26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Terealisasi Berkat Lobi Dua Sahabat

Prabowo memberi hormat, Jokowi mennunduk. "Soalnya biasanya saya yang hormat, Pak Prabowo yang nunduk," kata Jokowi saat ditemui wartawan i di Balai Kartini, Jumat (17/10).
Prabowo memberi hormat, Jokowi mennunduk. “Soalnya biasanya saya yang hormat, Pak Prabowo yang nunduk,” kata Jokowi saat ditemui wartawan i di Balai Kartini, Jumat (17/10).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Bertemunya Presiden terpilih Joko Widodo dan eks pesaingnya di Pilpres 2014 lalu, Prabowo Subianto, melegakan banyak pihak. Politisi PDIP Aria Bima dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhie Prabowo merupakan dua tokoh yang berada di balik terlaksananya pertemuan tersebut.

Meski keduanya berada di gerbong politik yang berbeda beberapa waktu terakhir, Aria Bima dan Edhie Prabowo sesungguhnya telah lama saling mengenal. Kerjasama diantara keduanya sempat sangat intens pada Pilpres 2009 lalu. Yaitu, saat sama-sama terlibat dalam kerja-kerja politik memenangkan Megawati Soekrnoputri dan Prabowo Subianto sebagai capres-cawapres.

Aria Bima mengungkapkan kalau pertemuan itu telah dirancang satu hari sebelumnya. Ketika itu, Jokowi meminta yang bersangkutan untuk menghubungkan dengan Prabowo. “Lalu, kemarin (dua hari lalu, Red) habis paripurna (DPR), saya hubungi Edhie Prabowo,” beber Aria saat ditemui usai ikut mendampingi Jokowi bertemu Prabowo, di kediaman Prabowo, Jl. Kertanegara, Jakarta, kemarin.

Dia melanjutkan, kalau proses komunikasi awal itu berjalan mulus. Tanpa melalui proses berbelit, Edhie kemudian mengajak Aria untuk bertemu dengan Prabowo, guna menyampaikan langsung rencana pertemuan. Saat itu, pertemuan dilaksanakan di apartemen milik Prabowo yang ada di kawasan Dharmawangsa, Jakarta.

Komunikasi awal dengan Prabowo itu pun, menurut politisi yang dikenal sebagai salah satu vokalis PDIP tersebut, juga berjalan lancar. Prabowo langsung menyanggupi untuk bertemu dengan Jokowi. Waktu pertemuan ditentukan, yaitu pada Jumat kemarin pukul 10.00. “Berjalan lancar. Dia (Prabowo, Red) langsung mau bertemu,” ujarnya.

Aria mengatakan, secara pribadi, dirinya dan Prabowo juga sudah saling kenal. Aktivitas saat Pilpres 2009 lalu pula lah yang membuat keduanya masih saling kenal hingga saat ini. “Saat itu saya kan juga diantara yang sering mendampingi beliau kampanye. Jadi sudah kenal lebih dulu,” imbuhnya.

Edhie Prabowo saat ditemui di kediaman Prabowo membenarkan bahwa dirinya bersama Aria yang mempersiapkan pertemuan Ketua Umumnya dengan Jokowi. Ajakan Aria untuk memastikan agar Jokowi dan Prabowo, menurut Edhie, langsung disambut positif. “Kalau pertemuan pak Prabowo mau lah, (asal) di rumah (Prabowo) ya,” kata Edhie.

Menurut Edhie, sehari sebelum pertemuan terealisasi, dirinya mengajak Aria bertemu langsung Prabowo di Dharmawangsa. Aria menyampaikan langsung kepada Prabowo, agar bisa menjadwalkan pertemuan sebelum pelantikan pada 20 Oktober. “Lalu saya bilang, kalau besok (kemarin, red) bisa, kenapa besok-besok,” ujarnya.

Setelah disepakati bahwa pertemuan digelar Jumat, ditentukan lah waktu dan tempat pertemuan Prabowo dengan Jokowi. Prabowo memiliki dua rumah, yakni di kawasan Hambalang, Bogor, dan di rumah mendiang ayahnya di Kertanegara, Jakarta Selatan. “Hari Kamis itu Mas Bimo (Aria Bima, red) bilang kalau waktunya jam 10 pagi. Tapi, tempatnya baru pagi tadi (kemarin, red),” jelasnya.

Sebelum bertemu dengan Jokowi, Prabowo dikabarkan melakukan pertemuan dulu dengan seluruh anggota Fraksi Partai Gerindra. Pada Rabu (15/10), Prabowo mengumpulkan seluruh anggota fraksi dan menanyakan pandangan para anggota fraksi. Satu pertanyaan besarnya, perlukah dirinya bertemu dengan Jokowi sebagaimana dengan permintaan yang sudah disampaikan Jokowi.

