INCHEON, SUMUTPOS.CO- Timnas U-23 Indonesia akan menjalani laga kedua di Asian Games 2014 melawan Maladewa di Incheon Stadium, Incheon, Dowon, Korsel, Kamis (18/9) besok. Pelatih Garuda Muda, julukan timnas U-23, Aji Santoso mengaku sudah mengantongi kekuatan calon lawan setelah menyaksikan penampilan mereka ketika menghadapi Thailand, Senin (15/9) lalu.
Aji bahkan merekam sendiri laga yang berkesudahan dengan skor 2-0 untuk Thailand itu. Dia mencatat, banyak perubahan permainan dibanding skuad Maladewa yang dulu pernah dikalahkan Indonesia 1-2 dalam uji coba di Jakarta. “Gambaran permainannya sudah ada, sudah kami lihat bagaimana mereka tampil di babak pertama melawan Thailand,” ucapnya.
Selama 45 menit, Maladewa di mata Aji mampu tampil baik dalam bertahan maupun saat menerapkan serangan balik. Keberhasilan menahan Thailand tanpa yang ofensif di babak pertama merupakan bukti keberhasilan pelatih Maladewa memaksimalkan skill bertahan anak asuhnya.
Di 45 menit pertama tersebut, setidaknya lima peluang Thailand bisa dimentahkan oleh tim asal Asia Selatan tersebut. Sementara itu, dua gelandang mereka juga cukup bagus dalam merusak kerja sama Thailand. Meski akhirnya keok 2-0, Aji menyebut kualitas Maladewa jauh lebih bagus dari Timor Leste. “Mereka ini tim yang disiplin. Saya harus hati-hati dan menyiapkan strategi tersendiri untuk itu,” ungkapnya.
Karena itu, pelatih asal Malang tersebut tak langsung menggelar latihan di lapangan, Selasa (16/7) sore. Aji memilih mengistirahatkan pemain yang menghuni starting line up saat menghajar Timor Leste 7-0 dan hanya melatih sebagian pemain yang duduk di bangku cadangan atau hanya mendapat minute play sedikit. Latihan pun hanya dilakukan di lapangan futsal di samping tower athlete village tempat skuad Garuda Muda menginap. “Besok (hari ini) baru akan kita siapkan bagaimana strategi di lapangan,” tutur ayah lima anak tersebut.
Meski tak semua pemain latihan di lapangan, tadi malam Aji tetap memberikan jam bersama untuk berlatih berupa evaluasi dan pemahaman taktik dalam sesi kelas. Dedi Kusnandar dkk diajak menyaksikan video pertandingan sendiri maupun laga si calon lawan.
Bagi Aji, metode seperti itu dinilainya lebih cepat mentransformasikan gambaran strategi dan permainan yang harus dilakukan atau pun dalam memahami cara bermain lawan. Itu jika dibandingkan langsung latihan di lapangan dan meminta pemain melakukan ini-itu. “Kalau sudah lihat videonya, pemain pemain itu lebih cepat paham. Mereka juga mengerti, kekurangan dan kesalahannya seperti apa. Setelah, itu dicoba di lapangan dan itu akan jauh efektif,” papar pelatih 43 tahun tersebut.
Terpisah, kapten Garuda Muda Dedi Kusnandar menyebutkan, dia dan rekan-rekan setim antusias mengikuti sesi kelas. Maklum, motivasi mereka tengah membumbung setelah sukses menghajar Timor Leste.
“Ini juga bagian dari kerja keras kami di luar lapangan. Kami ingin tampil maksimal dan bisa cepat memastikan bahwa langkah kami aman menuju babak selanjutnya,” kata dia. (aam/ttg/jpnn/dek)