasi, banyak usulan spontan, atau aspirasi spontan yang menginginkan agar Pak Gatot menjadi Cawapres berdampingan dengan Pak Jokowi. Itu sempat mengemuka,” ungkapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (9/10).

Menurut dia, sosok Gatot adalah seorang yang dekat dengan kelompok Islam dan juga nasionalis. Sehingga, PPP menganggap akan serasi jika Presiden Jokowi disandingkan dengan Gatot di pilpres 2019.  “Kalau sekarang Pak Gatot itu diidentifikasi dekat dengan kelompok Islam, religius nasionalis, kalau Pak Jokowi nasionalis religius, nah itu dianggap klop gitu. Belum civil militer,” ujarnya.

Arsul menegaskan, kader PPP tidak merasa keberatan dengan nama Gatot yang berencana disandingkan dengan Jokowi. Namun, dia menyerahkan putusan sepenuhnya pada Jokowi. “Kalau terhadap Pak Gatot sejauh ini tidak ada yang keberatan. Tapi tentu berpulang kepada Pak Jokowi lah nanti,” ucapnya.

Di lain hal, anggota Komisi III DPR RI itu menuturkan, PPP akan selalu terbuka jika Jendral Gatot ingin masuk dunia politik melalui partai berlambang Kabah. Karena, PPP membutuhkan seorang yang berkompetensi untuk berbicara isu pertahanan, khususnya di DPR.

“PPP itu kan juga secara prinsip partai terbuka. Saat ini bahkan PPP itu sudah dan terus mendekati beberapa purnawirawan TNI berbintang kemudian juga Polri untuk masuk. Karena apa? Karena kami juga butuh, misalnya untuk DPR yang akan datang misalnya berasal dari TNI, agar kalau kita bicara isu-isu pertahanan itu lebih mumpuni,” imbuhnya.

Wakil Sekjen PKB, Daniel Johan mengatakan hal serupa. Dia juga menegaskan, partainya terbuka dengan semua pihak yang ingin berpolitik terutama Gatot yang telah memberikan banyak kontribusi kepada negara. “PKB tentu sangat welcome dong. Bahkan, kepada semua anak bangsa mulai petani nelayan, wartawan, aktivis, apalagi Pak Gatot yang sumbangsihnya kepada bangsa dan negara sudah besar,” kata Daniel saat dihubungi, Senin (9/10).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/