PARIAMAN, SUMUTPOS.CO – Diwawancarai Padang Ekspres (Grup JPNN), AR mengaku menyesal atas tindakan yang dilakukannya hingga menewaskan Yahya, yuniornya di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Pariaman
AR menyebutkan peristiwa itu terjadi 10 September lalu. Saat itu, AR menilai korban dan sejumlah temannya tidak menghargai senior.
Ketika ditanya seperti apa tindakan yang dianggapnya tidak menghargai senior itu, AR tidak mampu menjelaskan. Kemudian dia bersama teman sekelasnya yang berjumlah 40 orang mengumpulkan siswa kelas 2 yang berjumlah 35 orang di asrama.
“Setelah kami beri sedikit pengarahan terhadap yunior, kemudian kami memberikan sanksi terhadap yunior itu. Saya menendang kepala korban dengan kaki saat itu saya mengenakan sepatu PDH,” ungkap AR.
Namun demikian, AR menyebutkan, dirinya tidak tahu bgaimana sanksi yang diberikan teman-temannya terhadap yunior.
“Kalau teman-teman yang lain saya tidak melihat bagaimana mereka memberi sanksi terhadap yunior. Persoalan memberikan sanksi kepada yunior tersebut hal yang sudah biasa terjadi di sekolah,” tambah AR.
Meski demikian, AR mengatakan dirinya tak menyangka tindakan yang dilakukannya itu berakibat tewasnya Yahya. AR mengaku siap menerima sanksi terhadap apa yang telah dia lakukan. (nia)