JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Hubungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden terpilih Jokowi sempat sedikit memanas, akibat polemik pengadaan mobil dinas para menteri dan pejabat setingkat menteri. Namun, kemarin (12/9), ketegangan hubungan keduanya tak tampak. Sebaliknya, SBY maupun Jokowi menunjukkan keakrabannya dalam acara peresmian Kawasan Adhyaksa Loka dan RSU Adhyaksa di Ceger.
Setelah acara peresmian usai, tampak SBY dengan santai mengemudikan sebuah golf car yang biasa dikendarainya di lingkungan istana. SBY berkeliling kompleks Adhyaksa Loka yang terdiri dari gedung pendidikan dan rumah sakit umum. Yang menarik, Presiden RI keenam itu tidak sendiri. Di sebelah kirinya, duduk Jokowi. Sementara Wapres Boediono berada di belakang. Pemandangan SBY jadi sopir Jokowi tersebut tentu saja menarik perhatian para undangan.
Setelah turun dari mobil golf tersebut, Jokowi pun sempat melontarkan candaan. “Ini pilotnya (sambil menunjuk SBY), saya co-pilotnya,”ujar Jokowi.
Keakraban SBY dan Jokowi tidak hanya tampak dari situ saja. Pada saat menyampaikan pidatonya, SBY juga sempat mengungkapkan candaan. Dia menuturkan bahwa penyingkatan nama ternyata membawa berkah tersendiri. Dia mencontohkan dirinya sendiri yang memiliki panggilan singkatan SBY, begitu juga dengan Joko Widodo yang kemudian tenar dengan Jokowi.
“Di negara kita, ada tren politik. Ternyata kalau di samping memiliki nama, kalau namanya dipendekkan membawa berkah. Misalnya saya, Susilo Bambang Yudhoyono, tahun 2004 diubah wartawan jadi SBY, Alhamdulillah menjadi berkah. Pak Joko Widodo juga begitu, jadi Pak Jokowi. Alhamdulillah beliau diberi berkah untuk memimpin negeri kita,”urai SBY dalam pidatonya.
Namun, seperti sebelumnya, SBY juga menyampaikan beberapa saran bagi Jokowi. Dia menguraikan bahwa masih banyak pekerjaan rumah bagi pemerintahan mendatang. “Saya bilang Pak Jokowi jangan khawatir kalau sisa pekerjaan masih banyak yangg harus ditingkatkan di masa depan. Kewajiban saya meningkatkan hingga saat ini sesuai dengan kemampuan negara dan kemudian” ekonomi kita semakin baik hingga Bapak pun bisa meningkatkan lagi di masa yang akan datang,”paparnya.
Sebelumnya, hubungan kedua pemimpin negara tersebut sempat terganggu akibat polemik pengadaan mobil dinas menteri. Pihak Jokowi menyatakan menolak pengadaan tersebut. SBY pun akhirnya menuruti permintaan Jokowi dengan menghentikan proses pengadaan mobil dinas, sekalipun pemenang tender telah terpilih, yakni PT Mercedez-benz Indonesia. (ken/jpnn/rbb)