SUMUTPOS.CO – Meski Tamin Sukardi dibela mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno, tapi Kapoldasu Irjen Eko Hadi Sutejo diminta tak gentar mendalami keterlibatan Tamin Sukardi dalam kasus sengketa tanah di Sumut.
“Kita apresiasi kinerja Kapoldasu yang baru karena berani memegang kasusnya Tamin Sukardi. Untuk itu, kita minta Kapoldasu dan penyidik jangan gentar dan tetap mendalami kasus ini,” kata Muslim Muis selaku Ketua Pusat Studi Hukum dan Peradilan (Pushpa) Sumut, Senin (29/9).
Selain mendukung Kapoldasu, Muslim Muis juga menyindir sikap pengacara Tamin Sukardi. “Kalaupun ada kesalahan penyidik dalam menangani kasus ini, seharusnya pihak pengacaranya melakukan gugatan bukan memberikan keterangan-keterangan dan menganggu penyelidikan. Meskipun Oegroseno mantan Kapoldasu, namun kita minta jangan mengintervensi penyidik, biarkan mereka bekerja. Apalagi, ini kasusnya besar. Kalau memang penyidik menyalah, kan ada proses hukumnya, gugat saja,” ucapnya.
Dikatakan Muslim, sebagai masyarakat Medan, pihaknya memberi dukungan agar Poldasu tetap melanjutkan kasus ini, dan bila perlu PUSHPA siap menemani Poldasu untuk mendalami kasus ini, sehingga perjalanan kasusnya tanpa intervensi pihak manapun.
“Kita siap menemani Poldasu untuk mendalami kasus Tamin Sukardi, kita juga masyarakat Medan. Dan kasus ini tetap kita pantau. Jangan karena Oegroseno mantan Kapoldasu, lantas dapat mengintervensi penyidik. Kita lihat saja perjalanan kasusnya dan kita tetap dukung Kapoldasu untuk menangai kasus tanah dan Tamin Sukardi,” tandas praktisi hukum itu.
Bagaimana jika penyidik ‘dilemahkan’ dari Mabes Polri? Muslim menambahkan disinilah diminta professional polisi. Karena penyidik harus tetap maju agar masyarakat tidak berasumsi lain-lain kepada mereka. “Kapoldasu harus memberi semangat kepada anggotanya, agar kasus ini berjalan. Itu tadi, intinya kapoldasu jangan gentar dan maju terus. Kita dukung keberanian beliau untuk menuntaskan kasus ini. Dan, jangan mau diintervensi dengan orang lain. Kapoldasu harus komit untuk memberantas preman jalanan dan preman berdasi,”pungkasnya. (gib/deo)