JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pariwisata Indonesia berangsur-angsur mulai menarik perhatian kalangan internasional secara masif. Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) pada Juli 2014 mencapai 777.200 kunjungan. Posisi tersebut naik dibandingkan jumlah kunjungan Juli 2013 yang sebanyak 717.800 kunjungan.
“Jumlah wisman Juli tahun ini tertinggi sejak 2008,” ungkap Kepala BPS Suryamin, kemarin (1.9).
Dia memerinci, pada Juli 2013, wisman yang masuk ke Indonesia sebesar 717.700 kunjungan. Sementara berturut-turut pada Juli 2012 dan 2011 masing-masing 701.200 kunjungan, dan 745.400 kunjungan. Tingkat kunjungan wisman pada Juli 2010, 2009, dan 2008 masing-masing 658.400 kunjungan, 593.500 kunjungan, dan 567.300 kunjungan.
Namun, kata Suryamin, kedatangan para turis tersebut tidak merata di tanah air. Sebab, Bali masih menjadi destinasi utama dibandingkan wilayah lainnya. Hal ini terlihat dari pintu masuk Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali yang menjadi pintu masuk kunjungan tertinggi yaitu mencapai 358.900 kunjungan, atau naik 8,87 persen dibanding bulan sebelumnya sebanyak 329.600 kunjungan. “Kalau wilayah lain bisa dikembangkan, maka tingkat kunjungannya bisa ditingkatkan,” paparnya.
Sementara itu, secara kumulatif dari Januari-Juli 2014, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 5,33 juta kunjungan. Nilai ini meningkat 9,37 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun lalu.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan, kontribusi sektor pariwisara terhadap perekonomian terus meningkat, seiring dengan laju pertumbuhannya yang rata-rata di atas pertumbuhan pendapatan domestik bruto (PDB). “Kunjungan kumulatif dalam tujuh bulan terakhir sangat signifikan,” terangnya.
Mari pun optimistis, pencapaian target kunjungan wisman 9,3 juta hingga 9,5 juta pada tahun ini akan terlampaui. Begitu pula dalam perolehan devisa pariwisata, yang tahun ini diperkirakan mencapai USD 11 miliar, atau mengalami pertumbuhan 10,7 persen. (gal/agm)