29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Presiden Yaman Terluka, Deputi PM Kritis

Kelompok Anti Pemerintah Serang Masjid

SANAA-Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh terhindar dari maut. Penguasa yang telah bertakhta di negeri termiskin di Jazirah Arab selama 21 tahun itu hanya mengalami luka ringan di bagian belakang kepala setelah masjid di kompleks Istana Kepresidenan di Sanaa digempur roket kalangan oposisi anti-Saleh.

Selain Saleh, turut terluka di serangan itu sejumlah tokoh pemerintahan dan parlemen Yaman. Yakni, Perdana Menteri Ali Mohammed Mujawar, Sekretaris Pribadi Presiden Abdo Burji, Kepala Dewan Pertimbangan Agung Abdulaziz Abdulghani, legislator Yasser al-Awadi, dan Gubernur Noman Duweik.

Sedangkan yang terluka paling parah adalah Kepala Parlemen Yahya al-Raie dan Deputi Perdana Menteri Jenderal Rashad al-Alimi. Alimi bahkan dikabarkan berada dalam kondisi kritis. Sedangkan empat personel pasukan elite Pengawal Republik yang berjaga di sekitar masjid istana tewas.

Untuk meyakinkan publik, stasiun televisi pemerintah menegaskan kalau kondisi Saleh baik-baik saja. Saleh juga akan merilis pernyataan dalam beberapa jam ke depan. Namun, hingga berita ini selesai ditulis, apa yang dijanjikan itu belum berlangsung.

“Presiden, semoga Tuhan melindungi beliau, dalam kondisi baik dan kabar yang disebarkan stasiun televisi Suhail tidak benar,” tegas televisi pemerintah seperti dikutip AFP.

Sebelumnya, Suhail TV, televisi yang dikontrol kelompok oposisi pimpinan Sheikh Hamid al-Ahmar, memang menyebarkan berita kalau Saleh tewas dalam serangan kemarin. Sheikh Hamid adalah saudara kandung Sheikh Sadiq al-Ahmar yang dituding Kongres Rakyat Umum (GPC), partai berkuasa di Yaman, sebagai otak di balik penyerangan kemarin.

“Dinasti Ahmar telah melanggar semua batasan,” kata Tariq al-Shami, juru bicara GPC, seperti dikutip AFP.
Namun, dalam wawancara per teleponnya dengan AFP, Sheikh Hamid balik menuding Saleh sebagai perekayasa serangan kemarin. “Itu agar dia punya alasan untuk menghancurkan rumah saya, rumah kedua saudara saya, Hemyar dan Mizhij, serta kediaman Jenderal Ali Mohsen al-Ahmar sehingga Yaman terseret ke arah perang saudara,” katanya.
Pasukan pemerintah memang menyerang habis kediaman Hamid dan saudara-saudaranya yang berada di Distrik Hada, di Sana?a Utara. Serta juga rumah Jenderal Ali Mohsen yang membelot dari militer Yaman untuk mendukung kelompok pro-demokrasi yang menuntut Saleh mundur sejak Januari lalu. Militer pro-Saleh juga menggempur Distrik Al-Hassaba, tempat Sheikh Sadiq bermarkas.

Bulan lalu, Saleh juga memerintahkan penangkapan kesepuluh Ahmar bersaudara yang kesemuanya anak Abdullah al-Ahmar. Ironisnya, dulu, Abdullah, sebelum meninggal, merupakan sekutu utama Saleh. Itu karena Saleh juga keturunan dinasti al-Ahmar yang merupakan pemimpin Suku Hashed, suku terbesar di Yaman.Tapi, kini anak-anaknya justru jadi musuh nomor 1 mantan Presiden Yaman Utara itu.

Seperti dilansir CNN, serangan ke kompleks istana kemarin pun semakin menambah eskalasi ketegangan di Yaman. Sebelumnya, di hari yang sama, basis kelompok anti-Saleh  di Lapangan Perubahan, dekat Universitas Sana?a, dihajar roket pemerintah. Kelompok pemberontak tentu membalas dan terjadilah adu senjata yang berakibat hancurnya kantor pusat maskapai penerbangan nasional Yaman.

Saleh sudah tiga kali berjanji akan mundur dengan kompensasi tak akan dituntut secara hukum. terakhir, Dewan Kerja Sama Teluk yang menjadi mediator. Tapi, tiga kali pula dia mengingkari janji.
Total sudah 60 orang tewas dari kedua kubu sejak kesepakatan damai antara kelompok oposisi pimpinan al-Ahmar dengan pasukan yang setia kepada Saleh batal. Sedangkan jumlah korban secara nasional sejak demonstrasi anti Saleh merebak empat bulan silam mencapai 200an orang. (ttg/jpnn)

Kelompok Anti Pemerintah Serang Masjid

SANAA-Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh terhindar dari maut. Penguasa yang telah bertakhta di negeri termiskin di Jazirah Arab selama 21 tahun itu hanya mengalami luka ringan di bagian belakang kepala setelah masjid di kompleks Istana Kepresidenan di Sanaa digempur roket kalangan oposisi anti-Saleh.

