- Depresi dan Gangguan Bipolar
60 persen dari semua kasus bunuh diri dilakukan oleh orang yang mengalami gangguan mood atau suasana hati.
- Gangguan Mental
Sekitar 30 persen kasus bunuh diri dilakukan oleh orang yang memiliki gangguan mental selain gangguan mood.
- Konsumsi Alkohol
Alkohol terlibat dalam sekitar 30 persen kasus bunuh diri. Alkohol menyebabkan depresi, mengurangi hambatan untuk melakukan bunuh diri dan memicu penilaian buruk pada diri sendiri..
- Efek Samping Obat
Beberapa kasus bunuh diri merupakan akibat efek samping obat resep atau kombinasi obat resep.
- Luka Emosional
Penolakan, penghinaan atau rasa malu dapat mendorong orang untuk melakukan bunuh diri.
- Rasa Bersalah
Rasa bersalah akibat menyaksikan atau mengalami penyiksaan, pelecehan, pertempuran, pembantaian atau kekerasan bisa menjadi penyebab bunuh diri pada beberapa kasus.
- Menderita Penyakit Parah
Orang yang sakit parah atau menderita penyakit kronis, lumpuh, cacat atau kehilangan anggota tubuh terkadang melakukan bunuh diri.
- Kehilangan dan Kesedihan
Kesedihan dan kehilangan juga berkaitan dengan bunuh diri. Kehilangan orang yang penting, pekerjaan, status sosial, jabatan, aset keuangan, kesehatan, atau sesuatu yang lain biasanya memicu kesedihan.
- Memiliki Riwayat Keluarga
Orang yang memiliki riwayat keluarga pernah melakukan bunuh diri lebih mungkin mencoba atau melakukan tindak bunuh diri.
- Dipenjara
Orang yang dipenjara karena melakukan kejahatan berisiko tinggi melakukan bunuh diri. Sayangnya, sulit mengetahui persisnya mengapa hal ini terjadi karena ada banyak variabel yang ikut bermain. (*)