29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Dokter: Meninggal Karena Malaria Berat

Foto: Manahan/PM Kediaman almarhum NN. Warga setempat melarang jenazah pasien terduga kena virus ebola ini dibawa ke ruah duka.
Foto: Manahan/PM
Kediaman almarhum NN. Warga setempat melarang jenazah pasien terduga kena virus ebola ini dibawa ke ruah duka.

SUMUTPOS.CO – Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan, dr Yosia Ginting SpPD KPTI Finasim, menuturkan, keadaan NN (57) sempat stabil. Namun karena malaria berat terjadi penurunan tekanan darah, dan sudah terjadi Koagulasi Intrafaskuler Desiminasi (KID) di mana tingkat kematian di atas 90 persen.

“Saat ini tim dokter sedang menunggu hasil pemeriksaan darah dari Balitbang Kesehatan di Jakarta, untuk mencari tahu apakah pasien positif atau negatif Ebola. Tapi yang pasti pasien meninggal karena penyakit malaria berat, dengan bukti adanya kuman plasmodium flasifarum dalam darah pasien. Walaupun kita sudah berikan obat maksimal dan terbaik untuk penyakit malaria sesuai dari Kementrian Kesehatan, namun Tuhan berkehendak lain,” katanya, Rabu (10/9).

Lanjutnya, apabila hasil sampel NN positif Ebola, maka keluarga akan diperiksa kesehatannya. Terutama pada keluarga yang demam selama tiga hari akan diperiksa darahnya. Ketika keluarga tidak mengalami demam maka tidak dapat diperiksa darah karena hasilnya tidak dapat diketahui.

“Ebola tidak bisa menular lewat udara. Sehingga, penularan penyakit hanya bisa terjadi lewat cairan tubuh pasien. Oleh karena itu, masyarakat harus rajin mencuci tangan agar tidak terkena penyakit itu,” ujarnya.

Saat ini, pihaknya sedang menunggu hasil dari Balitbang di Jakarta. Namun, ia juga berharap hasilnya tidak positif Ebola karena hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan medis di RSUP H Adam Malik, pasien positif malaria berat. (cr-1-/nit)

Foto: Manahan/PM Kediaman almarhum NN. Warga setempat melarang jenazah pasien terduga kena virus ebola ini dibawa ke ruah duka.
Foto: Manahan/PM
Kediaman almarhum NN. Warga setempat melarang jenazah pasien terduga kena virus ebola ini dibawa ke ruah duka.

SUMUTPOS.CO – Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan, dr Yosia Ginting SpPD KPTI Finasim, menuturkan, keadaan NN (57) sempat stabil. Namun karena malaria berat terjadi penurunan tekanan darah, dan sudah terjadi Koagulasi Intrafaskuler Desiminasi (KID) di mana tingkat kematian di atas 90 persen.

“Saat ini tim dokter sedang menunggu hasil pemeriksaan darah dari Balitbang Kesehatan di Jakarta, untuk mencari tahu apakah pasien positif atau negatif Ebola. Tapi yang pasti pasien meninggal karena penyakit malaria berat, dengan bukti adanya kuman plasmodium flasifarum dalam darah pasien. Walaupun kita sudah berikan obat maksimal dan terbaik untuk penyakit malaria sesuai dari Kementrian Kesehatan, namun Tuhan berkehendak lain,” katanya, Rabu (10/9).

Lanjutnya, apabila hasil sampel NN positif Ebola, maka keluarga akan diperiksa kesehatannya. Terutama pada keluarga yang demam selama tiga hari akan diperiksa darahnya. Ketika keluarga tidak mengalami demam maka tidak dapat diperiksa darah karena hasilnya tidak dapat diketahui.

“Ebola tidak bisa menular lewat udara. Sehingga, penularan penyakit hanya bisa terjadi lewat cairan tubuh pasien. Oleh karena itu, masyarakat harus rajin mencuci tangan agar tidak terkena penyakit itu,” ujarnya.

Saat ini, pihaknya sedang menunggu hasil dari Balitbang di Jakarta. Namun, ia juga berharap hasilnya tidak positif Ebola karena hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan medis di RSUP H Adam Malik, pasien positif malaria berat. (cr-1-/nit)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/