Ribuan penduduk Gaza meninggalkan rumah kemarin setelah Israel mengultimatum warga di wilayah utara untuk segera mengungsi. Tentara Zionis Israel tidak menjamin keselamatan penduduk Gaza yang masih tinggal di basis kekuatan pejuang Hamas, Palestina.
GAZA- Tentu saja ribuan penduduk Gaza itu juga tak akan bisa mengungsi terlalu jauh dari rumahnya. Sebab, jalur Gaza memang tak ubahnya seperti penjara tertutup bagi lebih dari 400 ribu penduduk. Kementerian Dalam Negeri Gaza, dalam pernyataan di radio milik Hamas menolak peringatan Israel. Pihak Hamas menganggap ancaman Zionis yang dikirimkan melalui selebaran tersebut merupakan perang psikologis. Otoritas di Gaza meminta para penduduk kembali ke rumah masing-masing.
Pihak Israel menyatakan telah melancarkan 1.320 serangan ke basis Hamas yang meliputi rumah, gudang, terowongan penyelundupan logistik, dan tempat peluncuran roket. Namun, warga Gaza menyebutkan, serangan Israel telah menewaskan banyak korban sipil karena salah sasaran dan menghancurkan rumah-rumah penduduk.
Ashraf Al Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, menyebutkan bahwa serangan di Jabaliya telah menghantam sebuah rumah dan membunuh seorang anak laki-laki berusia 14 tahun. “Jumlah korban meninggal meningkat menjadi 165 orang,” katanya. Korban meninggal itu termasuk 135 warga sipil. Sekitar 30 di antara mereka merupakan anak-anak. Otoritas di Gaza juga mencatat, korban luka sedikitnya mencapai 1.000 orang.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang Gaza sejak Selasa menjelang fajar. Lewat operasi bersandi Protective Edge, militer Zionis berdalih serangan itu merupakan upaya menghentikan serangan roket yang ditembakkan pejuang Hamas di Gaza. Dalam enam hari serangan, setidaknya 165 orang telah meninggal di Gaza. Meskipun Hamas juga melancarkan serangan balasan, tak ada satu pun korban jiwa di pihak Israel.
IDF menyatakan, serangan darat ke Gaza tetap menjadi pilihan. Mereka telah menyiapkan 30.000 tentara cadangan untuk bersiaga apabila serangan udara yang membombardir wilayah Gaza dinilai kurang efektif. “Kami akan memobilisasinya selekas mungkin,” kata Juru Bicara IDF Peter Lerner. Parlemen Israel telah menyetujui pengerahan sedikitnya 40.000 tentara untuk menyerang Gaza.
Sebelumnya militer Israel menggempur dua masjid di Jalur Gaza lewat serangan udara. Petinggi militer Israel berdalih Hamas menyembunyikan roket di tempat ibadah tersebut.
Pihak militer Israel mengatakan, roket yang disembunyikan di masjid serupa dengan hampir 800 roket yang telah ditembakkan Hamas kepada Israel. Militer Israel telah merilis sebuah foto udara masjid yang diserang.
Pihak militer Israel juga mengatakan, Hamas, Jihad Islam, dan kelompok perlawanan Gaza lainnya menyalahgunakan tempat ibadah untuk menyembunyikan senjata dan membangun terowongan bawah tanah. “Hamas secara sistematis mengeksploitasi dan menempatkan orang Palestina di Gaza dalam bahaya. Mereka juga menempatkan posisi di daerah sipil dan masjid,” klaim Lerner. (reuters/afp/cnn/c10/sof/jpnn)