Selain Saleh, turut terluka di serangan itu sejumlah tokoh pemerintahan dan parlemen Yaman. Yakni, Perdana Menteri Ali Mohammed Mujawar, Sekretaris Pribadi Presiden Abdo Burji, Kepala Dewan Pertimbangan Agung Abdulaziz Abdulghani, legislator Yasser al-Awadi, dan Gubernur Noman Duweik.

Sedangkan yang terluka paling parah adalah Kepala Parlemen Yahya al-Raie dan Deputi Perdana Menteri Jenderal Rashad al-Alimi. Alimi bahkan dikabarkan berada dalam kondisi kritis. Sedangkan empat personel pasukan elite Pengawal Republik yang berjaga di sekitar masjid istana tewas.

Untuk meyakinkan publik, stasiun televisi pemerintah menegaskan kalau kondisi Saleh baik-baik saja. Saleh juga akan merilis pernyataan dalam beberapa jam ke depan. Namun, hingga berita ini selesai ditulis, apa yang dijanjikan itu belum berlangsung.

“Presiden, semoga Tuhan melindungi beliau, dalam kondisi baik dan kabar yang disebarkan stasiun televisi Suhail tidak benar,” tegas televisi pemerintah seperti dikutip AFP.

Sebelumnya, Suhail TV, televisi yang dikontrol kelompok oposisi pimpinan Sheikh Hamid al-Ahmar, memang menyebarkan berita kalau Saleh tewas dalam serangan kemarin. Sheikh Hamid adalah saudara kandung Sheikh Sadiq al-Ahmar yang dituding Kongres Rakyat Umum (GPC), partai berkuasa di Yaman, sebagai otak di balik penyerangan kemarin.

“Dinasti Ahmar telah melanggar semua batasan,” kata Tariq al-Shami, juru bicara GPC, seperti dikutip AFP.
Namun, dalam wawancara per teleponnya dengan AFP, Sheikh Hamid balik menuding Saleh sebagai perekayasa serangan kemarin. “Itu agar dia punya alasan untuk menghancurkan rumah saya, rumah kedua saudara saya, Hemyar dan Mizhij, serta kediaman Jenderal Ali Mohsen al-Ahmar sehingga Yaman terseret ke arah perang saudara,” katanya.
Pasukan pemerintah memang menyerang habis kediaman Hamid dan saudara-saudaranya yang berada di Distrik Hada, di Sana?a Utara. Serta juga rumah Jenderal Ali Mohsen yang membelot dari militer Yaman untuk mendukung kelompok pro-demokrasi yang menuntut Saleh mundur sejak Januari lalu. Militer pro-Saleh juga menggempur Distrik Al-Hassaba, tempat Sheikh Sadiq bermarkas.

Bulan lalu, Saleh juga memerintahkan penangkapan kesepuluh Ahmar bersaudara yang kesemuanya anak Abdullah al-Ahmar. Ironisnya, dulu, Abdullah, sebelum meninggal, merupakan sekutu utama Saleh. Itu karena Saleh juga keturunan dinasti al-Ahmar yang merupakan pemimpin Suku Hashed, suku terbesar di Yaman.Tapi, kini anak-anaknya justru jadi musuh nomor 1 mantan Presiden Yaman Utara itu.

Seperti dilansir CNN, serangan ke kompleks istana kemarin pun semakin menambah eskalasi ketegangan di Yaman. Sebelumnya, di hari yang sama, basis kelompok anti-Saleh  di Lapangan Perubahan, dekat Universitas Sana?a, dihajar roket pemerintah. Kelompok pemberontak tentu membalas dan terjadilah adu senjata yang berakibat hancurnya kantor pusat maskapai penerbangan nasional Yaman.

Saleh sudah tiga kali berjanji akan mundur dengan kompensasi tak akan dituntut secara hukum. terakhir, Dewan Kerja Sama Teluk yang menjadi mediator. Tapi, tiga kali pula dia mengingkari janji.
Total sudah 60 orang tewas dari kedua kubu sejak kesepakatan damai antara kelompok oposisi pimpinan al-Ahmar dengan pasukan yang setia kepada Saleh batal. Sedangkan jumlah korban secara nasional sejak demonstrasi anti Saleh merebak empat bulan silam mencapai 200an orang. (ttg/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/