SUMUTPOS.CO – Ada dua kisah bertolak belakang yang disampaikan dua perempuan yang kini berubah status sosial dan politik. Satunya resmi menjadi Ibu Negara, dan yang lain mantan Ibu Negara.
Iriana Jokowi mengaku tidak bisa menggambarkan perasaannya bisa menjadi Ibu Negara Republik Indonesia. Iriana merasa sangat bersyukur bisa menjadi istri presiden negeri ini. “Dijalani saja. Saya alhamdulillah, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” kata Iriana.
Setelah menjadi Ibu Negara, Iriana menyatakan, tidak akan ada yang berubah dalam kebiasaannya. Iriana hanya akan menyesuaikan cara berbusananya dalam acara-acara resmi kenegaraan.
“Paling sekarang harus menyesuaikan dengan acara. Mosok (Masak), ada acara resmi, aku nganggo katok (memakai celana) jins. Diguyu pitik, no (Ditertawakan ayam, nanti),” kata Iriana.
Ibu tiga anak ini juga akan tetap menjalankan kebiasaannya pergi ke pasar burung. Iriana bercerita, jika ada salah satu burung peliharaannya yang mati saat dia kembali ke Solo, dia pasti akan segera menuju pasar burung di Depok, Solo, untuk membeli burung.
“Nanti kalau pulang, ya ke pasar burung. Kemarin ada burung yang mati kena tikus. Kalau pulang, ya beli lagi,” katanya.
Kemenangan Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Presiden 2014 tentunya membawa kegembiraan bagi keluarga dan para pendukungnya. Nyonya Sujiatmi Notomiharjo pun bangga. Namun, Nyonya Sujiatmi mengatakan ia tetap berlaku seperti biasa, sewaktu putranya belum terpilih sebagai Presiden ke-7 RI.
Kebersahajaan juga ditunjukkan ibunda Jokowi Nyonya Sujiatmi saat ia hendak berangkat menuju Jakarta, Sabtu (18/10). Nyonya Sujiatmi hendak menyaksikan upacara pelantikan anaknya menjadi presiden.
Di Bandara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah, tak ada pengawalan khusus yang mendampingi Ibunda Sang Presiden. Hanya kerabat yang berjumlah 11 orang menemaninya.
Mereka terbang dengan pesawat Garuda Indonesia namun pelayanannya untuk kelas ekonomi. Mereka pun tetap mengantre menuju loket check-in. Mereka juga yang membawa sendiri barang-barang ke loket check-in.
Bahkan Nyonya Sujiatmi yang berusia sekira 70 tahun pun berlenggang di area bandara. “Biasa ya kayak begini,” kata perempuan berkerudung itu. “Sama saja. Ekonomi, ekonomi aja,” lanjutnya.
Titik Ritawati, adik kandung Jokowi, mengatakan tak akan ada kebiasaan yang berubah meskipun kakaknya menjadi orang nomor satu di Pemerintahan Indonesia. Bahkan setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, rombongan itu pun meminta tak ada jemputan khusus. Mereka akan menginap di Century Park Hotel, Senayan, Jakarta.
Lain pula kisah Ani Yudhoyono pada detik-detik akhir menjalani tugasnya sebagai ibu negara. Ani mengunggah fotonya saat tiba di Istana Merdeka setelah suaminya mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden Indonesia keenam pada 20 Oktober 2004 silam. Ani mengunggah foto tersebut ke akun Instagram-nya @aniyudhoyono.
Pada foto yang diunggah 21 jam lalu itu, terdapat tulisan ‘Datang Tampak Muka’. Foto itu memperlihatkan SBY dan Ani melambaikan tangan dengan background mobil dinas dan beberapa pegawai Istana. Ani juga menyisipkan keterangan tentang pakaian yang dia kenakan, yakni kain motif Papua dengan kebaya bordir warna putih. “Melambangkan ketulusan hati untuk mendampingi Presiden SBY dalam mengemban amanah rakyat,” tulis Ani.
Pada foto lain, Ani dan SBY tampak sedang bergandengan tangan di atas hamparan pasir Gunung Bromo, Jawa Timur. Gambar tersebut diambil dari belakang, sehingga Ani memberikan keterangan: “Pergi Tampak Punggung”. “Siap kembali ke tengah masyarakat biasa, serta menikmati indahnya Tanah Airku,” tulis Ani. (bbs/val)