SUMUTPOS.CO – Sebanyak 40% wanita yang baru melahirkan sebenarnya belum siap untuk meninggalkan rumah sakit, ungkap sebuah survei di Inggris oleh Royal College of Midwives (RCM).
Laporan yang bernama ”Perawatan setelah melahirkan” mengatakan kebutuhan wanita setelah melahirkan dan bayi tidak terpenuhi.
Lebih banyak bidan diperlukan untuk memastikan wanita mendapatkan perhatian sesuai yang mereka butuhkan setelah melahirkan, kata RCM.
Survei tersebut dilakukan terhadap para ibu yang baru melahirkan, lebih dari 2.000 bidan, 950 bidan mahasiswa dan 98 pekerja yang membantu persalinan.
Enam puluh lima persen dari bidan yang disurvei mengatakan jumlah kunjungan bidan terhadap ibu yang baru melahirkan ditentukan oleh organisasi bukan berdasarkan kebutuhan para wanita.
Hal ini bertentangan dengan pedoman resmi dari Institut Nasional untuk Kesehatan dan Perawatan (NICE), kata RCM.
Cathy Warwick, kepala eksekutif dari Royal College of Midwives, mengatakan ini berdampak pada bantuan yang diterima para wanita.
“Hal ini dapat berdampak besar pada kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayinya setelah melahirkan dan juga untuk masa depan mereka,” kata Warwick. (BBC)
SUMUTPOS.CO – Sebanyak 40% wanita yang baru melahirkan sebenarnya belum siap untuk meninggalkan rumah sakit, ungkap sebuah survei di Inggris oleh Royal College of Midwives (RCM).
Laporan yang bernama ”Perawatan setelah melahirkan” mengatakan kebutuhan wanita setelah melahirkan dan bayi tidak terpenuhi.
Lebih banyak bidan diperlukan untuk memastikan wanita mendapatkan perhatian sesuai yang mereka butuhkan setelah melahirkan, kata RCM.
Survei tersebut dilakukan terhadap para ibu yang baru melahirkan, lebih dari 2.000 bidan, 950 bidan mahasiswa dan 98 pekerja yang membantu persalinan.
Enam puluh lima persen dari bidan yang disurvei mengatakan jumlah kunjungan bidan terhadap ibu yang baru melahirkan ditentukan oleh organisasi bukan berdasarkan kebutuhan para wanita.
Hal ini bertentangan dengan pedoman resmi dari Institut Nasional untuk Kesehatan dan Perawatan (NICE), kata RCM.
Cathy Warwick, kepala eksekutif dari Royal College of Midwives, mengatakan ini berdampak pada bantuan yang diterima para wanita.
“Hal ini dapat berdampak besar pada kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayinya setelah melahirkan dan juga untuk masa depan mereka,” kata Warwick. (BBC)