JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Bak makcomblang, pimpinan MPR mendadak sibuk jelang pelantikan Joko Widodo (Jokowi). Mereka bergerilya mendatangi para pimpinan partai. Bukan sekadar silahturahim, mereka ingin mencomblangi pertemuan Jokowi dengan Prabowo Subianto.
Rekonsiliasi melalui lewat acara pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober nanti menjadi alas an terbaik pencomblangan itu. Selain akan jadi ajang bertemunya Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri, forum pelantikan juga akan berusaha dijadikan momentum pertemuan Jokowi-Prabowo.
Hari ini, para pimpinan MPR rencananya akan melanjutkan roadshow mereka menemui ketua umum Partai Gerindra tersebut. “Kami usahakan, agar Pak Jokowi bisa dipertemukan dengan Pak Prabowo,” kata Ketua MPR Zulikfli Hasan, usai menyampaikan undangan di kediaman Megawati, Jl Teuku Umar, Jakarta, kemarin (16/10).
Dia menambahkan, kalau pihaknya sengaja mendatangi para tokoh politik bukan hanya sekedar menyampaikan undangan acara pelantikan presiden. Namun, juga sebagai wahana silaturahmi untuk merajut kebersamaan para elit bangsa. “Bagaimana hasilnya, nanti kami komunikasikan dulu,” imbuh mantan sekjen PAN tersebut.
Khusus untuk Megawati, setelah absen dalam dua kali pelantikan presiden di era SBY, ketua umum PDIP itu akhirnya memastikan kehadirannya untuk kesempatan pelantikan Jokowi mendatang. “Alhamdulillah, insyaallah beliau akan datang,” kata Zulikfli.”
Penegasan kehadiran Mega, juga disampaikan putrinya Puan Maharani. Ketua Fraksi PDIP di DPR itu mengungkapkan kalau ibunya akan hadir di acara pelantikan bersama dirinya. “Beliau juga menyatakan kesiapannya untuk hadir,” kata Puan, usai mendampingi Mega dalam pertemuan bersama pimpinan MPR.
Pertemuan para pimpinan MPR yang didominasi para politisi dari Koalisi Merah Putih (KMP) bersama Mega itu berlangsung sekitar satu jam. Berbeda dengan pertemuan bersama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie ataupun ketika dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, pertemuan berlangsung tertutup.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan bahwa Prabowo Subianto belum tentu memenuhi undangan untuk hadir saat pelantikan presiden dan wakil presiden. Menurut Fadli, tak ada kewajiban untuk memenuhi undangan pelantikan tersebut.
“Nanti kita lihat undangannya seperti apa, kan tidak harus hadir. Namanya kan undangan, kalau panggilan baru harus hadir,” kata Fadli, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (13/10) lalu.
Fadli menjelaskan, dirinya telah mendapat informasi bahwa Prabowo dan Hatta Rajasa akan diundang untuk hadir pada acara pelantikan Jokowi-JK. Namun, Fadli belum dapat memastikan apakah undangan yang dimaksud telah sampai kepada keduanya.
“Katanya (diundang), tapi saya belum tahu apakah diundang atau tidak,” ujarnya. (boy/byu/jpnn/rbb)