MEDAN, SUMUTPOS.CO- Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Poldasu terus melakukan penyelidikan atas keterlibatan oknum polisi. Bahkan, saat ini perwira yang terlibat narkoba sedang dalam bidikan. Hal itu disampaikan Direktur Ditresnarkoba Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Toga Habinsaran Panjaitan ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Rabu (3/9) siang di Mapoldamu. Namun, Perwira Polisi dengan pangkat 3 melati di pundaknya itu enggan membeberkan secara gamblang soal penyelidikan mereka itu.
“ Pastinya kita komitmen menindak tegas oknum Polisi yang memakai narkoba, terlebih yang ikut dalam peredaran narkoba. Kita sudah buktikan dengan menangkap sejumlah oknum Polisi yang terlibat pemakaian dan peredaran narkoba. Termasuk Briptu Ismi, “ ungkap Toga.
Begitu juga ketika disinggung soal oknum, perwira yang sedang dibidik pihaknya, Toga mengakuinya. Namun, kembali Toga mengaku tidak dapat menyampaikan hal itu dengan alasan kelancaran dan keberhasilan penyelidikan. Disebut Toga, pihaknya menemukan fakta kalau polisi yang terlibat dalam pemakaian ataupun penyebaran narkoba sangat jelih untuk tidak ditangkap. Dikatakannya, hal itu diperkirakannya karena polisi yang terlibat sudah memahami delik untuk menghindar.
Selain itu, Toga juga mengaku kalau pihaknya akan kembali menggiatkan program tes urine untuk seluruh anggota polisi yang bertugas di jajaran Poldasu. “ Untuk tes urine itu, kita biasanya melakukannya dengan tidak mengumumkan jadwalnya. Dengan demikian, permainan dapat terhindar dan kita memeriksa personel yang belum sempat melakukan persiapan penghapusan bekas narkoba, dengan cara mereka masing-masing. Seperti yang kita lakukan beberapa waktu lalu, kita berhasil menemukan 7 orang personel polisi, positif menggunakan narkoba yang akhirnya kita pindah tugaskan mereka, “ tambah Toga.
Toga juga mengaku kalau pihaknya akan didampingi pihak Bidang Propam Poldasu dan akan mengawasi pelaksanaan tes urine dan langsung mencatat hasil tes urine anggota.
Sementara itu, berdasarkan data diterima Sumut Pos, mulai tahun 2009 sampai tahun 2014, Ditresnarkoba Polda Sumut berhasil menangkap 181 orang oknum Polisi, terlibat pemakaian dan peredaran narkoba. Telihat pada data itu, oknum Polisi yang ditangkap akibat pemakaian dan peredaran narkoba itu, berjumlah 30 orang pada tahun 2009, 15 orang pada tahun 2010, 43 orang pada tahun 2011, 38 orang pada tahun 2012, 36 orang pada tahun 2013 dan 19 orang, mulai Januari sampai Juli 2014.
Sebelumnya di Jakarta, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai Kapoldasu yang baru, Irjen Pol Eko Hadi, memiliki tugas yang berat. Mengingat tingginya angka kejahatan yang ada, terutama terkait penyalahgunaan narkotika yang juga diduga banyak menyasar oknum aparat kepolisian.
Tingginya angka kejahatan di Sumut paling tidak menurut Komisioner Kompolnas, Edi Saputra Hasibuan, terlihat dari laporan masyarakat yang masuk ke Kompolnas. Bahkan reserse Poldasu disebut menempati urutan kedua tertinggi setelah reserse Polda DKI Jakarta yang dilaporkan ke Kompolnas. Karena itu dalam waktu dekat, Kompolnas katanya, akan segera berangkat ke Medan guna menemui Kapolda yang baru, guna mengklarifikasi berbagai pengaduan yang ada. “Penangkapan oknum aparat kepolisian di Malaysia saya kira dapat menjadi acuan bagi Kapolda Sumut yang baru dalam menekan penyalahgunaan narkoba, terutama di tingkat aparat penegak hukum,” katanya kepada koran ini di Jakarta, Rabu (3/9).
Dari data yang masuk, pengaduan terkait Polda Sumut ke Kompolnas, kata Edi, dalam setahun terakhir jumlahnya mencapai 100 pengaduan lebih. Mayoritas terkait keberpihakan penyidik dalam menangani perkara. Kemudian terkait maraknya peredaran judi (togel) dan dugaan keterlibatan aparat pada narkotika.
“Persentasenya saya tidak hafal, tapi memang terkait penyalahgunaan narkotika ini cukup tinggi juga. Karena itu Kapolda yang baru perlu segera melakukan langkah-langkah teknis. Antara lain melakukan operasi pemberantasan narkoba khusus di internal kepolisian,” ujarnya.
Menurut Edi, operasi khusus di internal sangat dibutuhkan, sehingga Poldasu dapat benar-benar diwujudkan sebagai garda terdepan terkait pemberantasan narkoba. an salah satu daerah rawan penyalahgunaan narkoba.
“Saya kira beliau (Irjen Pol Eko Hadi,red) pasti mampu menjalankan tugas dengan baik di Sumut. Selain muda dan energik, dia dikenal perwira tinggi Polri yang tegas. Karena dia berhasil lalu dipromosikan jadi Gubernur Akademi Kepolisian,” katanya. (ain/gir/rbb)