26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Targetkan Cetak 100 Ribu Pengusaha Baru

Pengusaha UKM
Pengusaha UKM

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan dapat mencetak 100 ribu pelaku usaha baru di sektor industri kecil menengah (IKM) pada tahun ini. Program senilai Rp 300 miliar itu diperlukan untuk menghadapi pelaksanaan pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASRAN (MEA) pada 2015.

“Kita memiliki anggaran Rp 300 miliar untuk mengembangkan IKM (industri kecil menengah), karena IKM merupakan salah satu cara untuk menciptakan wirausaha baru. Ini penting untuk berkompetisi di era MEA 2015 nanti,” ujar Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Euis Saedah, kemarin (19/8).

Euis menyebutkan, hingga akhir 2013, jumlah IKM tercatat sebanyak 3,4 juta dan mampu menyerap 9,7 juta orang tenaga kerja. “Dengan anggaran yang tersedia, kita ditarget mampu mencetak 100 ribu pelaku usaha baru di sektor IKM. Dengan begitu pada tahun 2014 ini kita bisa memiliki sekitar 3,5 juta pelaku usaha di sektor IKM,” sebutnya.

Dari anggaran Rp 300 miliar itu, sekitar Rp 171 miliar difokuskan untuk menumbuhkan jumlah wirausaha baru sektor IKM di 149 kabupaten/kota. Sisanya antara lain dialokasikan untuk promosi produk IKM Rp 9 miliar, pengembangan pusat promosi industri kreatif di Bali Rp 10 miliar, dan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Industri Rp 25 miliar.

Pihaknya berharap ketika AEC 2015 tiba, pelaku usaha IKM dalam negeri sudah bisa ikut bersaing.”Banyak yang harus dipersiapkan mulai saat ini, termasuk tenaga yang terampil guna menghasilkan produk yang berkualitas. Jangan sampai ketika AEC datang, negara lain menjadi juragan di negara kita, karena SDM kita lemah,” lanjutnya.

Menteri Perindustrian Muhamad S Hidayat mengaku terus berupaya mendorong tumbuhnya wirausahawan baru yang dapat menciptakan lapangan kerja guna menanggulangi pengangguran.”Anak-anak muda jangan lagi berpikir akan bekerja menjadi pegawai setelah lulus kuliah tapi termotivasilah untuk jadi pengusaha seperti saya,” tuturnya.

Menurut dia, Indonesia butuh jutaan wirausahawan baru untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Keberadaan wirausaha diharapkan menjadi lokomotif penggerak perekonomian yang berperan menanggulangi pengangguran, menghambat urbanisasi dan mengentaskan kemiskinan.”Potensi untuk membuka usaha di Indonesia masih sangat melimpah,” jelasnya. (wir/agm)

Pengusaha UKM
Pengusaha UKM

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan dapat mencetak 100 ribu pelaku usaha baru di sektor industri kecil menengah (IKM) pada tahun ini. Program senilai Rp 300 miliar itu diperlukan untuk menghadapi pelaksanaan pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASRAN (MEA) pada 2015.

“Kita memiliki anggaran Rp 300 miliar untuk mengembangkan IKM (industri kecil menengah), karena IKM merupakan salah satu cara untuk menciptakan wirausaha baru. Ini penting untuk berkompetisi di era MEA 2015 nanti,” ujar Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Euis Saedah, kemarin (19/8).

Euis menyebutkan, hingga akhir 2013, jumlah IKM tercatat sebanyak 3,4 juta dan mampu menyerap 9,7 juta orang tenaga kerja. “Dengan anggaran yang tersedia, kita ditarget mampu mencetak 100 ribu pelaku usaha baru di sektor IKM. Dengan begitu pada tahun 2014 ini kita bisa memiliki sekitar 3,5 juta pelaku usaha di sektor IKM,” sebutnya.

Dari anggaran Rp 300 miliar itu, sekitar Rp 171 miliar difokuskan untuk menumbuhkan jumlah wirausaha baru sektor IKM di 149 kabupaten/kota. Sisanya antara lain dialokasikan untuk promosi produk IKM Rp 9 miliar, pengembangan pusat promosi industri kreatif di Bali Rp 10 miliar, dan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Industri Rp 25 miliar.

Pihaknya berharap ketika AEC 2015 tiba, pelaku usaha IKM dalam negeri sudah bisa ikut bersaing.”Banyak yang harus dipersiapkan mulai saat ini, termasuk tenaga yang terampil guna menghasilkan produk yang berkualitas. Jangan sampai ketika AEC datang, negara lain menjadi juragan di negara kita, karena SDM kita lemah,” lanjutnya.

Menteri Perindustrian Muhamad S Hidayat mengaku terus berupaya mendorong tumbuhnya wirausahawan baru yang dapat menciptakan lapangan kerja guna menanggulangi pengangguran.”Anak-anak muda jangan lagi berpikir akan bekerja menjadi pegawai setelah lulus kuliah tapi termotivasilah untuk jadi pengusaha seperti saya,” tuturnya.

Menurut dia, Indonesia butuh jutaan wirausahawan baru untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Keberadaan wirausaha diharapkan menjadi lokomotif penggerak perekonomian yang berperan menanggulangi pengangguran, menghambat urbanisasi dan mengentaskan kemiskinan.”Potensi untuk membuka usaha di Indonesia masih sangat melimpah,” jelasnya. (wir/agm)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/