30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Cinta Ditolak, Badik Bertindak

Pembunuhan-ilustrasi
Pembunuhan-ilustrasi

BALIKPAPAN, SUMUTPOS.CO – Kelakuan Amat (25) sungguh keterlaluan. Gara-gara cintanya ditolak, badik bertindak. Dia menikam ibu rumah tangga Jamila (41) yang juga pemilik toko di kawasan Dondang Kecamatan Muara Jawa, Jumat (10/10) pukul 15.00 Wita.

Pikiran Amat jadi edan karena Jamila tak mengizinkan Amat melamar anaknya. Saat kejadian, Amad mengenakan jaket mampir ke toko Jamila dengan berpura-pura membeli sebungkus rokok.

“Bu beli rokok,” kata tersangka Amad kala datang ke toko Jamila.

Tanpa menaruh curiga tersangka Amad yang ingin melukainya, Jamila mengambil sebungkus rokok yang dipesannya dari etalase.

“Saat saya menyerahkan rokok, Ahmad mengeluarkan badik kecil dari balik kantong jaketnya dan langsung menikam ke arah perut saya,” ungkap Jamila kepada Balikpapan Pos (Grup JPNN.com), Minggu (12/10) siang.

Seketika itu juga Jamila melakukan perlawanan dengan menangkis badik yang dihujamkan oleh Amad ke bagian perut. Jamila sempat menggengam badik tersebut dengan telapak tangan kanan. Amad langsung menarik badik di geggaman Jamila, sehingga darah segar mengucur pada bagian telapak tangan Jamila yang tersayat.

Tak puas, Amad kembali menancapkan badiknya ke lengan sebelah kiri Jamila. Karena tak sanggup menghadapi perlawanan yang dilakukan Amad, korban berteriak meminta tolong sambil memanggil nama anaknya.

“Ima…, tolong mama nak,” teriak Jamila.

Mendengar teriakan tersebut, Amad awalnya mengira Jamila memanggil nama suaminya yang anggota Polsek Handil Baru, dan langsung kabur.  Sementara korban berlari ke bagian belakang tokonya dan berteriak  minta tolong dengan warga di sekitarnya.

Warga beramai-ramai mengejar tersangka Amad, namun kalah cepat. Amad lari ke hutan. Setelah merasa aman dari amukan massa, Amad diam-diam keluar dari persembuyiannya di dalam hutan dan berusaha mengehentikan mobil bak terbuka milik PLN.

Menurut penuturan sopir pikap PLN, kala itu dirinya tidak curiga tersangka Amad baru saja melakukan aksi kejahatan.

“Saat itu dia minta diantar ke Desa Sindang masih di Kecamatan Muara Jawa,” ungkap sopir.

Mendengar adanya laporan penikaman Kapolsek Muara Jawa  Iptu Jastian Siahaan SH bersama anggota buser turun tangan melakukan pengerjaran terhadap tersangka Amad. Tak berapa lama suami Jamila, Irwan yang juga anggota Polsek Handil Baru langsung merapat ke TKP dan melakukan pengembangan untuk membekuk tersangka.

Berdasarkan informasi yang digali Irwan dengan beberapa saksi mata yang melihat tersangka kabur, dari situlah polisi dapat membekuknya.

“Saya sempat mencari sopir pikap. Sopir memberikan keterangan keberadaan tersangka Amad,” imbuh Irwan.

Akhirnya tepat pukul 20.00 Wita, Jumat malam, tim buser dari Polsek Muara Jawa membekuk Amad di kawasan Desa Sindang. Saat ditangkap tersangka Amad asyik nongkrong bersama teman-temannya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan latar belakang Amad nekat menikam pemilik toko Jamila lantaran sakit hati akibat pernah diusir dari warungnya akibat minta kopi.  Namun keterangan tersangka berubah lagi motif penikaman karena dendam Jamila menolak keinginan untuk melamar putri Jamila bernama Risma.

Awalnya Amad diduga stres, namun dari hasil proses penyelidikan kondisi mental tersangka normal, bisa menjawab semua pertanyaan petugas penyidik Polsek Muara Jawa saat tengah diperiksa, bahkan menurut teman dekatnya Amad pernah bekerja di salah satu perusahaan sekitar.

