MAKKAH, SUMUTPOS.CO – Dua jamaah haji dilaporkan hilang pasca puncak haji Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina). Sampai kini keberadaan jamaah haji tersebut masih misterius.
Dua jamaah haji yang hilang yakni Muhammad Husaini bin Aban dari kelompok terbang 12 embarkasi Banjarmasin dan Wawan Chandra Suharna dari kelompok terbang 13 Solo.
“Husaini sempat masuk ke kloternya pada 11 Oktober namun sorenya ghaib lagi,” kata Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Haji Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah, Jaetul Muchlis, di Makkah, Rabu (15/10).
Jamaah dinyatakan hilang jika dua hari tidak ditemukan. ‎Petugas berupaya untuk mencari jamaah tersebut, antara lain dengan melakukan penyisiran ke rumah sakit-rumah sakit Arab Saudi.
Muchlis sudah menghubungi petugas embarkasi asal jamaah, namun keberadaannya belum diketahui. Rombongan Wawan sebenarnya sudah kembali ke Tanah Air sejak kemarin.
Memang jamaah ada yang melakukan itikaf atau berdiam diri di Masjidil Haram,‎ namun biasanya tidak lama. Sampai saat ini pencarian terus dilakukan. Sebelumnya pernah ada laporan jamaah menghilang beberapa hari, setelah ditelusuri ternyata ditemukan meninggal di rumah sakit Arab Saudi.
Sementara itu, pesawat maskapai Garuda Indonesia yang digunakan untuk mengangkut jamaah haji dari Embarkasi Solo, mendarat tak terjadwalkan di Srilanka karena mengalami problem teknis. Garuda segera mengirim pesawat pengganti untuk memulangkan 374 jamaah haji yang sebelumnya diangkut oleh pesawat bermasalah tersebut.
“Begitu kami mendapat kabar pesawat kita mendarat di Colombo, kami segera mengirim pesawat cadangan dari Solo. Prinsipnya kami tidak ingin jamaah menunggu lama. Saat ini jamaah sudah diterbangkan menuju Solo,” kata Manager Garuda Indonesia Solo, Gunadi, Rabu (15/10).
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Garuda yang mengangkut 374 jamaah haji Kloter 14 Embarkasi Solo terpaksa mendarat di Bandara Colombo, Srilanka, dalam perjalanan dari Jeddah menuju Solo. Pendaratan dilakukan karena masalah teknis. Gunadi memastikan, seluruh penumpang dalam kondisi sehat dan tidak terdampak akibat pendaratan yang tidak terjadwal itu.
“Selama menunggu di Colombo jamaah mendapatkan pelayanan yang baik. Kami menyediakan hotel dan akomodasi yang sesuai aturan yang berlaku,” lanjut Gunadi.
Sementara itu pihak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Haji Solo, mengatakan seharusnya jemaah haji dari Kloter 14 telah tiba di Asrama Haji Donohudan Solo pada Rabu Pukul 03.20 WIB. Namun karena peristiwa tersebut, jamaah baru akan tiba Rabu malam. Kepala Sub Bagian Humas ‎PPIH Debarkasi Haji Solo, Badrussalam, ‎mengatakan Kloter 14 adalah jamaah haji asal Demak dan Salatiga. (net/bbs)