MEDAN, SUMUTPOS.CO – Stok beras untuk para pengungsi erupsi Gunung Sibayung di beberapa lokasi di Kabupaten Karo sudah menipis. Akhir pekan lalu diperkirakan hanya tinggal 5 ton. Jumlah ini hanya mampu untuk keperluan seminggu.
Kondisi ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Pemprov Sumut dan Pemkab Karo sebagaimana disampaikan Staf Ahli Gubsu DR H Asren Nasution MA di Kantor Gubsu di Medan, Senin (13/10).
Rakor dimaksud berlangsung di Kantor Bupati Karo di Kabanjahe, Sabtu (11/10). Asren Nasution memimpin rakor bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Karo dr Saberina Tarigan dihadiri unsur SKPD Pemprovsu.
Terungkap, kebutuhan beras untuk pengungsi sekira 54 ton per bulan atau 1,8 ton per hari. Apabila beras yang sudah dimintakan kepada Kementerian Sosial sebanyak 85 ton terealisasi maka tercukupi kebutuhan sekira satu setengah bulan.
Asren Nasution pada rakor ini berulang menegaskan Pemprovsu dan Pemkab Karo terus bersinerji mengatasi berbagai permasalahan yang timbul akibat bencana alam erupsi Gunung Sinabung.
Dampak dari aktifitas erupsi Gunung Sinabung telah mengakibatkan penyebaran debu vulkanik ke beberapa kabupaten dan kota, terhentinya kegiatan belajar mengajar di 3 kecamatan (Berastagi, Merdeka dan Naman Teran), terganggunya aktifitas penerbangan di Bandara KNIA.
Selain itu sebagian masyarakat terkena gejala ISPA dan iritasi mata akibat debu vulkanik. Timbul keresahan masyarakat karena khawatir kemungkinan erupsi susulan. Aktifitas bekerja masyarakat terhenti terutama di lokasi yang ketebalan debu relatif tinggi.
Kebutuhan mendesak pengungsi yakni 54 ton beras untuk kebutuhan 1 bulan ke depan sesuai jumlah pengungsi yang ada saat ini (3.287 jiwa/1.019 KK di 16 titik pengungsian) ditambah warga yang tidak dapat bekerja karena dampak debu vulkanik.
Kemudian 250.000 masker untuk masyarakat dan pelajar pada 3 kecamatan, 5 unit mobil damkar untuk pembersihan debu pada jalan raya dan fasilitas umum, alat-alat pembersihan debu untuk sekolah di 3 kecamatan, Â dan penyediaan lauk pauk bagi pengungsi.
Langkah-langkah yang telah dilakukan antara lain Pemkab Karo bersama TNI/POLRI telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap mengikuti petunjuk/arahan dari pemerintah;
Melakukan penyiraman ke jalan-jalan dan fasilitas umum untuk mengurangi dampak debu vulkanik.
Dinas Kesehatan Pemkab Karo bersama Dinas Kesehatan Provsu telah memfasilitasi penyediaan masker dan obat-obatan kepada masyarakat.
Untuk mempercepat koordinasi lintas sektoral Pemprovsu telah membuka Posko Sinabung bertempat di Gedung Lama Kantor Gubsu serta mengaktifkan kembali Posko Pendampingan di kantor PSDA Kabanjahe di bawah koordinasi BPBD Provsu.
Langkah-langkah yang akan dilakukan
Jika erupsi berkepanjangan dan debu vulkanik relatif tebal maka memindahkan kegiatan belajar mengajar ke sekolah-sekolah yang dinyatakan relatif aman dengan mempersiapkan transportasi antar jemput para pelajar.
Mengkoordinasikan kepada Pemprovsu dan Pemerintah Pusat untuk mendapatkan dukungan terutama bantuan logistik dan dana operasional. Merencanakan bantuan logistik (kebutuhan dasar) kepada pengungsi dan masyarakat yang terkena dampak debu vulkanik.
Pemkab Karo mengusulkan kepada Gubsu melalui Dinas Kesehatan Provsu untuk mendapatkan kartu Jamkesmas bagi 25.000 pengungsi Non PNS dan yang belum memiliki kartu. (Rel/mea)