Orangtua Amad di Samarinda sudah dikabari oleh petugas Polsek bahwa anaknya ditahan akibat  perbuatan kriminal, namun orangtua Amad tidak peduli lagi terhadap anaknya itu. Amad pernah di penjara karena kasus perkelahian. (aji)

Pembunuhan-ilustrasi
Pembunuhan-ilustrasi

BALIKPAPAN, SUMUTPOS.CO – Kelakuan Amat (25) sungguh keterlaluan. Gara-gara cintanya ditolak, badik bertindak. Dia menikam ibu rumah tangga Jamila (41) yang juga pemilik toko di kawasan Dondang Kecamatan Muara Jawa, Jumat (10/10) pukul 15.00 Wita.

Pikiran Amat jadi edan karena Jamila tak mengizinkan Amat melamar anaknya. Saat kejadian, Amad mengenakan jaket mampir ke toko Jamila dengan berpura-pura membeli sebungkus rokok.

“Bu beli rokok,” kata tersangka Amad kala datang ke toko Jamila.

Tanpa menaruh curiga tersangka Amad yang ingin melukainya, Jamila mengambil sebungkus rokok yang dipesannya dari etalase.

“Saat saya menyerahkan rokok, Ahmad mengeluarkan badik kecil dari balik kantong jaketnya dan langsung menikam ke arah perut saya,” ungkap Jamila kepada Balikpapan Pos (Grup JPNN.com), Minggu (12/10) siang.

Seketika itu juga Jamila melakukan perlawanan dengan menangkis badik yang dihujamkan oleh Amad ke bagian perut. Jamila sempat menggengam badik tersebut dengan telapak tangan kanan. Amad langsung menarik badik di geggaman Jamila, sehingga darah segar mengucur pada bagian telapak tangan Jamila yang tersayat.

Tak puas, Amad kembali menancapkan badiknya ke lengan sebelah kiri Jamila. Karena tak sanggup menghadapi perlawanan yang dilakukan Amad, korban berteriak meminta tolong sambil memanggil nama anaknya.

“Ima…, tolong mama nak,” teriak Jamila.

Mendengar teriakan tersebut, Amad awalnya mengira Jamila memanggil nama suaminya yang anggota Polsek Handil Baru, dan langsung kabur.  Sementara korban berlari ke bagian belakang tokonya dan berteriak  minta tolong dengan warga di sekitarnya.

Warga beramai-ramai mengejar tersangka Amad, namun kalah cepat. Amad lari ke hutan. Setelah merasa aman dari amukan massa, Amad diam-diam keluar dari persembuyiannya di dalam hutan dan berusaha mengehentikan mobil bak terbuka milik PLN.

Menurut penuturan sopir pikap PLN, kala itu dirinya tidak curiga tersangka Amad baru saja melakukan aksi kejahatan.

“Saat itu dia minta diantar ke Desa Sindang masih di Kecamatan Muara Jawa,” ungkap sopir.

Mendengar adanya laporan penikaman Kapolsek Muara Jawa  Iptu Jastian Siahaan SH bersama anggota buser turun tangan melakukan pengerjaran terhadap tersangka Amad. Tak berapa lama suami Jamila, Irwan yang juga anggota Polsek Handil Baru langsung merapat ke TKP dan melakukan pengembangan untuk membekuk tersangka.

Berdasarkan informasi yang digali Irwan dengan beberapa saksi mata yang melihat tersangka kabur, dari situlah polisi dapat membekuknya.

“Saya sempat mencari sopir pikap. Sopir memberikan keterangan keberadaan tersangka Amad,” imbuh Irwan.

Akhirnya tepat pukul 20.00 Wita, Jumat malam, tim buser dari Polsek Muara Jawa membekuk Amad di kawasan Desa Sindang. Saat ditangkap tersangka Amad asyik nongkrong bersama teman-temannya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan latar belakang Amad nekat menikam pemilik toko Jamila lantaran sakit hati akibat pernah diusir dari warungnya akibat minta kopi.  Namun keterangan tersangka berubah lagi motif penikaman karena dendam Jamila menolak keinginan untuk melamar putri Jamila bernama Risma.

Awalnya Amad diduga stres, namun dari hasil proses penyelidikan kondisi mental tersangka normal, bisa menjawab semua pertanyaan petugas penyidik Polsek Muara Jawa saat tengah diperiksa, bahkan menurut teman dekatnya Amad pernah bekerja di salah satu perusahaan sekitar.

Orangtua Amad di Samarinda sudah dikabari oleh petugas Polsek bahwa anaknya ditahan akibat  perbuatan kriminal, namun orangtua Amad tidak peduli lagi terhadap anaknya itu. Amad pernah di penjara karena kasus perkelahian. (aji)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/