Edhie tidak membantah terkait adanya pertemuan itu. Menurut dia, justru pertemuan Prabowo dengan pengurus Gerindra tidak hanya melibatkan anggota fraksi semata. “(Meminta) pandangan anggota dewan Pembina dan ketua DPD seluruh Indonesia,” jawab Edhie melalui pesan singkatnya. (aph/dyn/bay)

Prabowo memberi hormat, Jokowi mennunduk. "Soalnya biasanya saya yang hormat, Pak Prabowo yang nunduk," kata Jokowi saat ditemui wartawan i di Balai Kartini, Jumat (17/10).
Prabowo memberi hormat, Jokowi mennunduk. “Soalnya biasanya saya yang hormat, Pak Prabowo yang nunduk,” kata Jokowi saat ditemui wartawan i di Balai Kartini, Jumat (17/10).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Bertemunya Presiden terpilih Joko Widodo dan eks pesaingnya di Pilpres 2014 lalu, Prabowo Subianto, melegakan banyak pihak. Politisi PDIP Aria Bima dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhie Prabowo merupakan dua tokoh yang berada di balik terlaksananya pertemuan tersebut.

Meski keduanya berada di gerbong politik yang berbeda beberapa waktu terakhir, Aria Bima dan Edhie Prabowo sesungguhnya telah lama saling mengenal. Kerjasama diantara keduanya sempat sangat intens pada Pilpres 2009 lalu. Yaitu, saat sama-sama terlibat dalam kerja-kerja politik memenangkan Megawati Soekrnoputri dan Prabowo Subianto sebagai capres-cawapres.

Aria Bima mengungkapkan kalau pertemuan itu telah dirancang satu hari sebelumnya. Ketika itu, Jokowi meminta yang bersangkutan untuk menghubungkan dengan Prabowo. “Lalu, kemarin (dua hari lalu, Red) habis paripurna (DPR), saya hubungi Edhie Prabowo,” beber Aria saat ditemui usai ikut mendampingi Jokowi bertemu Prabowo, di kediaman Prabowo, Jl. Kertanegara, Jakarta, kemarin.

Dia melanjutkan, kalau proses komunikasi awal itu berjalan mulus. Tanpa melalui proses berbelit, Edhie kemudian mengajak Aria untuk bertemu dengan Prabowo, guna menyampaikan langsung rencana pertemuan. Saat itu, pertemuan dilaksanakan di apartemen milik Prabowo yang ada di kawasan Dharmawangsa, Jakarta.

Komunikasi awal dengan Prabowo itu pun, menurut politisi yang dikenal sebagai salah satu vokalis PDIP tersebut, juga berjalan lancar. Prabowo langsung menyanggupi untuk bertemu dengan Jokowi. Waktu pertemuan ditentukan, yaitu pada Jumat kemarin pukul 10.00. “Berjalan lancar. Dia (Prabowo, Red) langsung mau bertemu,” ujarnya.

Aria mengatakan, secara pribadi, dirinya dan Prabowo juga sudah saling kenal. Aktivitas saat Pilpres 2009 lalu pula lah yang membuat keduanya masih saling kenal hingga saat ini. “Saat itu saya kan juga diantara yang sering mendampingi beliau kampanye. Jadi sudah kenal lebih dulu,” imbuhnya.

Edhie Prabowo saat ditemui di kediaman Prabowo membenarkan bahwa dirinya bersama Aria yang mempersiapkan pertemuan Ketua Umumnya dengan Jokowi. Ajakan Aria untuk memastikan agar Jokowi dan Prabowo, menurut Edhie, langsung disambut positif. “Kalau pertemuan pak Prabowo mau lah, (asal) di rumah (Prabowo) ya,” kata Edhie.

Menurut Edhie, sehari sebelum pertemuan terealisasi, dirinya mengajak Aria bertemu langsung Prabowo di Dharmawangsa. Aria menyampaikan langsung kepada Prabowo, agar bisa menjadwalkan pertemuan sebelum pelantikan pada 20 Oktober. “Lalu saya bilang, kalau besok (kemarin, red) bisa, kenapa besok-besok,” ujarnya.

Setelah disepakati bahwa pertemuan digelar Jumat, ditentukan lah waktu dan tempat pertemuan Prabowo dengan Jokowi. Prabowo memiliki dua rumah, yakni di kawasan Hambalang, Bogor, dan di rumah mendiang ayahnya di Kertanegara, Jakarta Selatan. “Hari Kamis itu Mas Bimo (Aria Bima, red) bilang kalau waktunya jam 10 pagi. Tapi, tempatnya baru pagi tadi (kemarin, red),” jelasnya.

Sebelum bertemu dengan Jokowi, Prabowo dikabarkan melakukan pertemuan dulu dengan seluruh anggota Fraksi Partai Gerindra. Pada Rabu (15/10), Prabowo mengumpulkan seluruh anggota fraksi dan menanyakan pandangan para anggota fraksi. Satu pertanyaan besarnya, perlukah dirinya bertemu dengan Jokowi sebagaimana dengan permintaan yang sudah disampaikan Jokowi.

Edhie tidak membantah terkait adanya pertemuan itu. Menurut dia, justru pertemuan Prabowo dengan pengurus Gerindra tidak hanya melibatkan anggota fraksi semata. “(Meminta) pandangan anggota dewan Pembina dan ketua DPD seluruh Indonesia,” jawab Edhie melalui pesan singkatnya. (aph/dyn/bay)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/